Bom atom (TIARA POV)

1149 Kata

Pagi ini, aku sengaja mengunjungi rumah Kamelia. Ya, selain ingin melihat suasana rumah disana aku juga akan melihat kondisi gadis itu. Seharusnya Kamelia keguguran saat aku memasukkan pil kontrasepsi pada minumannya. Hal yang sama pula akan aku lakukan lagi pada gadis miskin tersebut. Menyusuri lantai keramik yang mengkilap, warna coklat muda dengan aksen bebatuan. Sebenarnya rumah Kamelia tidak begitu megah seperti rumah yang aku dan Jesika miliki. Seharusnya aku tak mesti cemburu karena Brayen memperlakukan Kamelia dengan sederhana. Tapi, tentu saja aku tidak ingin harta dan jatah uangku semakin terbagi-bagi. Meskipun jumlahnya tak berkurang karena Brayen yang selalu memberikan jatah bulanan. "Nyonya." Sapa dayang-dayang itu, tak peduli aku melangkah mencari Kamelia. Berhubung B

Pengguna baru dapat membuka kunci 2 bab secara gratis!
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN