Theo berusaha keras meraih air mineral yang terletak di atas nakas. Sayangnya nakas itu berada cukup jauh dari ranjang. Theo berusaha menjangkaunya dengan susah payah. Tapi tetap saja gagal. Seseorang datang dan mengambil botol itu untuknya. Theo segera menerimanya, sembari melihat siapa gerangan orang itu. Mata mereka bertemu sebentar, Theo menunduk terlebih dahulu. Ia meminum airnya segera. Untuk meredakan rasa haus, sekaligus meredakan rasa gugup yang barusaja mendera. "Kok kamu sendirian, Elang sama Chico mana?" "Nona juga sendirian, Yas mana?" Theo masih belum mengangkat kepalanya. Sejujurnya bukan hanya Theo yang dilanda gugup. Bu Alila pun sama. Ini pertama kalinya mereka bercengkerama setelah insiden penolakan di café. Wajar jika keduanya menjadi begitu

