Chapter 2

1516 Kata
Sesampainya dirumah, Arka dan Kaira kembali membahas tentang apa yang mommynya ingin kan, dan Kaira medesak Arka untuk menikah lagi demi kebahagiaan orang tua Arka. "Apa kamu sudah tidak waras Kai, aku tidak mau, sampai kapan pun aku tidak mau menikah lagi dengan siapa pun," Ucap Arka dengan emosi yang memuncak, Arka kini duduk disopa sambil sesekali mengacak rambutnya karena terlau frustasi dengan keinginan istrinya. "Terus aku harus gimana mas ?, mommy selalu kedekatan, dia selalu membuatku merasa karena sampai saat ini belum bisa naik Cucu, aku sedih mas aku kecewa sama diriku sendiri hiks .." "Ssstt .... Sudah jangan nangis sayang, nanti kita cari jalan keluarnya," Ucap Arka lalu menerapkan Kaira dan mengecup beberapa kali puncak istrinya itu, dia tidak melihat istrinya yang terlihat tertekan. "Aku mohon mas, menikah lah dengan pilihan Mommy, buat dia bahagia demi aku." "Aku sudah bilang Kai aku tidak mau, sudah lah jangan bahas ini lagi aku lelah, aku ingin istirahat," Ucap Arka yang kini melepaskan pelukannya lalu menuju kamar untuk istirahat. Sementara Kaira masih terdiam di ruang keluarga. "Ayah, Bunda Kai kangen kalian, Aku harus gimana ?, aku takut kalau aku tidak bisa memberikan keturunan untuk penerus keluarga Kusuma hiks .. hiks., Aku takut Ayah, Bunda." Setelah persaannya lega karena menangis, Kaira pun menyusul Arka yang sudah tertidur dikamarnya, Kaira menatap wajah teduh Arka saat terlelap dalam tidurnya, dia pun duduk diranjang disamping Arka. "Maafkan Aku mas, mungkin kemauanku membuat kamu jadi banyak pikiran, tapi apa dayaku mas, aku hanya seorang menantu yang tidak sempurna, mempuyai banyak kekurangan," Ucap Kaira. "Tapi bagiku kamu sangat sempurna sayang, jangan kedekatanku untuk menikah lagi yah, aku tidak ingin melukai hatimu sayang, lagi pula cintaku sudah aku persembahankan seutuhnya untuk kamu, sekarang kita tidur sudah larut malam," Ucap Arka, Kaira pun mengangguk dan langsung berbaring disamping Arka, lalu Arka menerapkan tubuh mungil Kaira dan membawa membawa untuk bersandar didada bidangnya. Tak perlu waktu lama mereka pun kini sudah berada dialam mimpi meski banyak masalah yang menanti esok hari, tapi mereka yakin bisa menghadapinya bersama-sama. ***** "Pagi yang," Sapa Arka lalu mengecup kening istrinya. "Eh, Pagi mas," Jawab Kaira yang sedikit kaget karena tiba-tiba Arka sudah berdiri di sampingnya. "Kok tumben nggak bangunin mas sih sayang .." Arka pun duduk di kursi meja makan. "Sengaja, kasian soalnya mas kayak, lah banget, jadi sengaja aku mau bangunin pas aku selesai memasak untuk sarapan," Jawab Kaira. "Hemm .., makasih sayang pengertiannya, oh ya hari ini aku harus ke Bandung, ada klien yang meminta-minta rapat dibandung, sekalian memperkenalkan perusahaannya disana, kamu ikut ya sayang," Ucap Arka sambil menikmati sarapannya. "Emm .. Gimana ya mas aku sih pengen ikut, tapi hari ini aku ada janji dengan Reina, dia baru pulang dari London setelah mendapat gelar dokternya," Ucap Kaira merasa tidak enak Karena ini kali menolak ajakan Suaminya. "Oh gitu, ya udah nggak apa-apa, aku bareng Riski aja, "Iya nggak apa-apa mas, Hati-hati bawa mobilnya yah, jangan ngebut-ngebut, terus kalau udah sampai sana jangan lupa langsung kabarin aku ya mas.” "Iya sayang," Sahut Arka dengan senyuman hangatnya. Membuat hati