Anna POV “Apa berkas itu tidak ada bersamamu?” “Aku sudah memberikannya padamu kemarin Tuan, bahkan kau sudah menandatanganinya.” Daniel terlihat terus mebolak-balik tumbakan berkas di hadapannya. Ia sepertinya sangat bingung saat menyadari berkas pentingnya hilang. Aku hanya diam sembari memperhatikannya. Padahal sebentar lagi clientnya akan datang. Daniel mengusap wajahnya terlihat gusar. Aku suka pemandangan ini, dimana ia sedang kesusahan. “Kau harus print ulang file itu.” “Percuma Tuan, Mr. Alexander sudah pergi ke Belgia pagi ini, kita tidak bisa mendapat tanda tangan dia. Kau harus menunggu 2 minggu lagi,” jawabku yang berhasil membuatnya makin gusar. “Aku tak bisa menungu selama itu. Client ku akan memberikan proyek ini kepada orang lain.” Daniel terduduk dikursinya sembari me

