"Are you alright?" Nadin kembali melontarkan pertanyaan yang sama. Baru take kedua hari ini, tapi Yas sudah beberapa kali mendapat serangan batuk yang mengerikan. Nadin tahu ada yang tidak beres dengan Yas. Ia khawatir tentu saja. Yas juga sangat pucat, sehingga perlu penambahan make up untuk menyamarkan semuanya. "Yas, hari ini nggak bisa dilanjutin. Kamu lagi sakit. Istirahat aja, ya!" "Tapi, Mbak ...." "Yas, pikirin kondisi kamu! Lagian, apa kamu mau aku kelihatan jahat, maksa seseorang yang lagi sakit untuk kerja?" Yas terdiam, tak bisa menjawab lagi. Selagi orang-orang membantunya menghapus make up, Yas menyandar pada sofa, memejamkan matanya, menyadari bahwa tak ada yang salah dari kata-kata Nadin. Ini tubuhnya, ia yang merasakannya. Ia

