Dan tidurlah berharap setelah kehidupan semakin membaik adakalanya kamu merenung sendirian menceritakan semuanya kepada tuh
Dan tidurlah
berharap setelah bangun kehidupan semakin membaik
adakalanya kamu merenung sendirian
menceritakan semuanya kepada tuhan!
jangan ganggu aku,
aku sedang menenangkan diri dibandung
teruntuk sementara waktu!
Dan lelaki teduhmu itu berteman dengan pepohonan, tumbuhan, tanam-tanaman, buah-buah an, bulan, udara, bintang dan matahari, juga manusia
dan tentang cerita kenangan di suatu terowongan!
Terima kasih atas segala cerita dan kenangan dibumi pasundan, dan dibandung banyak kisah yang menarik, trntang seorang hamba yang mencari tuhannya di bandung dan merenung dibawah lereng gunung sembari menyaksikan burung-burung yang berterbangan, mencari makan dan mencari karunia rab nya, tentang kejadian yang memecahkan keheningan kala itu diwaktu senja yang berteman dengan jingga dan pelangi dan bidadari-bidadari sedang menunggu lelaki tedu di kemah-kemah yang diteduh dan terpelihara oleh rab mereka yang maha memeliharahara sesuatu, aku lebih suka sembunyi dari keramaian, aku tak suka di lihat oleh mereka, manusia yang diturunkan kebumi membawa misi yang besar, karnanya tuhannya tidak menciptaknnya dengan main" begitupula dengan langit dan bumi dan apa" yang ad diantara keduanya, dan tentang mereka yang melihat apa yang tidak mereka melihat tentang mereka yang mendengar aoa yang mereka dengan tentang mereka yang berjalan dibumi dengan rendah hati sementara para malaikat tuhan bertasbih disisi tuhan tanpa kesombongan, tentanf semut dan burung dan binatang" yang disebarkan oleh tuhan yang maha penyayang diantara para penyayang tentang mata" yang disucikan dan kemaluan dan juga apa" yang disucikan oleh tuhannya, begitu pula tentang quran yang disentuh oleh orang-orang suci
dibandung aku pernah tenang, pernah bahagia, sedih, tertawa, dan pada akhirnya aku harus pulang!
itu dia si iblis dengan bala tentaranya yang penuh kecongkakan
Dan tentang mereka yang berfoto dibawah terowongan,
dan mereka melupakan hari pertemuan dengan tuhan!Dan tentang mereka yang berfoto dibawah terowongan,
dan mereka melupakan hari pertemuan dengan tuhan!
Bagaimana munkin kau mengekang manusia
padahal dia lahir dalam keadaan bebas!
maaf teruntuk segala kesalahan
aku harus pulang
Bagaimana munkin kau mengekang manusia
padahal dia lahir dalam keadaan bebas!
maaf teruntuk segala kesalahan
aku harus pulang
aku tersesat dibumi, aku tak tau jalan pulang menuju tempat kasih sayang
dia terduduk sendirian memikirkan kebesaran tuhannya yang maha besar, termenung dikota bandung yang menampung keresahan dan kegelisahan seorang hamba dan bumi dihamparkan dan langit ditinggikan dan awan-awan melayang diudara, burung-burung dan gunung-gung bertasbih kepada tuhannya, dan nabi dawud dan seluruh pemberi peringatan dan pelajaran dan sungai telah menjadikan pikiran-pikiran mereka tenang, melodi itu alangkah menenangkah duhai tuhan yang menciptakan seluruh alam, turunkanlah kasih sayangmu kebumi ini, teruntuk jiwa mereka yang mati duhai tuhan tenangkanlah, dan rendahkanlah orang-orang yang tak percaya kepada tuhannya dan mereka yang ditinggikan seakan-akan kafilah yang terhormat, sementara mereka gila hormat, padahal tuhannya lah pemilik kemuliaan dan kedamaian, dan teduh waktu ini detik ini semakin cepat tak terasa sudah mendung, tuhannya seorang hamba yang maha belas kasih begitu cepat mengabulkan doa-doa hambahnya begitu dekat, amat dekat, teruntuk yang terdekat menjauhlah, teruntuk yang menjauh dekatkanlah teruntuk yang disana kesinilah teruntuk yang disini kesalahah teruntuk yang diam oergilah teruntuk yang pergi diamlah teruntuk yang berlalri berjalanlah teruntuk yang berjalan berlarilah teruntuk yang resah mintalah ketenangan, teruntuk yang gelisah mintalah kedamaian teruntuk yang suntuk solatlah, hancurnkalah setan yang terkutuk,
pada suatu hari yang telah diputuskan, setan berkata janji tuhanmu benar,aku berjanji namun aku menghianati, ternyata lagi-lagi setanlah teman yang amat jahat yang mengajak golongan manusia menuju neraka yang menyala-nyala, sementara mata mereka menyala siap mengobarkan pergerakan-pergerakan yang besar dan peradaban islam sedikit lagi, hanya menunggu waktu dan tunggulah, sesungguhnya mereka juga orang-orang yang menunggu, dan ingatlah kematia begitu dekat dan semakit dekat dan yang dekat telah mendekat dan yang jauh dekatkanlah dan langit meredup, memancarkan cahata yang mereduh, ini mendung dikota bandung,
ini kota yang agung, dan tuhanmu maha agung, luhur dan agung tiada bandingannya, dan melodi air trus mengalir menabrak batu-batu sungai, suara yang tenang dan damai, teduh dan asri sejuk dan nyaman dan bertahanlah sedikit lagi hujan, carilah tempat berteduh, yang karnanya mereka enggan berteduh carilah tempat yang tenang yang karnanya menginginkan ketenangan carilah tempat yang damai yang karnanya mereka pecinta kedamaian dan carilah tuhanmu, dalam solat mu, carilah pasanganmu, carilah ketenangan didalam sujudmu yang pada akhirnya mereka terduduk sembari memandang keindahan sungai-sungai dan pohon-pohon yang telah ditumbuhkan oleh tuhannya, tentang petani-petani didalam tanah tentang tanah basah dan atap rumah dan kaca-kaca mobil dan bis yang diguyur hujan semalam menceritakan romantisisme kehidupan dan air-air yang mengalir dikaca mobil, entah bis itu berjalan dalam gelap malam membawa seorang lelaki pergi mencari ketenangan mencari perlindungan mencari keamanan, bersihkanlah jiwamu, dan hatimu dan bangkitlah sebab dunia menolak orang-orang yang lemah, kuatkanlah, ini akhir zaman, sebentar lagi kiamat tunggu saja, sungguh tuhanmu tak akan mengingkari janjinya dan lupa, itu daun pisang yang bergoyang bertasbih kepada tuhannya itu rumput-rumput yang bergoyang tertiup oleh angin yang berhembus dengan baik dan tentang perkataan seorang nabi pada masa kerajaaan, aku selalu suka seuautu yang baik yang mengingatkanku akan kebesaran tuhanku, tentang maryam yang disucikan menjauh dari keramaian, mencari ketenangan, lalu tuhannya mengutus seorang malaikat dalam bentuk yang paling sempurna sembari berkata, makanlah dan minumlah dan bersenanglah dan tentang perkataan anaknya yang terlahir dari kandungan yang disucikan begitupula dengan nenek moyangmu yang diciptakan dari tanah, dari tanah aku menciptakannya, lalu aku akan mengembalikannya dan aku akan membangkitkanya demikianlah tuhanmu berkata setiap jiwa pasti akan merasakan mati, dan yang kekal wajah tuhanmu pemilik keagungan dan kemuliaan dan bagi mereka yang menginginkan kemuliaan tetapi dihinakan, diazab pada suatu hati yang membinasakan tentang suara terompet sangkakala yang membangkitkan jin dan manusia lalu mereka berkumpul menghadap tuhannya dan alangkah ngerinya sekiranya mereka melihat orang orang yang berdosa menghadap tuhannya dengan penuh ketakutan dan tentang mereka yang akan berpisah tentang nyawa yang telah sampai dikerongkongan lalu dikatakan siapakah yang dapat menyembuhkan! itulah hari perpisahan!
puisi belom jadi
malam malam yang panjang
terlepas dari hujan tadi sore yang menenangkan,
syahdu lelaki teduhmu termenung diujung waktu,
membisu sendirian dekat tuhan,
bertanya bertanya tentang hari hari yang akan datang,
mencari cari gadis yang sedang hilang,
aku ingin pulang,
kepelukkan tuhan,
yang maha penyayang
diantara para penyayang,
aku ingin lekas pergi dari bumi mencumbui bidadari bermata jeli,
aku ingin lekas datang menjemput hadiah yang dipersiapkan tuhan maha penyanyang
diantara para penyayang,
bosan aku disini diganggu setan,
bosan aku dengan keresahan,
aku ingin pulang.
dan pergi menghilang menuju tempat kasih sayang.
Dan terbanglah sudah
segala yang resah
yang gundah
yang gelisah
dan ayat-ayat tuhanlah
yang menemaninya
kala resah
kala gundah
kala gelisah
dan disaat kegiatan-kegiatan mulai membosankan,
disaat hari hari mulai menjenuhkan
disaat tahun tahun penuh dengan kebencian
dan ia benci akan perpisahan
dan sementara dirinya rindu akan pertemuan
kala itu
diwaktu itu
sebelum senja hadir
sesudah jingga tenggelam
aku ingin berpetualangan,
menuju hutan
menangis sendirian ditengah hutan,
sembari terduduk menyendiri
memandang kunang-kunang
aku ingin berkelana kegunung-gunung
mencari tenang
sembari berdiri menyendiri
melihat burung-burung
pulang menuju sangkar
aku ingin berkelana menuju ke laut
sembari menangis menyendiri
menatap debur ombak
dan perahu-perahu yang pulang membawa nelayan,
aku ingin berkelana menuju air terjun
berendam sendirian
sembari meredam beban pikiran
memejamkan mata menikmati apa yang pernah terjadi
menyaksikan bulir bulir air yang terjatuh luluh,
bermain didalam mata air yang mengalir hingga pada akhirnya diwajahnya telah mengalir air mata.
jangan tanya dia dimana?
dia
sedang diperjalanan.
Dan ada yang terduduk cemas,
menanti",
menunggu hal yang tak pasti
dia risau disini,
dan esok dia ingin pergi!
ke kota bandung,
ke kota romantis yang memb
dan teruntuk lelaki yang berteduh
diberanda rumah!
istirahatlah!
karna esok, kau akan pergi ke kota bandung,
kekota romantis yang membutuhkan payung
supaya kau dapat berteduh,
dari segala risau dan jenuh,
dan teruntuk lelaki yang akan pergi dihari esok?
bersenanglah,
nikmatilah hari-harimu
yang mulai resah
Kekasih!
pernahkah kau mencium aroma harum
bunga tulip tatkala mekar?
pernahkah kau memetik tangkai bunga rosemary?
pernahkah kau melihat pohon randu yang meranggas?
pernahkah kau mendengar melodi hujan yang berkesan?
pernahkah kau merasakan rasa pedih akan perpisahan?
pernahkah kau berfikir tentang kebesaran tuhan?
pernahkah kau melangkah pergi menghilang mencari bintang?
indah! lelaki teduhmu rindu.
Lelaki teduhmu ingin pergi ke negri
dimana bunga sakura pernah berguguran
menyaksikan keindahan bunga sakura yang berguguran
senang, sore yang tenang dikota bandung yang sedikit mendung,sepertinya kasih sayang tuhan ingin turun,menjelang malam seorang hamba tuhan yang maha belas kasih pergi ketempat tinggi semari melihat keindahan dan kebesaran tuhan dikota bandung yang menampung cerita dan kenangan, dan tentang perbincangan singkat tadi bertemu dengan orang libya yang memberikan nasehat singkat,
lagi-lagi bumi ini dihidupkan kembali oleh tuhanmu yang maha hidup, sementara yang dibumi pasti mati, begitu pula dengan hamba tuhan yang maha belas kasih,
rintik-rintik hujan turun menyentuh tanah lalu menyerap kedalam tanah sementara diserap oleh matahari lalu diturunkan kembali begitupula siklus air sayang, yang bermanfaat dibumi akan trus ada sementara buih akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada manfaatnya dan tentang bayang-bayang kebesaran tuhan juga suara tokek ditengah malam juga suara nada dan melodi hujan dan orang-orang yang bercengkrama didepan masjid dan pohon-pohon diluar yang mempesona juga daun-daun yang jatuh tertiup angin begitu pula dengan kaum ad yang diazab pada suatu hari yang dingin selama 7 hari delapan malam, dan mereka bercengkrama ditengah kegelapan malam ditemani suara kebesaran tuhan
sementara mereka begitu kecil bahkan ada yang lebih terkecil
dan siapakah yang lebih baik dari pada orang-orang yang mengajak kepada jalan tuhannya yang maha perkasa lagi maha terpuji, dan tentang mereka yang tak khawatir dan tak bersedih dikarnakan mereka orang-orang yang telah mengenal tuhannya, sementara sampai saat ini manusia masih juga tak mau mengenal tuhannya dan tak percaya terhadap hari pertemuan dengan tuhannya,
hingga apabila mereka melihat azab secara tiba-tiba, sementara hari yang dijanjikan kepada manusia akan datang tiba-tiba, tentang suara yang akan mengejutkan seisi langit dunia, juga tentang malaikat-malaikat yang terbang dengan sekencang-kencangnya dan tentang malaikat yang mencabut nyawa dengan kasar juga tentang malaikat yang mencabut nyawa dengan lembut, dan tentang mereka yang amat dekat kepada tuhannya, dan mereka yang sampai saat ini masih mencari keberadaan tuhannya
dan berilah mereka peringatan dan bukankah peringatan berguna bagi orang-orang yang percaya pada tuhannya, sementara mengapa mereka tidak percaya kepada tuhan yang telah menciptakannya, apakah mereka merasa cukup dan tidak butuh terhadap tuhannya, atau munkin mereka orang-orang yang telah terkunci hatinya, dan tentang perkataan malaikat inilah neraka yang dahulu kamu dustakan, bersabarlah atau mengeluhlah sama saja bagi kalian, dikarnakan kalian mendapatkan sesuai yang dikerjakan. terik matahari memancar dari atas, begitupula mata air memancar dari pegunungan lalu pergi mengalir ketempat paling bawah,rendah,indah lelaki teduh itu berjalan mencari arah, dan sementara banyak manusia yang tak tau arah tujuan hidupnya,ini tulisan, tolong kau fikirkan!
karna banyakndiantara mereka yang menyesal ketika dikasih umur yang panjang oleh tuhanya,mereka tak mau berpikir,
dan bukankah kita agung karna diberikan akal oleh tuhan,atau munkin pikiranmu sedang berkecamuk memikirkan hal-hal yang tak penting,sementara tuhanmu memberikan akal untuk memahami keberadaan tuhanmu, tuk memikirkan kebesaran tuhanmu, tuh mengambil pelajaran dan pelajaran yang tuhan turunkan
dan tumbuh-tumbuhan,bukankah mereka berpasang-pasangan, dan tanam-tanaman,bukankah mereka telah ditundukkan, dan tentang segala hewan ternak yang disebarkan dan kenangan-kenangan ciptaan tuhan dibumi begitu pula kenangan-kenangan yang berkesan yang tercatat di alquran,tentang kupu-kupu yang berterbangan, tentang awan-awan yang mengandung hujan, tenrang cahaya tuhan yang dimasukkan kedalam siapa saja yang DIA kehendendaki,
ternyata mereka khawatir dan bersedih dikarnakan mereka belum mengenal tuhan, atau munkin sedang dalam tahap pencarian, lantas teruntuk apa kehidupan jika tidak punya tujuan,bukankah tujuan kehidupan telah ada didalam alqur'an,bukankah semuanya telah ada didalam ayat-ayat tuhan,
bukankah tuhanmu telah menurunkan pelajaran, teruntuk manusia sedikit sekali mereka mengambil pelajaran, sedikit sekali mereka mendengarkan sedikit sekali mereka menyaksikan kebesaran dan keagungan tuhan, sedikit sekali segumpal daging dipakai teruntuk merasakan keberadaan tuhanmu yang maha agung, sungguh tuhanmu luhur dan agung tiada bandingannya sayang, dan sayang sampai saat ini manusia masih sibuk mencari penghidupan, padahal itu urusan tuhanmu yang memiliki segaka urusan dan memiliki kehidupan dan kematian, didunia dan diakhirat, dan teruntuk orang-orang yang taat mereka begitu amat mencintai tuhanmu yang maha penyayang diantara para penyayang, dan tentang mereka yang mengembara disetiap lembah, tentang setan-setan yang diturunkan kepada orang yang berdosa dan melampaui batas, suara jejak kaki itu terekam dengan jelas sayang, melodi-melodi kenangan itu tersimpan dengan jelas sayang,cerita yang berkesan selalu terekam dipikiran, dan tentang capung-capung yang berterbangan, tentang angin-angin yang berhembus dengan baik membawa kesejukan tentang hutan-hutan yang diturunkan hujan oleh tuhan tentang batu-batu yang berdiam disungai sungai, tentang gunung-gunung yang dijadikan pasak, tentang petunjuk tuhan yang telah turun yang menjadi penawar bagi penyakit yang ada didalam d**a, tentang manusia yang belum mengenal dirinya sendiri, tentang s****h-s****h yang berserakan dan manusia-manusia yang rakus lagi serakah, tentang mereka yang saling mengejar, tentang mereka yang saling bertengkar tentang mereka yang bersandar tentang wajah bidadari yang berbinar, tentang suara riuh yang terpendar, tentang bintang-bintang yang begitu besar diciptakan tuhanmu yang maha besar, tentang angin-angin yang membinasakan kaum yang mendustakan ayat-ayat tuhan, tentang mereka yang berjalan dengan cahaya tuhan,tentang ayat-ayat tuhan yang memberikan pelajaran, tentang pelajaran yang telah diturunkan, tentang mereka yang meremehkan berita kebangkitan dan hari pertemuan dengan tuhan, tentang keraguan yang mengelisahkan, tentang kegelisahan yang meragukan, resah dan ragu dan gelisah dan gundah, sementara mereka pasrah karna tuhanmua menyuruhmu pasrah, tentang hujan-hujan yang menghidupkan tanah yang basah, tentang tanah yang baik dan buruk juga pengalaman baik dan buruk sementara tuhanmu selalu berbuat baik kepada hamba-hambanya lagi maha melihat dan maha teliti terhadap pekerjaan mereka para hamba yang mendustakan ayat-ayat tuhan yang memberikan pelajaran kehidupan bagi siapa saja yang mendengarkan dan menginginkan pelajaran serta takut kepada kebesaran tuhan, tentang kejadian kemarin yang menakutkan, tentang hari-hari yang mengerikan,tentang ayat-ayat tuhan yang meredam bara pikiran, tentang pikiran yang terus berkecamuk memahami kebesaran tuhanmu yang maha besar, tentang langit-langit yang ditinggikan,tentang bumi yang dihamparkan, tentang tempat kasih sayang yang dinantikan, tentang mereka yang saling menunggu, sementara terduduk sendiri menanti panggilan tuhan yang begitu menenangkan, wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada tuhanmu dalam keadaan rida dan diridai, masuklah kedalam golongan hamba-hambaku dan masuklah kedalam surgaku, begitulah panggilan tuhan yang menenangkan, demikianlah tuhan yang menenangkan hamba-hambanya yang butuh akan ketenangan kedamaian keamanan, mencari pelindungan dari goda setan yang telah dikutuk oleh tuhanmu dan ditangguhkan sampai hari mereka dibangkita pada saat mereka tersadar bahwa mereka hidup hanya pada waktu siang hari saja, tentang hari kiamat yang dirahasiakan, tentang segalanya yang dibalas atas usahanya, tentang hadiah-hadiah tuhan yang telah dipersiapkan tentang kemenangan yang amat agung, sementara tuhanmu maha agung dan maha kekal, suara air yang mengalir dengan deras sementara disana air mata mereka akan mengalir dengan deras dan tentang air terjun yang turun dengan deras tentang air hujan yang turun tercurah
membasahi bumi dan memberi manfaat kepada kehidupan manusia, tentang dinamika kehidupan, tentang langit dan bumi yang telah ditahan oleh tuhanmu,sementara apabila keduanya lenyap siapakah yang dapat menahanya, tentang burung-burung yang ditahan oleh tuhanmu yang maha bekas kasih, dan tentang mereka yang durhaka kepada tuhanmu yang maha belas kasih, tentang mereka yang menutup diri, sehingga hatinya tertutup dalam memahami kebesaran tuhan, tentang ayat-ayat tuhan yang penuh berkah, tentang atap atap rumah dan jalanan yang basah diguyur hujan kasih sayang tuhanmu yang maha penyayang diantara para penyayang telah turun dikota bandung , tentang apa saja yang menakutkan, tentang hari yang mengejutkan tentang kopi yang telah terpegang dengan tangan kiri, tentang api yang didinginkan
dan manusia butuh air, manusia dari tanah dan keturunannya dari pancaran air yang hina, sementara manusia angkuh lupa asal penciptaanya, segala sesuatu yang diciptakan berpasangan, tuhanmu yang maha esa dan maha perkasa dan maha mengalahkan, dan aku berbicara sebagai manusia kepada manusia, memberikan pesan sesama ciptaan tuhan, dan pesan hanya bermanfaat bagi orang-orang yang beriman, sementara mereka yang angkuh dan menutup diri merasa cukup akan terus berada dalam kebingungan yang membinasan, dan tuhanmu telah mengajarimu,kau dari tanah, karnah itu merendahlah, kau dari bumi, karna itu jangan dengki dan iri, kau bukan langit, bukan udara, bukan bumi, kau manusia, pemimpin bumi ini!, mereka bercengkrama ditaman-taman quran, dan berdiskusi tentang peradaban akhir zaman, teruntuk mengancurkan setan yang terkutuk, terkutuk begitu terkutuk,
iblis musuh tuhan dan orang yang beriman pada tuhannya pada saat akhir zaman,aku membaca orang2 perasa yang siap membuat pergolakan yang besar sementara tuhanmu maha besar
itu dia pria berkacamata yang telah diciptakan oleh tuhannya yang maha menciptakan segala sesuatu dan memberikan petunjuk segala sesuatu sementara seoranga hamba tuhanmu yang maha belas kasih menginginkan petunjuk dari sang kekasih ibrahim yang bersemayam diatas arsy yang mulia yang mengatur urusabn sementara urusan dikembalikan kepada tuhannya tentang padi yang menjadi beras tentang tanah yang ditumbuhkan oleh tuhannya lalu jadi padi dan beras lalu dimakan oleh manusia lalu manusia membuang kotorannya ketanah, begitulah! seorang lelaki memegang tongkatnya memanggil temanya, pergilah biarkan yang resah resah dan gelisah gelisah gundah gundah dan bersenanglah kelak mereka akan mengetahui balasanya dan tentang seorang petani yang merunduk ketanah dan tentang mereka yang tunduk dan sujud pada tuhannya tentang segala sesuatu yang bertasbih kepada tuhannya tentang alam yang diciptakan oleh tuhannya tentang warna hijau merah nila kelabu, dan langitmu kelabu dan bumi mu menderu, dan telah ditinggalkan seorang lelaki oleh temannya,dimanakah ia?alangkah cepat sekali waktu, tiba-tiba sudah sore saja padahal tadi baru siang, ini nada-nada sungai yang mengalir membetikan manfaat kepada sekitar dan batu terselip diantara tanam-tanaman, dan suara sungai yang mengalir begitu deras tentang kupu kupu kuning yang berterbangan dan tanaman kuning yang akan dihancurkan oleh tuhannya maha belas kasih dan tentang tanah yang baik dab buruk tentang batu yang akan dijadikan sebagai tempat menulis tentang buku-buku yang berserakan dan berhamburab juga gunung-gunung yang akan dihancurkan sehancur"nya hingga berhamburan sebagai mana manusia menjadi laron yang bertebangan dan mrlodi ayat-ayat tuhan telah menentramkan bara pikiran tentang layang-layang yang terbang tentang air laut yang biru, menderu suara kapal yang tuhannya mengirimkannya angin yang berhembus dengan baik agar mereka mencari karunia dan berterimakasilah kekasihmu telah menciptakanmu dari setetes air yang hina, yang dipancarkan kekemaluan perempuan lalu setelahnya mereka dijadikan berpasang-pasangan dan hewan-hewan yang bersembunyi dibalik padi, dan seorang hamba tuhamu yang menulis puisi kala tenang dan senang ia riang pada suatu sore yang menjelang malam mencari senja melihat awan dan kabut dan lagi-lagi kota bandung cocok teruntuk merenung kala mendung dikota bandung lelaki itu merenung menulis sebuah puisi karunia tuhannya yang telah melimpahkah rahmatnya kepada manusia, dan suara alam,lagi-lagi nada nada alam, melod alam, melodi air yang mengalir kedalam tanah lalu diterbangkan oleh tuhannya menuju langit yang menangis kala hujan memberikan kehidupan kepada manusia dan bumi tempat menampung air dan kenangan dan cerita yang berkesan dikota bandung yang menampung suara-suara riuh itu berhamburab dipenjuru langit, adapakah dilangit itu? siapakah dan bagaimanakah tuhannya menciptakannya lalu dijadikan atap teruntuk menahan benda-benda diluar bumi, dan teruntuk bumi yang sabar tatkala diinjak dan dirusak dan teruntuk tanaman-tanaman maafkanlah segala kesalahan manusia dikarnakan belum bisa mengelolamu secara utuh, dan lelaki teduh itu berjalan menuju ruangan yang gelap butuh cahaya dari tuhan, dan tentang cahaya diatas cahaya, dan tuhanmu pemberi cahaya kepada langit dan bumi, tentang perempuan bergaun biru, siapakah itu? mereka mencela senja padahal senja ciptaan tuhannya
menulis seorang dibawah langit diatas batu sungai sambil melihat mengalirnya sungai menuju sungai yang lain,ini bekas-bekas kasih sayang tuhan yang mengalir dari mata air, begitu pula dengan air matamu yang akan turun kala kau tak percaya dengan keberadaan tuhanmu kala kau bersedih, langit memayungimu, kala kau rindu bumi merangkulmu, kala kau resah udara mengajakmu pergi menuju tempat ketenangan yang pernah ada dan tiada yang abadi dibumi terkecuali tuhanmu yang abadi sementara lelaki teduh itu terpana menyaksikan keagungan ciptaan tuhannya, dan mereka keluarga tuhan telah menjaga ayat-ayat tuhan, mengamati setiap detik yang terjadi melihat setiap hal yang dapat dilihat memandang pemandangan apa saja, disungai ini seorang hamba terpesona, tergila-gila kepada tuhannya, tiada lagi yang lebih nikmat dibandingkan dengan kisah romantisnya percintaan seorang hamba kepada tuhannya, dan dia bersemedi diatas batu sembari tersenyum memandang kawannya, janganlah bersedih janganlah takut, lupakanlah, bersihkanlah hatimu dengan ayat-ayat tuhanmu juga jagalah hubunganmu dengan tuhanmu, ini pesan dari al qur'an yang mengangkat derajat suatu kaum dan merendahkan yang lain sementara tuhanmu menyuruhmu teruntuk rendahkanlah sayapmu kepada orang-orang yang percaya pada tuhannya, dan tuhanmu maha melihat segalanya, dan tentang segalanya yang berkesan dibumi dan kenangan ayat-ayat tuhan telah menyelamatkannya dari pikiran-pikiran suram, membawanya pergi memasuki dimensi qur'an, jadikanlah qur'an sebagai petunjuk penawar bagi orang-orang yang percaya, teruntuk mereka yang ingin healing secara sederhana dengarkanlah ayat-ayat tuhanmu yang menenangkan jiwa dan pikiranmu dan membawa mu pergi menjadi manusia seutuhnya menjadi hamba seutuhnya menjadi b***k seutuhnya, dan teruntuk air yang mengalir menabrak batu-baru sungai kemanakah kau akan pergi, apakah kau akan mencari sungai lagi, tidakkah kau tau bahwa tuhanmu maha mengetahui segala sesuatu dan teruntuk segala sesuatu yang bertasbih kepada tuhannya dan tunduk kepada ketetapannya, mereka senang mandi disungai, dan aku berbicara sebagai manusia dan hamba, turunkanlah egomu kala membaca ini, ini cerita kenangan seorang saudaramu yang sedikit lagi pulang kepangkuan tuhanmu yang maha penyayang diantara para penyayang, sayang sinilah, bermainlah kesini denganku dan air, lalu kita bercengkrama ditepi sungai sembari menikmati secangkir teh dan kopi, aku dengan teh mu kau dengan kopimu dan teruntuk yang ketiga siapakah?
aku tak tau, yang aku tau mereka tau kalau tuhannya maha mengetahui segala sesuatu,
manusia perusak, manusia serakah manusia menginginkan segalanya, manusia yang melupakan asal penciptaanya dari mana, manusia yang tak tau berterima kasih kepada tuhannya, manusia luput lalai, dan lembut sekali mereka yang berada disurga wajahnya bercahaya diberi cahaya dari tuhannya, penuh cinta dan sebaya, diciptakan dengan secara langsung dan tentang mereka yang memiliki keperawanan abadi, tentang mereka yang menanti kekasihnya pulang kepangkuan tuhannya yang maha penyayang diantara penyayang, tentang mereka yang telah pergi, tentang perpisahan dan pertemuan, dinamika kehidupan seperti itu yang bertemu akan berpisah dan bertemu pada suatu waktu ditempat kasih sayang, dan sayang mereka masih lalai sampai saat ini tentang pertemuan dengan tuhannya, tentang hari-hari yang menakutkan tentang hari penyesalan dan perhitungan dan bertakwalah kepadanya niscaya tuhanmu memberikan jalan keluar atas masalahnya, apa masalahmu? mengapa kamu tidak beriman, ataukah kecongkakanmu telah menutupi hati, dan berjalanlah dengan rendah hati, dan rendahkanlah suaramu, dan tentang sebagian kebesaran tuhan, dan tentang suara-suara yang menenangkan tentang buih yang dihilangkan tentang cahaya yang ditinggikan tentang langit yang menjadi atap bagi bumi, tentang desau angin yang berhembus dengan baik, tentang segala sesuatu yang diciptakan dari air tentang mata air yang mengalir, sementara dimatanya telah mengalir air mata, mereka manusia pengganti jin sebelumnya juga tentang mereka yang akan bertemu dengan tuhannya, tentang mereka yang bersenang2 di sungai-sungai surga dan istana kerajaan tentang mereka yang diciptakan oleh raja yang haq dan yang haq telah datang dan yang batil telah lenyap sungguh yang batil pasti lenyap, sungguh tuhanmu akan menanyakan tentang kenikmatan yang diberikan, pendengaran teruntuk apa penglihatan teruntuk apa hati dan kaki dan tangan jari, tenggorokan dan rezeki kesehatan dan keluarga, dan pohon bambu itu tertancap menjulang kelangit sebagai mana iman terduduk dicaffe sendirian dikota bandung
sembari memandang keindahan sawah-sawah yang terbentang luas didataran tinggi dan rendah, memikirkan kebesaran tuhanmu yang maha besar,
indah tidakkah kau tau bahwa ciptaan tuhanmu begitu indah, tidakkah kau tersadar tentang mereka yang nanti akan bersandar menatap mata dan wajah bidadari yang berbinar, awan-awan yang menggantung dibawah langit lelaki teduh itu terduduk menyendiri menenangkan pikiran dan jiwa,
sementara sampai saat ini mereka terlupakan, dikarnakan manusia butuh akan ketenangan, manusia tak butuh uang, manusia tak butuh harta, manusia butuh tenang, manusia butuh akan kedamaian,
hancurkanlah kegelisahan keresahan dan keraguan, sementara ayat ayat tuhanmu tiada ragu didalamnya, dan jangan samoai orang-orang yang tak percaya kepada tuhannya menggelisahkan engkau, dan teruntuk diri sendiri bertahanlah, sedikit lagi kau akan pulang, dan teruntuk kau wahai perempuan bermata pelangi, tunggu aku!
dan lelaki teduhmu itu ingin menghabiskan seluruh kehidupannya tuk mengabdi kepada tuhannya dikota bandung, dan teruntuk gunung-gunung yang dijadikan pasak dan teruntuk burung-burung yang ditahan oleh tuhanmu yang maha belas kasih, dan teruntuk dia yang terduduk sendiri, teduh dan tenang disini tak ada kegeresahan dan kegelisahan sekali lagi tuhanmu telah berbuat baik kepada lelaki teduh itu!
dan ternyata bukan kota bandung yang melibatkan perasaan, tetapi ayat-ayat tuhanmu lah yang telah menyentuh perasaan lelaki teduh!Dan semetara tiada cinta yang paling nikmat kecuali cinta hamba kepada tuhannya, tiada perlindungan yang paling aman, kecuali perlindungan tuhan kepada hamba nya, tiada yang abadi dibumi, yang maha kekal hanya wajah tuhanmu yang memiliki keagungan dan kemuliaan,
sementara dialah pemilik kemulian
yang memberikan kerajaan kepada siapa yang dia kehendaki dan mencabut kerajaan kepada siapa yang dia kehendaki dan menghinakan dan memuliakan kepada siapa yang dia kehendaki, dan tentang mereka yang menempun jalan pulang kepada tuhannya yang maha penyayang diantara para penyayang, dan sayang manusia lupa berterima kasih kepada tuhannya, dan berterimakasihlah kepada tuhanmu yang maha belas kasih,
_Bandung 2022
Aku tak suka kepada mereka yang menutup diri dan menyombongkan diri dibumi tanpa alasan yang jelas, mereka siapa disisi tuhannya, mereka hanya sekedar tetes a******i yang hina, mereka angkuh, mereka sombong bersikap pongah, mereka lupa kepada tuhannya, mereka sesat dan menghalangi orang-orang yang percaya kepada tuhannya, mereka dengki, mereka iri, mereka kaum kapitalis,komunis,sosialis, apa saja selain islam, mereka musuh islam,
liat saja nanti keluarga tuhan mereka akan memberikan pelajaran, mereka yang berada disana, mengapa mereka menolak kasih sayang tuhan?mengapa mereka menjauh dari ayat-ayat tuhan, mengapa mereka selalu memperolok olok dan mencemoh orang-orang yang percaya pada tuhannya, apakah mereka tak takut terhadap kebesaran tuhannya, apakah mereka sudah siap menghadap tuhannya, ataukah mereka memiliki bala tentara yang dapat menyelamatkan mereka dari azab tuhannya,
padahal tuhan mereka maha belas kasih
padahal tuhan mereka maha penyayang diantara para penyayang, sementara dirimu sayang mengapa kau menjauh dari tuhanmu yang maha penyayang diantara para penyayang!dan ayat ayat tuhan telah menyelamatkanmu dari pikiran-pikiran suramCinta?Palsu!
Seketika udara masuk melalui celah-celah jendela, daun yg ditiup oleh angin, embun dengan kermurniannya.
ada lelaki yg sedang menikmati keheningan alam, rintik-rintik hujan, dibawah rerimbunan pohon. ia liat saat itu banyak daun-daun yg mulai berjatuhan, ia tau bahwa tuhan tau ada daun yg jatuh, daun yg terbentuk dari batang-batang pohon, suara-suara burung didengarnya dengan kesyahduan, ia lupa akan kopi yg telah disajikan diatas meja, sudah mulai resah sepertinya, pada akhirnya ia hirup pelan-pelan asap yg mengendap yg ada pada kopi itu, ia nikmati perlahan-perlahan bersamaan dengan yang terselip diantara jari telunjuk dan jari tengahnya, lantas terbanglah sudah asap-asap keresahan dan kejenuhan bersamaan dengan perasaan-perasaan yang membakar hati,
lalu ia bingung ada apa dengan jiwanya,
mengapa tetiba pagi yang seharusnya syahdu ini, namun seperti ada gejolak yang menekan pada d**a nya, munkin tergesa-gesa penyebabnya, atau bisa jadi yang lain, ia terus mencari" jawaban atas tanda tanya satu hal yang menimpanya pagi ini, lantas berfikir secara keras, agar esok. tak ada lagi gejolak batin yang menekan-nekan jiwanya,
lantas pagi yang akan datang jiwanya akan selalu berteduh pada sebuah warung kopi,
pagi ini ia berusaha mengingat secara keras akan kejadian-kejadian yang menimpanya,menyeretnya dari jalan yang seharusnya ia tempuh menuju tuhannya,
lelaki teduh itu berusaha mengambil pelajaran dari tiap-tiap perjalanan yang telah ia lalui, agar esok, jika kejadian berulang kembali, ia bisa mengetahui, jalan mana yang harus ia tempuh, udara syahdu pagi ini lantas belum bisa menenangkan jiwanya,
pikirannya tetiba kosong, tak ada yang dipikirkan pagi ini, semoga esok lelaki teduh ini bisa meneduhkan jiwa-jiwa yang seharusnya berteduh, lantas menentramkan jiwa-jiwa yang seharusnya tentram.
dan jika nanti cerita kita telah usang,
tolong tetap rawat kenangan kita ya.Diary hujan
Entah dari mana kisah ini dimulai,
yang pasti kisah ini di mulai ketika musim hujan tiba, kira-kira sekitar 70,560 detik yang lalu cerita ini dimulai, seperti biasa lelaki teduh itu memulai kehidupan paginya dengan sebuah perjalanan menuju warung kopi menggunakan sepeda motor warisan tua ayahnya yg dibeli pada saat yg bersamaan setelah lelaki teduh itu lahir, kira-kira sekitar 17 tahun lalu bahkan silam.
istilah baru yg orang baru-baru ini memaksakan dirinya untuk mencintai kopi, dengan sebutan kedai kopi, tetap saja bagi dirinya warung kopi, karna baginya warung kopi adalah sebuah tempat dimana ia bisa menampung atau/dengan ia bisa memikirkan segalanya entah itu tentang, resah terhadap hal-hal yang meresahkan, risau terhadap hal-hal yang merisaukan, gundah terhadap segala sesuatu hal yang membuatnya gundah, cemas akibat perasaan-perasaan yang dialami nya di umur yang seharusnya ia sudah harus dewasa, bahkan patah terhadap hal-hal yang sering mematahkan hatinya.
munkin sejak awal warung kopi memang diciptakan untuk menampung segala yang resah, risau, gundah, cemas, bahkan patah sekalipun!
seperti biasa setelah memesan kopi. lantas lantas kopi itu pun terseduh, ia membakar sebatang rokok, munkin bagi kebanyakan orang ia hanya membakar sebatang rokok,
tapi tidak! bagi lelaki teduh itu, tidak!
yang ia bakar sebenarnya adalah perasaan-perasaan yang mendikte dan mengancam pikirannya selama ini, lelaki teduh itu seorang perasa, pemikir atas apa-apa yang seharusnya tidak dipikirkan, sangat berfilosofis terhadap hal-hal yang ia lakukan akhir-akhir ini. munkin saja penyebabnya karna mereka?munkin.
setelahnya lalu ia seperti biasa duduk di bangku panjang, dan tersandar dibelakang tembok atau munkin dengan lebih sopannya dinding, lelaki teduh itu terlihat agak murung pagi ini, padahal seharusnya ia?
lelaki itu hisap berulang kali tembakau yg menyelinap diantara kedua jari yg sering ia pakai untuk bergaya saat berfoto. lantas lelaki itu resah, jenuh, ia lupa kalau pagi adalah waktu terbaik untuk bersyukur.
bahkan ia juga lupa
sebenarnya tadi malam sebelum tiba ia berusaha menerka-nerka apakah esok akan menjadi hari berkesan dalam hidupnya, atau munkin sebaliknya. bisa jadi tidak, bisa jadi ya sudah, nanti kita lanjutkan lagi ceritanya.
puisi
teruntuk tatapan mata yang redup,
berjalanlah, dan pergilah,
jika suasana hati mulai penat
jika kegiatan-kegiatan mulai membosankan,
jika hari-hari mulai menjemukan,
jika bulan-bulan penuh luka
jika tahun-tahun penuh duka
dengan segala rentetan luka yang penuh duka
lalu pulanglah,
tuhanmu, selalu menunggumu,
Dan lagi lagi lelaki teduhmu resah lagi,
gelap,
seakan" ada yang menekan di dadanya,
hitam, pandangannya tak lagi teduh,
dibawah lampu temaram sayang,
dan sudah habis berbatang-batang sayang,
kopi yang tersaji sedari tadi,
tak mampu menenangkan jiwanya,
panas, udara disini begitu panas,
suasananya begitu gemerlap,
sayang, mengapa suaramu begitu senyap?
apakah pertemuan singkat kemarin belum mengobati rindumu?
bilakah saat ini dirimu sedang gundah?
lantas kesinilah,
temani lelaki teduhmu menikmati resah,
kapankah hatimu gelisah
teruntuk wanita yang tersenyum di pagi hari
teruntuk setan yang terkutuk
teruntuk segala yang khawatir
teruntuk harapan yang pernah patah
teruntuk mata yang pernah basah
teruntuk kasih yang menjadi kisah
teruntuk mata yang mulai mengantuk
teruntuk perempuan bermata pelangi
teruntuk bidadari bermata jeli
teruntuk kopi yang menjadi puisi
teruntuk tubuh yang enggan berteduh
teruntuk hujan yang meneduhkan
teruntuk tuhan yang menenangkan
teruntuk mata yang sulit tertidur lelap
teruntuk lelaki teduhmu yang sulit diatur
teruntuk waktu yang semakin cepat
teruntuk jalanan yang mulai padat
teruntuk hati yang tertunduk
teruntuk sepasang mata yang saling menatap
teruntuk malam yang mulai gelap
teruntuk pagi yang mulai cerah