Seorang Tamu

1198 Kata

    Yas kepikiran Namira, makanya sedari tadi ia tak bisa tidur. Satu jam yang lalu ia sempat menegur Theo karena anak itu masih betah bermain handphone. Padahal ia harus banyak istirahat. Belum sepuluh menit setelah handphone dimatikan paksa oleh Yas, Theo sudah jatuh tak sadarkan diri, tenggelam dalam dunia mimpi. Meninggalkan Yas dalam keheningan malam dan sendirian. Suara burung hantu di luar memperkental aura horor rumah sakit.     Karena Theo sudah tidur, maka sekarang giliran Yas yang sibuk dengan handphone-nya. Yas, kan, tidak sedang sakit, jadi tidak apa-apa jika begadang. Toh ia belum bisa tidur. Matanya belum mengantuk sama sekali. Tiba-tiba ada sebuah chat masuk. Biasanya tiap kali orang ini mengirim chat, Yas kurang tertarik. Tapi tidak untuk malam ini. Semuanya berubah dalam

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN