Tanpa Rahasia

1577 Kata

    Jam pelajaran ketiga di IPA-2 berjalan normal. Tapi tidak untuk Luna. Sejujurnya dulu ia masuk IPA karena keinginan orang tuanya. Ia belajar giat juga demi mereka. Kadang Luna merasa ingin menyerah. Ia lelah membuktikan bahwa ia tak seburuk yang mereka kira. Toh usaha-usahanya tak pernah dihargai. Karena di mata mereka, adiknya tetap yang terbaik.     Untung ada Elang. Elang yang selalu menjadi motivasinya selama hampir tiga tahun ini. Mengagumi Elang secara diam-diam saat kelas sepuluh, mulai berani mendekati Elang saat kelas sebelas, dan semakin tergila-gila pada Elang saat kelas dua belas.     Meskipun Elang sempat sangat membencinya, tapi sekarang Luna merasa cukup puas, mengingat semua usahanya tidaklah sia-sia. Namun Luna sedih hari ini. Lagi-lagi tersebar rumor tak mengenakkan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN