"Stop-stop! Salah belok, masih gang depan beloknya!" Bu Alila berusaha menghentikan Theo. Tapi anak itu tak mengurangi laju sepedanya sama sekali. "Bu Alila tenang aja. Sebentar doang, kok!" jawabnya. "Ini udah di luar sekolah, lho. Saya cuman ngingetin." "Hehe, iya, Nona. Bentar aja." "Emang mau ke mana sih?" "Ntar Nona juga tahu." Tak sampai lima menit kemudian, sepeda ini akhirnya berhenti di depan sebuah mini café. Bu Alila menunggu Theo yang sedang memarkir sepeda, dengan segenap rasa bingungnya. "Ayo masuk!" ajak Theo. Bu Alila masih kebingungan, tapi ia tetap mengikuti Theo masuk. Theo membawanya menuju ke salah satu meja. Anehnya, meja yang Theo pilih tidaklah kosong. Sudah ada dessert dan juga jus di atasnya, ditambah empat bua