Kaira menghangat. Setelah selesai Arka pun pamit pada Kaira untuk langsung pergi ke Bandung agar tidak kesiangan, Kaira pun mengantar Arka sampai keluar dan setelah Arka dijemput oleh perusahaan yang akan menemani pergi ke Bandung. A "Ka Riski bawa mobilnya jangan ngebut-ngebut yah .." Pesan Kaira, Riski pun tersenyum dan mengangguk setelah itu Riski pun pergi meninggalkan rumah Arka.qqq Setelah Arka dan Riski pergi, Kaira masuk kembali kerumahnya untuk Bersiap karena ingin bertemu dengan sahabatnya, yang sudah menyandang gelar sebagai dokter kandungan. Namun saat sedang bersiap tiba-tiba suara bel berbunyi, Kaira yang mengira itu adalah Arka suaminya yang mugkin sesuatu. Kaira langsung menuju pintu utama untuk membuka pintu rumah. "Why mas balik lagi apa ada ya - ng ke..ti-" Mata Kaira langsung membulat dan kepalanya menunduk, saat tahu kalau yang datang adalah ibu mertuanya dengan seorang gadis yang ditemui di acara makan malam waktu itu. Why diam saja, gak nyuruh saya masuk ?, "Ucap Sandra tentu saja dengan tatapan sinis pada menantunya itu. "Eh iya masuk Mom," Ucap Kaira dengan sopan, tanpa basa basi Sandra pun masuk tentu saja dengan ajakan Jasmin. Sandra kini duduk diruang tamu bersama Jasmin. "Rumahnya bagus tante," Ucap Jasmin sambil memperhatikan sekeliling rumah itu. "Kamu suka ?," Tanya Sandra pada gadis yang datang bersamanya itu. “Suka tante, kelihatannya nyaman,” Jawab Jasmin dengan tersenyum. "Baguslah kalau kamu suka, nanti juga rumah ini bakalan jadi milik kamu kok," Ucap Sandra tanpa memperdulikan perasaan Kaira. Degg "Maksud ibu apa kenapa dia bilang rumah ini akan jadi milik gadis itu .." Batin Kaira yang baru saja menghampiri mereka berdua dengan kebingungan. "Aaaa makasih tante, aku seneng banget," "Ngapain kamu lihatin saya dan Jasmin sampai segitunya." Ketus Sandra. "Dari pada kamu ngeliatin kami berdua, meningan kamu bikinin kita minum," Ucap Sandra. "Baik ibu, Kalian mau minum Pengolahan APA? " Jus jeruk aja, kalau kamu mau minum Pengolahan APA sayang ?, “Tanya Sandra DENGAN senyum hangatnya. "Jasmin mau jus mangga aja tante tapi pake madu jangan gula," Ucap Jasmin dengan senyum penuh kemenangan karena Ibu dari Arka lebih menyayanginya .. "Dengerkan kamu ?." "Iya Mom," Jawab Kaira "Terus ngapain masih disini, udah sana bikinin," Bentak Sandra membuat Hati Kaira sakit, karena ibu mertuanya tidak pernah berkata manis dan lembut padanya, Kaira pun segera pergi kedapur untuk membuat minuman yang ibu mertua nya pesan. Tak butuh waktu lama Kaira pun sudah membawa minuman untuk Sandra dan Jasmin. "Duduklah!" Titah Sandra, setelah Kaira menaruh jus nya dimeja. Kaira pun duduk disopa sebelah Jasmin. "Mas Arka sedang ke Bandung Mom, jadi dia tidak ada dirumah," Ucap Kaira "Baguslah, jadi kita bisa bicarain tentang apa yang saya inginkan tanpa ada Arka yang akan membantah," Ucap Sandra dengan angkuh. Kaira hanya mengangguk. "Baiklah kita ke intinya, jadi bagaimana dengan permintaan ku waktu itu?, Katanya kamu mau melakukan apapun demi kebahagiaan ku, nah aku ingin Kau Ketahui Arka untuk menikah lagi terserah gimana pun cara kamu membujuknya, kalau kamu tidak ingin melihat saya sakit karena merindukan seorang Cucu, yang kamu tidak bisa berikan, kamu tenang saja aku sudah menemukan calon madu mu, dia lah calon madumu Jasmin teman masa kecilnya Arka, "Ucap Sandra. "Hay aku Jasmin Pretisya, calon istri Kak Arka yang akan mengandung anak dari Kak, dan memberikan Cucu untuk tante Sandra," Ucap Jasmin, Kaira hanya bisa mengangguk dan tersenyum kecut, karena ibu mertuanya sangat tega bisa-bisanya dia langsung mengenalkan calon madunya disaat Arka tidak ada dan Arka pun tidak menolaknya, batinnya menangis dan hatinya sakit dan perih, tapi apalah daya dia tidak bisa menolak hanya bisa pasrah. "Saya, saya akan berusaha ibu berusaha membujuk mas Arka, tapi saya mohon jangan benci saya lagi mama, karena saya sangat menyayangi mommy dan daddy," Ucap Kaira dengan menahan air matanya yang seakan mau tumpah karena kesedihan yang dia rasakan bertubi-tubi. "Saya akan berusaha untuk tidak membenci kamu, kalau kamu berhasil membujuk Arka untuk menikah lagi dengan Jasmin, ya sudah saya dan Jasmin pergi dulu, dan ingat jangan bilang sama anak saya Arka kalau saya dan Jasmin datang," Ucap Sandra lalu bangkit dari duduk ajakan Jasmin setelah pergi menghabiskan jus nya. "Jusnya enak banget makasih ya mbak Kaira, nanti kalau aku udah resmi jadi istri mas Arka mbak mau kan bikinin aku jus mangga tiap hari ?.“ "Harus mau dong,” Sambung Sandra sambil terkekeh, sementara Kaira hanya bisa mengangguk meski sudah tak bentuk lagi karena sudah hancur berkeping-keping atas ucapan-ucapan ibu mertuanya. Setelah kepergian Sandra dan Jasmin dari rumah sakit, Kaira menangis mengalirkan rasa sakitnya lewat udara karena cara yang bisa mengurangi rasa sakit yang selalu ditemukan oleh ibu mertuanya yang tidak menganggapnya. Drett drett drett drett ponsel Kaira pun berbunyi, dia langsung mengambil ponsel yang ada dikantong celananya, setelah melihat nama yang tertera dilayar ponselnya, Kaira toilet tertulis dan pembantuan agar tidak ketahuan kalau dia sedang menangis. "Halo mas." "Hallo sayang, kamu jadi pergi ketemuan sama temen kamu? " Iya mas jadi, ini udah mau berangkat kok, "Ucap Kaira “ Ko suara kamu serak, kamu sakit sayang? "Nggak kok mas, cuma sedikit batuk batuk tapi udah minum obat kok," Jawab Kaira dengan menahan isak tangisnya. “Oh, kirain sakit, bikin mas khawatir aja, kalau ada apa-apa, kabarin mas ya jangan diem aja.” “Nggak kok cuma gejala batuk doang tapi udah minum obat kok, mas udah sampai mana, udah sampai bandung belum?” Tanya Kaira. "Iya ini sebentar lagi sampai, ini baru sampai daerah cianjur sayang ...? " Ya udah, mas Arka hati-hati ya disana, jaga kesehatan, jangan telat makan, meski cuma sehari tapi aku tau mas kadang susah kalau makan. ” "Iya sayang, kamu juga jangan sampai Telat makan ya, oh ya kalau mas jam 10 belum sampai rumah kamu tidur duluan aja ya, takutnya mas larut malam baru sampai dan jangan masak, nanti mas makan diJalan .." "Iya mas, nanti hati-hati ya pulangnya, bawa mobilnya jangan ngebut-ngebut bilangin juga sama Kak Riski," Ucap Kaira. "Oke sayang, aku mencintaimu Sayang muach .. Muach." "Aku lebih mencintaimu Suamiku muach .." "Bye bye, Sampai jumpa sayang." "Bye sayang." Pembicaraan selesai, kaira pun mematikan sambungan ponselnya dengan sang pasangan, setelah mendengar suara Arka Kaira kembali menangis dia teringat dengan kemauan ibu mertuanya, mungkin kah dia sanggup berbagi pasangan demi kebahagiaan sang ibu mertua yang sangat ingin memiliki seorang Cucu. TBC
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN