bc

Apocalypse World Online

book_age12+
3
IKUTI
1K
BACA
adventure
dare to love and hate
lighthearted
bold
sword-and-sorcery
supernature earth
special ability
MMORPG
twink
like
intro-logo
Uraian

Apocalypse Outbreak-Writing Contest

Pada suatu sore yang tenang, tiba-tiba dunia kehilangan warna dan waktu berhenti berputar. Karena perjanjian jiwa antara programer game yang ingin menghidupkan putranya dengan Iblis Neraka, membuat dunia ini berubah menjadi dunia game [Apocalypse World]. Monster-monster keluar dari retakan dimensi, membuat semua orang panik.

Leo, seorang remaja laki-laki, mendapatkan artefak sebelum dunia mulai berubah dan menyadari kejadian yang dialami di [Apocalypse World] persis seperti gambaran Novel kesukaannya [Apocalypse Outbreak].

Ikuti kisah Leo dalam memanfaatkan Bug dalam game, mengikuti alur cerita dari novel kesukaannya untuk bisa bertahan hidup dan menjadi [Apocalypse King] demi mengembalikan dunia seperti semula.

chap-preview
Pratinjau gratis
[Dark World]
Tahun 2025, merupakan masa jaya perkembangan game tipe Open World: VRMMO. Fitur unik dalam dunia game yang luas serta begitu realistik, hingga pemain merasa seperti menggerakkan tubuh sendiri secara alami, merasakan hembusan angin hingga dinginnya air. Berbagai perusahaan game dunia berlomba untuk menjadi yang terbaik, namun 1 perusahaan game terbesar bernama TECHNOW.Inc merupakan juara dalam pembuatan game jenis tersebut. Pengguna gamenya kini mencapai lebih dari 10 juta orang di seluruh dunia meskipun baru beta test. Nama game tersebut adalah [Apocalypse World Online]. Menceritakan tentang dunia pararel yang mengalami kehancuran. Banyak monster legenda dan alien mengerikan yang berkeliaran sedangkan pemain dituntut untuk bertahan hidup. Sistem Open World tersebut membuat pemain bebas melakukan apapun di dalam game meskipun tetap masih ada pembatasan. Beberapa pemain bahkan bersatu menciptakan aliansi untuk membuat negara, sedangkan yang lain bertindak sebagai Hunter yang memburu monster dan mencari hidden quest yang tersebar di seluruh dunia game. Yang menarik dari game tersebut adalah fitur skill (kemampuan) dasar yang dapat dipilih di awal game berdasarkan genetik yang dimiliki sang pemain. Misalnya jika pemain memiliki genetik keturunan Raja, ada kemungkinan mendapatkan Skill [Dominator]. Jika pemain keturunan orang berpengaruh, maka kemungkinan bisa mendapatkan skillnya seperti [Spear Master] dari Lu Bu atau [Fire Storm] milik penyihir Merlin. Selain genetik, skill juga bisa didapatkan dari [Title] unik di hidden quest dari NPC khusus atau bisa juga membeli skill dasar di NPC Merchant. Dibalik kesuksesan dan kemeriahan game tersebut, penciptanya Dr. Whitestone merupakan seorang Dokter sekaligus programer rekayasa digital berbakat yang masih berusia 32 tahun. Ia mendapatkan inspirasi game tersebut dari putranya yang menyukai genre petualangan. Sayangnya anak satu-satunnya itu meninggal di usia 7 tahun, sebelum game impiannya terwujud. Meskipun sempat mengalami depresi, namun Dr. Whitestone berhasil menyelesaikan game tersebut. Dr. Whitestone bahkan memberikan bug [Dark World] di dalam game sebagai peringatan berkabung untuk mengenang pada hari kematian anaknya. Bug tersebut membuat seluruh program game berhenti bekerja, menjebak pemain di dalam game, menghentikan waktu, warna di dalam game juga berubah menjadi abu-abu yang bermakna keadaan berkabung/sedih selama 5 menit dan diakhiri muncul sosok anak laki-laki yang tertawa ceria di berbagai tempat yang kemudian menghilang bagai hantu. Hal tersebut menimbulkan banyak pemain protes pada perusahaan TECHNOW, sehingga direktur game memaksa Dr. Whitestone dalam rapat tertutup untuk menghapus bug tersebut. “Dr. Whitestone! Anda tahu kerugian apa yang sudah Anda buat bagi perusahaan ini?”, bentak Direktur sambil menunjuk pria kurus berkacamata tebal yang duduk di depannya. Dr. Whitestone hanya diam tertunduk. Direktur menghela nafas berat. “Huff, aku tahu maksudmu ingin agar semua orang tahu peringatan kematian putramu, tapi kami tak bisa menolerir apa yang sudah kamu lakukan. Apa kamu sudah melihat laporannya?” Direktur melemparkan kumpulan kertas tebal berisi data ke depan meja Dr. Whitestone, namun ia hanya membisu. “Itu adalah laporan semua protes dari pemain yang masuk ke email dan media sosial perusahaan! Banyak pemain ketakutan saat bermain game ketika bug itu muncul bahkan sampai mengalami trauma. Kemudian lihat data disana! Saham perusahaan tiba-tiba turun drastis setelah bug itu muncul!”, Direktur memukul meja karena kesal. Dr. Whitestone masih membisu. Direktur berdiri dan melangkah ke jendela, menatap langit biru, “Untung saja pihak Direksi Public Relation dengan sergap dapat menggandeng kembali pemilik saham besar untuk kembali pada kita. Kita ini perusahaan besar, Dr. Whitestone. Bukan lembaga sosial! Anda digaji untuk membuat perusahaan untung, bukan buntung! Perusahaan tak bisa menolerir hal semacam ini. Mulai bulan depan gajimu akan dipotong. Dan saya berikan sedikit nasehat, mengingat orang yang sudah tidak ada lagi di dunia ini merupakan hal yang sia-sia dan tak menghasilkan uang”. Mendengar perkataan Direktur, Dr. Whitestone tersentak berdiri. Tangannya mengepal keras sambil menatap wajah Direktur yang terkejut. Ini pertama kalinya Direktur melihat sosok yang selama ini dikenal pendiam dan ramah menjadi seperti kerasukan setan. “A-apa!” ucap Direktur terbata-bata. Dr. Whitestone menghela nafas panjang dan menjadi tenang, kemudian ia kembali duduk di kursinya. Direktur melonggarkan ikatan dasinya yang sempat terasa sesak, “Huh! Dasar! Kukira kamu mulai berani padaku... Pokoknya keputusan perusahaan sudah bulat. Hapus bug itu! Aku tak mau ada lagi bug seperti ini sampai terulang di masa depan. Saat ini kita masih bisa meyakinkan pemegang saham dan masyarakat bahwa game ini aman. Apa Anda paham Dr. Whitestone?” Dr.Whitestone mengangguk, kemudian berdiri dan meninggalkan ruang rapat dengan senyum lebar yang mengerikan. Auranya terasa berat, seperti sedang memendam amarah. Terdengar suara tawanya dibalik pintu yang ditutupnya. “Fuuuh, sepertinya dia sudah mulai gila. Padahal dari dulu bakatnya luar biasa...ckckck sangat disayang sekali” keluh Direktur. *** Tahun 2026. Satu tahun lebih telah berlalu sejak peluncuran beta test game [Apocalypse World Online] yang menghebohkan dunia. Dikabarkan akan terjadi update besar-besaran terhadap sistem game tersebut namun waktunya belum ditentukan. Saat ini, sistem game dimatikan sementara untuk maintenance dan persiapan Openworld yang pastinya akan lebih menghebohkan daripada sebelumnya. Seluruh pemain menantikan datangnya update final tersebut. Sementara itu di sudut kota Jakarta Indonesia, kehidupan berjalan seperti biasa. Seorang remaja laki-laki bernama Leonardo Delirio, semua orang memanggilnya Leo. Tahun ini usianya 17 tahun, tinggi badan 177 Cm, dan berat 62 Kg. Ia dikenal sebagai gamer yang pernah juara 1 E-Sport tingkat provinsi, wajahnya yang tampan dengan hidung mancung dan bibir tipis, tubuhnya atletis, rambut dan mata berwarna hitam kecoklatan. Leo pada dasarnya cowok yang rajin, cerdas dan ramah pada semua orang. Oleh karena itu, ia memiliki banyak fans cewek di sekolah dan dinobatkan sebagai pangeran sekolah. Leo lahir sebagai anak tunggal dari keluarga kaya. Ayahnya berkebangsaan Italia dan bekerja sebagai duta besar di Indonesia. Ibunya telah meninggal karena kecelakaan ketika mengantar Leo yang masih berusia 10 tahun ke sekolah, hanya Leo yang selamat.  Dada Leo sering terasa sesak ketika melihat teman-temannya bisa akrab dengan keluarga yang utuh, Leo selalu merindukan masa lalunya bersama keluarga kecilnya. Untuk mengalihkan permasalahan di rumahnya, ia selalu menyisakan waktu untuk membaca novel bergenre petualangan di web Strary Writing. Judul Novel kesukaannya yaitu [Apocalypse Outbreak] yang menceritakan bencana yang dihasilkan dari kesepakatan seorang peneliti game dengan Iblis. Kehancuran datang tiba-tiba yang menjadikan dunia seperti dalam sistem game, termasuk penganugrahan skill dan sihir pada semua peserta/pemain. Penulisnya menggunakan nama pena _batuputih_ yang meskipun tidak banyak pembacanya, namun Leo salah satu penggemar setia novel itu. Ia merasa iri pada tokoh di dalam cerita yang bisa berpetualang bebas ke seluruh dunia. Baginya dunia di dalam novel itu lebih seru daripada hidupnya yang kini terasa hambar. Berpetualang, memecahkan misteri di dunia game dan menjadi yang terhebat, itulah yang disukai oleh Leo. Malam itu _batuputih_ meng-update chapter novelnya yang diberi judul Chapter [Final Destination]. Itu merupakan chapter ke 131 yang dinyatakan sebagai chapter terakhir dari novel [Apocalypse Outbreak] sejak diterbitkan 6 bulan lalu. Hingga chapter terakhir, hanya ada 7 orang yang masih setia membaca dan memberi komentar untuk menyemangati penulis, termasuk Leo. Meskipun dinyatakan sebagai chapter terakhir, namun ceritanya masih menggantung karena tokoh utamanya yang telah kalah dan meninggal di tangan Raja Iblis ternyata di saat terakhirnya sempat mengaktifkan skill [Regression Time], skill khusus Dewa Dantalian yang dapat memutar kembali waktu hingga sebelum bencana terjadi. Kemudian yang lebih mengejutkan lagi adalah kalimat terakhir/perpisahan dari penulis novel. Terimakasih kepada kalian, para pembaca yang masih setia hingga chapter terakhir ini. Besok adalah hari peringatan kematian putraku tercinta. Novel ini kudedikasikan untuknya. Dan bagi kalian para pembaca setia, semoga kalian bisa selamat dari [Apocalypse Outbreak] besok. Jangan sungkan menggunakan pengetahuan yang kalian dapat dari cerita ini. Leo jadi penasaran apa yang dimaksud si penulis itu. Tak mungkin kan, jika bencana akan benar-benar terjadi besok? Itu pasti hanya bumbu-bumbu pemanis untuk perpisahan antara penulis pada pembaca setianya. Iapun tak ingin ambil pusing dan segera tidur karena ternyata waktu telah menunjuk pukul 3 pagi sedangkan besok pagi ada pelajaran matematika yang gurunya dikenal killer. Esok pagi harinya, tanggal 23 Maret 2026 pukul 06.00 WIB. Dalam perjalanan ke sekolah, ia sempat berhenti saat lampu merah di trafficlight. Pundaknya terasa pegal dan ketika melihat ke langit. Ia heran ada deret angka 08:28:40 dan terus terhitung mundur seperti bom waktu. Leo menutup mata dan menyeka wajahnya, tidak percaya dengan yang dilihatnya itu. Begitu ia membuka mata, deret angka di langit sudah tidak terlihat lagi. Leo meyakini bahwa ia salah lihat karena kelelahan begadang kemarin malam. Sesampainya di sekolah, ia segera memakirkan motor dan lanjut menuju ke kelas. Iapun disapa adik-adik kelas cewek yang sejak tadi setia menunggunya di lorongdepan kelas, “Pagi kak Leo~”. Leo memberikan senyum ramah dan segera masuk kelas tanpa menghiraukan teriakan sumringah para cewek itu. “Wah ternyata pangeran tampan kita sudah tiba, pantesan para fans di depan kelas pada ribut gitu.”, Ucap remaja laki-laki berkulit sawo matang yang menjadi teman sebangku Leo, namanya Aditya Ardana. “Berisik banget si lu. Gue juga gak mau ada ribut-ribut tapi ya gimana lagi”, Leo meletakkan tasnya di bangku kemudian tiduran di meja. “Haaah, emang susah ya jadi orang ganteng, dimana-mana dikejar cewek” candanya pada Adit dengan setengah menyindir. “Anjiir, sok cool banget si lo Bro” Adit memukul ringan lengan Leo karena kesal mendengar candaannya. “Bagi-bagilah tuh muka ke gue, secuil aja. Biar gue bisa dapet cewek, njir. Gue udah lama ngejomblo nih”, Balas Adit dengan wajah menyedihkan. Leo menoleh ke Adit. “Ha! Mana bisa gitu cuy. Kalo lu mau, pilih aja sendiri tuh cewek-cewek di lorong depan kelas”, Leo menepuk pundak sahabatnya itu seperti mengejek Adit yang memang di bawah standar ganteng. “Mana mau mereka ma gue. Gue malah pernah denger kita sering dibandingkan waktu jalan barengan, bagai siang dan malam. Elu jadi yang terang, gue bagian gelapnya, sedih gue bro”, Keluh Adit sambil menepuk keningnya. “Haha itumah rasis karena warna kulit kita aja cuy. Gausah didengerin” Leo terkikik. “Santai ajalah, kita ini masih muda. Dan kalau udah jodoh mah gak bakal kemana-mana kok, yakin deh”, Leo mencoba menyemangati Adit. Kemudian bangku mereka dikerumuni teman-teman sekelas yang mengajak bincang tentang rencana lomba game online untuk minggu depan dengan SMA sebelah, sambil menunggu guru matematika yang killer itu datang. Drap! Drap! Drap! Suara langkah kaki yang berlari cepat dari luar kelas. Bruk! Pintu kelas dibuka dengan bantingan kasar. Sosok remaja cewek berambut kepang dua dan kacamata tebal masuk terengah-engah. Semua mata tertuju padanya, ia bernama Sri Rahayu, cewek kutu buku pendiam yang sering jadi sasaran bully teman sekelas. “Kiamat! Dunia akan Kiamat! Kita semua akan segera mati hari ini!”, Teriaknya di depan kelas sambil bergetar ketakutan. Semua orang di kelas diam terkejut, kemudian tertawa. “Haha! Ngomong apa si lu cupu! Kiamat mah hanya Tuhan yang tau, emangnya elu Tuhan?” Ucap seorang siswi bernama Dewi, ketua di kelas tersebut. Ia kemudian mendekati Sri yang masih gemetaran di depan kelas. Kemudian menepuk pundak Sri, “Elo dah jadi gila apa? Haha, pake ngarang tentang kiamat segala”, Semua orang kembali menertawainya. Sri menepis tangan Dewi dari pundaknya, “Gue gak bohong Wi! Ada timer angka yang berjalan mundur di langit! Kalau nanti sudah ke angka 0, kiamat akan terjadi dan semua akan terlambat”. Ucapan Sri yang kini benar-benar terdengar serius dan menggebu-gebu dengan sedikit panik itu justru membuat suasana yang tadinya dikira bercanda, menjadi sesuatu yang dirasa perlu ditanggapi serius. “Ok kalau gitu coba buktikan, mana timer yang kamu maksud itu”, Ucap Dewi dengan nada mengejek karena masih belum percaya padanya. Sri mengangguk dan segera menyeret tangan Dewi keluar kelas. Teman-teman yang lain juga ikut keluar karena penasaran. Kemudian Sri menunjuk langit biru yang tidak ada apa-apanya, “Lihat di atas itu! Angkanya semakin mundur, sekarang sudah 08:06:21 dan terus berjalan mundur”. Siswa yang lain mencoba fokus memperhatikan langit yang ditunjuk Sri tapi tak melihat angka apapun. Merekapun kecewa dan jadi tidak percaya pada ucapan Sri. “Aku gak bohong! Kalian gak melihatnya? Angka itu masih terus mundur”, Ucap Sri dengan sedih, kini ia sadar tak ada yang mempercayai ucapannya. “Kamu ada masalah apa sih Sri? Apa ini caramu mencari perhatian dari kami?”, Ketus Dewi yang kemudian meninggalkannya untuk kembali masuk dalam kelas. “Sudahlah teman-teman, kelas bentar lagi dimulai, ayo masuk.”. Siswa yang lainpun berjalan dengan tertib kembali ke kelas, sedangkan Sri masih berdiri di lorong sambil menahan air mata, “Kenapa gak ada yang bisa melihatnya?” “Sri, bentar lagi pelajaran Pak Udin, sebaiknya kamu kembali ke bangkumu”, Ucap Leo yang ingin sedikit memberi perhatian padanya sebagai teman sekelas. Sri spontan mendekati Leo yang satu-satunya masih setia di lorong menemaninya. “Leo! Aku gak bohong! Timer itu ada di langit...percaya ke aku!”. Ia terdengar menggebu-gebu karena sudah merasa putus asa. “Aku percaya Sri.”, Balas Leo. Ia ingin agar Sri tenang dan berfikir jernih dulu. Sri sedikit lega mendengarnya. Namun karena Sri masih terlihat gemetar, Leopun menawarkan bantuan, “Apa kamu mau ku antar ke UKS dulu? Kamu mungkin perlu waktu untuk menenangkan diri” Sri tiba-tiba terdiam. “Tidak, kamu gak ngerti aku Leo. Dunia ini mau kiamat! Kalau kamu percaya sama aku, kamu gak akan mengajakku tetap di sekolah seperti ini. A-aku tak peduli lagi!” Sri segera kabur meninggalkan Leo yang bengong di lorong kelas. “Duh salah apa gue ini, perhatian salah, cuek juga gak enak. Ternyata benar ya kalau wanita memang sulit dimengerti.”, Ucap Leo sambil menggelengkan kepala. “Ngapain kamu masih di luar kelas?”, muncul sosok pria paruh baya bertubuh gemuk dan berkumis tebal di samping Leo. “Eh si Bapak ngaggetin aja. Saya gak tau kalau bapak sudah datang”, Leo terkejut ternyata ada Pak Udin di sampingnya. “Pelajaran udah mau dimulai kok kamu malah di luar kelas, kamu gak denger bel masuk daritadi?” Ucap tegas Pak Udin. “Iya maaf pak, hehe”, Leopun segera masuk kelas, disusul oleh Pak Udin. Pelajaran dimulai seperti biasa, namun Sri tidak kembali ke kelas setelah kejadian itu. Selama pelajaran, Leo merasa tak tenang memikirkan ucapan Sri tadi. Sri memang pernah dikenal sebagai siswa indigo tapi selama ini tidak ada yang bisa membuktikannya dan Sri sendiri selalu diam seribu bahasa tiap kali diberi pertanyaan tentang hal itu. Hal itu masih menjadi misteri. Bahkan ada rumor yang mengatakan bahwa Sri merupakan keturunan Dukun sakti. Waktupun berlalu, bel pulang sekolah berbunyi nyaring di seluruh kelas. Para siswa dengan semangat pulang ke rumah masing-masing, namun ada beberapa yang masih ada pelajaran ekstrakulikuler. Leo yang sedang gabut, malas pulang ke rumah, ia memutuskan untuk duduk santai di pojokan taman sekolah. Pandangannya kosong menatap ke langit. Ia kehilangan fokus dan merasa hampa disana. Ia sempat melamunkan keterkaitan kalimat penulis novel semalam, timer angka di langit yang sempat bisa dilihatnya tadi pagi, dan sikap aneh tiba-tiba dari Sri yang pernah dikenal sebagai anak indigo. “Apakah mungkin semua ini ada kaitannya? Ataukah hanya kebetulan semata?”, Ucapnya dalam hati. Kemudian Leo keluar sekolah dan memutuskan untuk jalan-jalan karena masih malas pulang ke rumah, sedangkan hari itu ia tak ada kegiatan ekstrakulikuler. Sesekali ia memikirkan lagi kejadian pagi ini, ia pikir tak ada salahnya jika bersiap dari sekarang, siapa tau benar-benar terjadi kiamat seperti yang dikhawatirkan Sri. Jika dihitung dari waktu timer yang disebutkan Sri tadi, maka harusnya timer berhenti di jam 16:00 WIB, jadi sekarang masih ada waktu 1 jam lagi. Leopun memutuskan belanja ke Mall untuk membeli beberapa stok jajan atau makanan siap saji. Suasana di Mall ramai seperti biasa, dan sedang ada Pameran Novel di lantai 3. Setelah selesai belanja, Leo memutuskan untuk mengecek ke lantai 3, siapa tau dia bisa menemukan novel yang bagus untuk dibaca demi mengisi kekosongan setelah berakhirnya novel [Apocalypse Outbreak] semalam. Leo melihat-lihat sekilas novel yang ada di pameran dan semakin lama ternyata cukup banyak orang yang tertarik melihat-lihat juga disana. Leo tak menyadari sudah berapa lama ia tenggelam dalam membaca sebagian novel yang ada disana. Leo akhirnya tiba di bagian pojokan pameran. Ada karyawan wanita berkacamata di dekat sana, ia coba beranikan bertanya. "Yang disini buku-buku apa ya Kak?" Wanita itu menatap lurus ke netra Leo, "Ini novel-novel lama atau jadul, biasanya kolektor buku jadul pasti akan tertarik memilikinya" "Novel lama ya...", Leo terdengar kurang tertarik. “Sukanya yang cerita genre apa?”, tanya wanita itu. “Lebih ke tipe yang petualangan sih kak. Apa kakak punya saran novel yang bagus?”, balas Leo. “Hmm, kalau yang genre petualangan ada di bagian sana, coba aja dilihat-lihat dulu, banyak pilihan termasuk cerita populer terbaru”, Wanita itu menunjuk ke bagian ujung pameran, sudah ada beberapa orang disana yang sepertinya juga menyukai novel tipe petualangan. Leopun menunduk sopan dan pergi meninggalkan wanita itu. Sayangnya novel-novel disana, secara sekilas dari ringkasan tidak terlalu menarik bagi Leo, iapun menyadari bahwa hari sudah sore. Langit sudah terlihat memancarkan warna oranye kemerahan yang menembus jendela Mall, iapun memutuskan untuk pulang saja. Namun begitu ia akan berbalik pulang, penglihatannya tak sengaja tertuju pada 1 buku biru donker dengan titik-titik putih layaknya bintang dengan ukiran indah keemasan di pinggir covernya.  Leo yakin tadinya tak ada buku dengan cover semenarik itu di sekitarnya, tapi bagaimana tiba-tiba buku bisa muncul sendiri masa iya dari udara? Leo yang penasaranpun mengambil buku itu, kemudian merasa terpanggil untuk membuka dan memeriksanya. Judul covernya [The Diaries of Envy] tanpa ada nama pengarangnya. Bukunya cukup tebal sekitar 200an lembar. Leo membuka halaman pertama yang berisi kata pengantar dari penulisnya. [Untuk diriku di masa lalu. Apa kamu pernah merasa tidak nyaman dengan dunia yang kamu tinggali ini? Banyak hal baik di luar sana tetapi kamu hanya mendapatkan sedikit kebahagiaan, sisanya hanya rasa dingin dan ketidakpastian. Bukankah kamu mendambakan petualangan sekaligus pencarian cinta sejati yang setia? Aku akan mengajakmu masuk ke dunia yang ku kenal, Apocalypse World Online. Kamu bisa bertualang bebas dalam pencarianmu meraih makna hidup yang baru. Kuingatkan padamu, itu tidaklah mudah. Jalan terjal nan curam telah menantimu. Jika kamu bertanya apakah dunia itu sepadan? Itu tergantung bagaimana tindakanmu di dunia itu. Aku hanya bisa memberitahumu bahwa dunia itu menyenangkan dan sekaligus menyedihkan. Ya bagiku itu bagian dari hidup yang sesungguhnya. Dengan ini aku akan bantu membukakan gerbang masuk untukmu. Mulailah petualanganmu dan nikmatilah hidup barumu. Hidup kita. Dari dirimu di lain waktu, Leo.] Leo terkejut, melihat ada namanya tertulis di halaman kata pengantar bagaikan surat yang ditujukan khusus untuknya. Ia tambah penasaran, ia membalik lembaran-lembaran buku itu dengan cepat namun kemudian berhenti di pertengahan buku. Disana ada benda seperti kartu sepanjang ukuran telapak tangan sebagai pembatas buku.  Leo mengambilnya dengan tangan kanan dan memeriksanya karena penasaran. Ternyata terdapat simbol garis-garis rumit seperti lambang sihir yang ada di film-film fiksi. Di tengah kartu terdapat sebuah permata kecil tembus pandang berwarna biru muda. Leo mengangkat kartu itu ke arah matahari, "Wah konsep kartu ini unik banget, di lingkaran tengah ini kayaknya ada tulisan apa ya kecil banget, Le biden at Truna Tera Bara Kadisia Migate Pass". Begitu Leo selesai membacanya, terdengar suara lonceng entah darimana. Ting! Tiba-tiba buku yang dipegangnya memancarkan cahaya biru, lalu muncul layar biru diatasnya. [Selamat! Anda mendapat Hidden Item [Envy Card]] Tiba-tiba muncul suara wanita dengan nada monoton. Kemudian permata di kartu itu kini menjadi bercahaya, dari titik kecil di tengah kartu itu, kemudian menyebar ke seluruh simbol di bagian kartu. Leo terkejut, secara reflek mau melempar kartu itu tapi ternyata tubuhnya tak dapat digerakkan. Lalu ia menyadari semua yang di sekelilingnya berhenti bergerak dan dunia menjadi berwarna abu-abu. ***   “Waktunya telah tiba”, Seorang pria berkacamata, berdiri tegap di atap gedung lantai 10 sambil menunjuk langit. Timer di langit telah berhenti pada 00:00:00. Kemudian di samping pria itu muncul lingkaran api yang menjulang ke atas, keluar sosok kerbau bertanduk merah yang bertubuh setengah manusia dari dalam kobaran api tersebut. “Haa~h dunia manusia... Sudah sangat lama aku tak menghirup udara kebebasan ini. Hawanya memang berbeda dengan Neraka” “Hmph- Bagaimana persiapannya?”, tanya pria tadi sambil menyempurnakan posisi kacamatanya. “Aku suka dengan orang yang to the poin sepertimu, tak ada basa basi. Haha!”, Kerbau itu hendak memukul pundak sang pria. Pria itu menghindar ke samping, “Hey, aku tak suka disentuh iblis! Jawab saja”. “Haa~h kakunya, kita ini sudah terikat kontrak [Hell Agreement]. Yang berarti kamu juga menjadi bagian dari keluarga iblis, Mau tak mau suatu saat kamu akan bersentuhan dengan iblis-iblis lainnya”, Kerbau itu menggelengkan kepalanya. Mata kiri sang pria memercikkan api neraka berwarna hitam, “Aku hanya ingin anakku hidup kembali...aku tak peduli meskipun aku harus menjadi iblis. Meskipun begitu, aku tak sudi berurusan lebih jauh dengan kalian. Paham?”. Dari ujung jari telunjuk pria itu keluar bola api hitam yang siap ditembakkan ke arah si kerbau. “Ups tenang Dokter, singkirkan dulu [Chaos Fire] itu. Ehem! Mengenai pekerjaanku. Ya tentu saja sudah beres. Aku adalah Minotar! Putra Raja Iblis ke 1578. Aku tak pernah main-main dengan pekerjaanku.”, Kerbau itu menepuk dadanya dengan bangga. Sang Dokter menghilangkan api hitam di jarinya, “Bagus, tak lama lagi aku akan bisa menemui putra tercintaku satu-satunya”. Senyuman lebar ditampakkan wajah tirus pria itu. “Kita bisa memulainya sekarang, sebelum surga mencoba mengintervensi pekerjaan kita disini. Ucapkan kata sandinya!” Ucap Minotar. “Hemph! Aku tahu itu...Hari ini adalah hari kematian putraku, semua manusia ikut berkabung dan akan menemaninya dalam permainan ini demi menyambutnya di kehidupan baru. Haha! Hahaha! [Dark World]!”, Dokter itu menyebutkan kata sandinya dengan wajah serius. Seketika dunia diliputi kegelapan. ***   Beberapa saat sebelum [Dark World] berlangsung, orang-orang lain di pameran yang tadinya masih ramai jadi tak bergerak, dan tidak terdengar suara sedikitpun, semuanya diam dalam hampa. Sepertinya waktu telah berhenti berputar. "Ada apa ini? Apa yang terjadi?", Tanya Leo dalam hati. Apakah hanya dia yang menyadari fenomena itu? Kemudian perlahan cahaya kartu di tangannya itu semakin terang dan melayang terlepas dari genggaman Leo. Kartu itu secara ajaib bisa masuk ke dalam buku yang dipegangnya. [Memulai Pengaktifan Sistem: Scanning Pemilik Kartu Login Baru] [Scan selesai. Anda Mendapat Title The Envy. Bersiap memindahkan data pemain ke sistem dunia alternatif Chapter Apocalypse Outbreak pada Apocalypse World Online] [Apocalypse Outbreak]! Itu adalah nama novel kesukaannya yang baru berakhir semalam, apa kejadian ini ada kaitannya dengan novel itu? [Hitungan mundur disesuaikan dengan sistem dunia. 00:00:07] Hitungan terus berjalan mundur, namun tak ada yang bisa dilakukannya. Setelah hitungan menyentuh 00:00:00, dari jendela di langit sore terlihat ledakan kegelapan yang menutupi semesta. [Sistem Apocalypse Outbreak dimulai. Pengaktifan Darkworld global pada seluruh pemain] Setelah tampilan layar itu, terdengar suara tawa anak kecil dari berbagai arah dan Leo mulai pusing dan kehilangan kesadarannya. Kemudian dalam ketidak berdayaannya itu, ia merasa seperti melayang-layang di ruang hampa yang gelap dengan bertabur cahaya mungil bagai bintang. Ia membuka mata, meskipun masih tak dapat bergerak tapi ia dalam kondisi sadar. "Aku dimana ini?" Kemudian muncul holografik sebuah planet besar berwarna biru yang mulai mendekatinya. [Selamat datang di Apocalypse World Online] [Ruang Tunggu Tutorial akan segera diterapkan] [Sebagai persiapan beradaptasi di dunia alternatif, Anda akan mendapatkan bonus setiap kali menyelesaikan Tutorial. Pada Tuttorial 1, anda akan mendapatkan bonus EXP 50% selama tutorial untuk mempermudah pemain meningkatkan level. Semakin tinggi level pemain, maka Anda akan semakin kuat dan bisa lebih mudah bertahan hidup di dunia yang baru. Apa Anda mau memulai tutorial 1?] [Yes] [No] Tiba-tiba Leo teringat gambaran situasi yang dirasakannya saat ini mirip dengan permulaan cerita dari novel kesukaannya [Apocalypse Outbreak]. Jika kejadian ini persis seperti yang ada di novel itu, maka ia tahu pilihan yang perlu diputuskan. “No” [Anda menolak Tutorial 1, Anda telah kehilangan Paket Bonus EXP 50%, Pada Tutorial kedua anda akan mendapatkan paket perlengkapan Rare secara random untuk bertahan hidup dengan kemungkinan 1% mendapat perlengkapan Unique. Apakah Anda mau memulai tutorial kedua?] “No” [Anda menolak Tutorial 2, Anda telah kehilangan Bonus Paket Perlengkapan Rare, Apakah Anda mau memulai tutorial ketiga?] “No” [Anda menolak Tutorial 3, Anda telah kehilangan Bonus NPC Favor “Legendary Merlin”, Apakah Anda mau memulai tutorial keempat?] “No” [Anda menolak Tutorial 4, Anda telah kehilangan Bonus Legendary Pet “Memphis”, Apakah Anda mau memulai tutorial kelima?] “No” [Anda telah menolak keempat tutorial. Tutorial kelima akan memberikan Bonus Unique Skill secara acak. Kategori skill diawali dari Common-Uncommon-Rare-Unique-Legendary-Godly, ini kesempatan terakhir Anda, Apakah Anda mau memulai tutorial Kelima? “No” [Dimengerti, Anda telah menolak kelima tutorial. Batas penawaran Tutorial telah selesai. Apakah Anda mau memulai petualangan di Alternate World sekarang? Dunia baru dengan harapan dan cerita baru telah menanti Anda! Dunia yang dipenuhi skill dan sihir. Bersiaplah membangun masa depan baru di dunia baru! Berpetualanglah HERO!] “Hihihi. No!” [.....] . Hening, waktu berlangsung cukup lama, Leo mulai merasa bosan melayang-layang di Ruang Tunggu Tutorial itu. ***   Di ruang yang berbeda dimensi dari para pemain. Banyak Dewa maupun tokoh fiksi berkumpul di satu tempat luas berbentuk bar. Mereka memperhatikan para pemain baru yang memasuki Tutorial melalui layar khusus. Banyak tokoh besar mulai tertarik dengan 5 orang unik yang masih bertahan di Ruang Tunggu Tutorial tanpa mengikuti 1 tutorialpun, didalamnya termasuk Leo. “Oy Oy! Apa-apan pemain baru ini. Mereka menolak diberi hadiah tutorial dan bahkan mereka tidak langsung menuju alternate world tetapi justru menunggu di Ruang Tunggu Tutorial. Pasti ada kesalahan sistem. Kenapa tidak dibuat sistem langsung mengirim mereka yang menolak Tutorial untuk dipaksa turun ke dunia itu? Mana GM yang bertanggung jawab atas sistem ini?”, Tanya seorang kakek tua berjenggot putih sambil meluapkan kekesalannya. Tiba-tiba di depannya muncul kelinci putih yang melayang, ia berpakaian Hanbok Korea. “Kami sudah mengeceknya Tuan, kemudian juga telah diketahui, ini merupakan bagian dari bug di ruang pemula.” “Oh..Kalau sudah diketahui ada bug di sistem, cepat bereskan!”, Teriak kakek tua itu. “Sayang sekali sistem yang telah diterapkan tersebut sudah terlambat diperbaiki, tidak bisa diubah untuk saat ini Tuan. Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini”, jawab kelinci itu dengan sopan. “Aarrgh! Kau! Kerja tak becus!”, Kakek itu mencoba meraih dan ingin mencekik si kelinci karena kesal tapi kelinci imut itu bisa menghindar dengan mudah di udara. Hingga kakek itu pun kelelahan sendiri. “Huuff, baiklah, jadi tak ada yang bisa kita lakukan. Kita lihat langkah mereka selanjutnya...lagi pula tak ada gunanya menunggu di ruang tunggu membosankan itu kan?”. Kelinci itu mengangguk dan ikut melihat layar besar berisi jutaan pemain di depan mereka. Si kakek melirik dan sekali lagi mencoba menangkap kelinci itu, tapi tetap tak mengenainya dan itu membuat si kelinci melayang lebih jauh darinya, “Curse you! Biarkan aku meremasmu hey kelinci kecil!”, Ucap kakek itu dengan gemas. Para tokoh disanapun menertawakan tingkah si kakek itu. Sebentar lagi tutorial pertama akan segera selesai, ruangan menjadi ramai. Beberapa tokoh memverikan taruhan pada pemain yang dipilihnya. Sedangkan di Ruangan Tunggu Tutorial, Leo yang sejak tadi bersantai, tiba-tiba terdengar suara. Ting! [Tutorial pertama telah berhasil diselesaikan oleh Pemain Nagisa dalam waktu 00:47:45. Rekor akan tercatat di Acasidia Record] “Ya ampun, lama juga kalian selesaikan tutorial 1 ini”, Keluh Leo sambil menggelengkan kepala karena bosan. [Anda mendapat Paket Bonus EXP 50% karena masih berada di Ruang Tunggu Tutorial selama Tutorial Global berlangsung. Apa anda mau menerimanya sekarang?] “No, aku tak butuh bonus EXP, berikan saja penggantinya” [Paket bonus telah otomatis diubah menjadi 5.000 poin. Hero dapat menukarkan poin setelah Tutorial berakhir. Apakah anda ingin mengakhiri tutorial dan memasuki Apocalypse World sekarang?] “No.” [   ]. “Ha! Inilah yang udah gue tunggu-tunggu. Ternyata jalan ceritanya memang persis seperti yang ada di novel [Apocalypse Outbreak]. Menurut cerita di novel, poin maksimal di tutorial 1 setidaknya 4.000 itupun harus menyelesaikan tugas dengan sempurna dan tingkat kesulitan yang tinggi”, Leo mengerutkan wajahnya. “Yah meskipun aku gak dapet bonus EXP, poin segitu lebih penting bagi pemula sebelum turun ke dunia. Cerita bug ini baru terungkap di chapter 16 dari karakter partner ketiga tokoh utama.” Leo berusaha mengingat-ingat kembali alur cerita dari novel itu. “Hmm, ayo para Pemain cepat selesaikan Tutorial Kedua.”. Leo terlihat bersemangat. Beberapa waktu kemudian. Ting! [Tutorial kedua telah berhasil diselesaikan oleh Pemain Akash dalam waktu 00:46:15. Rekor akan tercatat di Acasidia Record] “Nah akhirnya...Tutorial kedua ini malah lebih cepat daripada yang pertama ya. Kalau gak salah tentang quest puzzle, orang bernama Akash itu pasti paling pintar diantara yang lain. Dan kalau tak salah ingat, di tutorial kedua ini, si tokoh utama bertemu partner pertamanya dan rival cinta di masa depan, hmm”, Leo mengangguk membenarkan ingatannya tentang cerita di novel. [Anda mendapat Paket Perlengkapan Rare karena masih berada di Ruang Tunggu Tutorial selama Tutorial berlangsung. Apa anda mau menerimanya sekarang?] “Itu cuma perlengkapan Rare, memang sangat berguna untuk pemula di zona 1 sampai 3. Tapi itu bisa didapat dengan mudah di zona 2 keatas. Jadi kali ini juga jawabannya No. Akan lebih menguntungkan di awal game jika bonus itu diubah menjadi poin daripada barang” [Paket bonus telah otomatis diubah menjadi 5.000 poin. Pemain dapat menukarkan poin setelah Tutorial berakhir] “Lumayan nih, selanjutnya kita tunggu si orangtua itu datang” [Tutorial ketiga dimulai, NPC “Legendary Merlin” meminta ijin untuk menemuimu di Ruang Tunggu Tutorial. Apa Anda mau menerima permintaannya?] “Wah dia beneran datang. Tentu saja aku akan pilih Yes!” Muncul lingkaran portal di depan Leo. Dari lingkaran itu, muncul sosok kakek-kakek berjenggot putih. “Ehm! Namaku Merlin. Katakan siapa namamu anak muda?” “Leo! Namaku Leonardo Delirio”, Leo tersenyum sumringah seperti sudah menunggu kesempatan itu. Inilah pertemuan yang ditunggu-tunggu oleh Leo. Pertemuan ini merupakan percabangan penentuan alternatif ending cerita di Novel. Apakah nantinya akan tetap sesuai alur cerita di novel ataukah dapat Leo rubah sesuai keinginan dan keuntungan pribadinya? ***  To Be Continue...

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

FATE ; Rebirth of the princess

read
35.9K
bc

Pulau Bertatahkan Hasrat

read
639.8K
bc

Rise from the Darkness

read
8.3K
bc

Marriage Aggreement

read
86.9K
bc

Rebirth of The Queen

read
3.7K
bc

Life of An (Completed)

read
1.1M
bc

Scandal Para Ipar

read
707.8K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook