Kita Sama-sama Tersakiti

1203 Kata

Padahal baru saja hendak duduk, seseorang telah memegang tanganku dan membawaku secara paksa ke ruangannya, siapa lagi kalau bukan Diko. Huft, padahal aku sengaja berangkat pagi bahkan tidak ikut sarapan untuk menghindarinya, juga untuk menghindari Oksana. Tapi apa mau di kata, dia sudah berada di kantor. "Kenapa kamu tidak menungguku?" Tanya Diko. Pertanyaan macam apa ini?. Dan sebentar, apa dia tidak mandi dulu sebelum berangkat kerja?. Terlihat dengan sangat jelas sekali kalau dia belum mandi, belum mempersiapkan diri sama sekali. "Maaf sebelumnya, apakah bapak sudah membersihkan diri? Karena yang saya lihat, Anda begitu berantakan" Ucapku, masih menjaga keformalitas. "Bapak, bapak. Kalau kita berdua, jangan panggil aku dengan panggilan itu" Jawabnya, terlihat kesal. Untung aku bis

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN