Tanpa sadar aku bersandar ke tembok, menetapkan hati dan menjawab, “Aku Wang Kai, ada perlu apa kalian mencariku?” Sepertinya pria berkepala botak ini memang sudah mengenaliku sejak awal, tapi dia sengaja datang dan bertanya untuk meledek. Seperti seekor kucing liar yang menangkap tikus, kucing itu tidak akan langsung memakannya tapi bermain-main dulu. Akhirnya saat si tikus kelelahan, kucing itu baru menikmati makanannya. Si kepala botak memiringkan kepala ke arah dua pria berambut kuning di belakangku yang selangkah demi selangkah makin dekat. Dia berkata dengan suara rendah, “Apa kau bingung kenapa kau dicari? Coba kita ingat baik-baik, kau itu sudah berani-beraninya tidur dengan pacar temanku. Seperti pepatah zaman dulu, balas dendam karena membunuh ayah dan kebencian karena merebut

