Misi Di Mulai

1830 Words
Will di malam hari mempersiapkan senjata laras panjang, yang biasa disebut Barret M82, spesifikasi senapan jenis ini semi-otomatis, dan anti-material. Perlahan ia mulai merakit bagian demi bagian senapan, mulai dari laras, popor, hingga sampai selesai, sekotak peluru ia buka lalu meraih satu butir peluru dan mengamatinya, sambil berkata. " Bagus. Will duduk di depan meja hitam, di atasnya sudah berada senjata laras panjang yang telah selesai dirakit. Ia mengamati satu butir peluru di tangan kanannya, sambil memutar - putar peluru, dan ia ingat di saat dia di berangkatkan sebelum misi ke bolina. Pria berseragam tentara, berpangkat kapten berjalan di lorong - lorong gedung, matanya menatap tajam dibawah topi baret yang ia kenakan. Dia adalah kapten carter, pria berumur 45 tahun berkumis tipis dengan tubuhnya yang besar tinggi menandakan kewibawaanya, semua yang berjalan berpapasan dengannya selalu menyapa. " hai kapten. Kapten carter selalu mengangguk di saat semua para bawahannya menyapa. Kapten carter membuka pintu, terlihat para bawahannya sedang asik bercengkrama, namun kedatangan kapten membuat mereka semua berdiri dan menyapa. " hormat kapten ! Serempak para anggota memberi hormat menyinggah kan tangan kanan di kepala, lalu para prajurit serempak duduk kembali, sang kapten berdiri memperhatikan mereka. Kalian semua adalah prajurit pilihan, dan kalian semua tidak memiliki nama, hei kau siapa namamu ? Ucap kapten menunjuk prajurit berada di paling depan, dengan sigap ia segera berdiri dan menjawab. " siap. Namaku A. Ucap will menyebut A. Dan kau ? Tunjuk kapten kepada prajurit di samping A, prajurit itu segera berdiri dan sigap menjawab. Siap ! Aku K, Kau ! Kau ! Kau ! Ucap kapten menunjuk semua prajurit, dengan sigap satu persatu mereka berdiri dan menjawab nama satu persatu dengan pangkal huruf. Semua terdapat 11 prajurit pilihan dan terhitung huruf dari A - k. Perlahan semua prajurit pilihan duduk, menunggu kata - kata dari sang kapten, dengan pandangan yang sangat berwibawa, sang kapten mulai berbicara. Ada tugas khusus untuk kalian semua. Kita menunggu seseorang. Ucap kapten serius, sang kapten lalu duduk sejenak. Semua tampak hening di ruangan, kapten carter memperhatikan jam tangan, dan segera pintu ruang terbuka. Sang kapten dan para prajurit menoleh ke arah pintu, ternyata seorang wanita asing datang berpakaian rapi, namun tua. Hai kapten.. ucap wanita itu menyapa, sang kapten berdiri, wanita itu bersama dua orang pengawalnya. Hai nyonya ferla.. ucap kapten tersenyum senang sambil berjabat tangan dengan wanita yang ia sebut nyonya ferla. kedua pengawal itu berjalan melewati para prajurit, dan mempersiapkan proyektor yang berada di ujung ruang. Dengan sangat cepat kedua pengawal nyonya ferla berdiri di belakang ruang, menandakan ia telah selesai dengan pekerjaannya. Baik ! Sekarang kita mulai, sebelumnya aku perkenalkan, ini nyonya ferla, Agen rahasia yang selama ini sudah banyak membantu kita dari berbagai misi, silahkan nyonya ferla. Ucap kapten carter mempersilahkan nyonya ferla untuk bicara. Nyonya ferla berdiri menghadap para prajurit yang semua sedang duduk, pandangan nyonya ferla sangat serius, menatap satu persatu tentara, lalu ia melihat kedua anak buahnya, dan segera kedua anak buahnya menghidupkan proyektor. Para prajurit memperhatikan dengan cermat sebuah video yang menayangkan beberapa misi peperangan, semua jelas mereka semua terperangah, memperhatikan dengan serius, di tengah - tengah seorang prajurit di videokan dengan kondisi duduk tanpa baju, terlihat kekar tubuhnya namun dalam ketakutan yang sangat luar biasa. Tampak mulutnya diplester dengan selotip hitam, dari gerakannya ia mencoba berteriak dan melepaskan diri. Seorang lelaki berjas hitam berjalan dari arah jendela, dengan sangat santai gaya dan perawakan tanpa rambut menampakkan wajah di depan kamera, ia segera meraih pistol di pinggangnya dan meletakkan moncong pistol di kepala prajurit yang terikat. Prajurit itu semakin ketakutan mencoba melepaskan ikatannya, tangan kiri lelaki yang menodongkan senjata meraih selotip di mulut prajurit, lalu menariknya hingga terlepas. Semakin erat pria tanpa berambut meletakkan moncong pistol di kepala prajurit. Ini hari untuk memperingati kematian prajurit mu " Dor ! Ucap pria itu tanpa harus Dia berkata lain, langsung saja menembak kepala prajurit hingga tewas seketika. Terlihat lelaki itu berjalan dan mematikan kamera, para prajurit yang berada di ruangan mendadak sangat geram, Will yang melihat semua itu mengepalkan tangannya, dalam pikiran nya ia telah melihat seorang prajurit hebat yang mati sia-sia dibunuh oleh seorang penjahat yang belum ia ketahui identitasnya. Ini terjadi di Bolina, dan Tugas kalian adalah menghancur gedung bolina dan tangkap pria itu. Ucap nyonya ferla sangat serius, will berpikir pasti ada sesuatu selain menghancurkan gedung, lalu nyonya ferla kembali berkata. Dia disebut john snow, dia pemimpin dari orang - orang bolina. Will mengangkat tangan ke atas, nyonya ferla menyimaknya dan mempersilahkan will bicara. lalu will berkata. Maaf nyonya, saya bertanya, Sudah berapa misi yang berlangsung di Bolina ? Siapa pria itu ? Dengan tersenyum nyonya ferla menjawab. dia penjahat internasional, dia adalah bos mafia, dan selamat, kalian semua memulai misi. ucapnya Nyonya Ferla, will terdiam dan dia tahu jika dia banyak bertanya pasti Dianggap tidak akan profesional untuk menjalani misi. Beberapa keterangan yang diucapkan oleh Nyonya Ferla, semua prajurit harus memulai dari awal misi dengan tempat yang dituju, dan setelahnya, beberapa waktu kemudian nyonya ferla pergi meninggalkan ruangan bersama Captain Carter. Will dan para prajurit lainnya mulai kembali bercengkrama, Kapten Carter sebelumnya membagi dua kelompok pasukan regu pertama berinisial A. C. H. L. J. K . dan regu kedua sisa dari mereka yang berjumlah 5 orang. 3 hari berlalu, sebelum keberangkatan will, tepatnya di tengah malam, will dan yoli sang istri tidur di ranjang bersama, namun will terbangun lebih dulu, ia segera berkemas, namun suara berisik itu didengar oleh yoli yang terbangun, dan melihat Will sedang mengenakan seragam militer. Mata yoli memperhatikan will yang sedang berkaca, will melihat yoli memperhatikannya di kaca, namun yoli hanya tersenyum, dan segera beranjak lalu memeluk will dari belakang. Will terpejam merasakan pelukan yoli dan menggenggam kedua tangan yang berada di d**a will. Mau kemanakah kau pencuri ? Ucap yoli menyinggahkan kepala di punggung will. Wil segera membalikkan tubuh berhadapan dengan yoli, will mengusap rambut yoli dan berkata. " aku sedikit ada pesta, dan ini pesta yang sangat special, kau tunggu aku, dan ini tidak akan lama. Ucap will menenangkan yoli, masih mengusap rambut sang istri, perlahan bibir will mengerucut dan langsung saja mencium kening yoli. " cup.. ! Yoli yang merasakan kasih sayang will membuatnya terpejam seketika mendapatkan ciuman, perlahan ia membuka mata menatap wajah will dan berkata. " Cepatlah kembali, satu minggu lagi peter berulang tahun, ucap yoli penuh arti terhadap will. Will dengan perasaan yang teramat senang berucap. " aku pasti kembali, kita akan berbahagia sayang. Ucap will meyakinkan yoli, kecupan pun kembali mendarat di kening saling cumbu, hingga beberapa saat ciuman panas terjadi, sesudahnya will dan yoli segera berjalan ke arah ruang peter, ia perlahan membuka pintu dan melihat peter tertidur lelap berselimut tebal bermotif kartun, will memperhatikannya, dan peter tampak manis saat tertidur. Segera will dan yoli kembali berjalan menuruni anak tangga menuju pintu keluar, dengan sangat mesra berjalan yoli memegang tangan kanan will dan menyinggahkan kepala di bahu will, sambil bercengkrama, will dan yoli berhenti dan berhadapan di depan pintu, will berucap. Aku pergi sayang, Beri tahu peter aku sayang dia, cup.. ! Ciuman mendarat di kening yoli, yoli hanya tersenyum, tanpa ragu will segera membalikkan tubuh dan berjalan ke arah mercedes hitam miliknya, yoli memperhatikan will yang tengah masuk ke dalam mobil, lalu yoli berucap. Hati - hati sayang, ucap yoli tersenyum, will yang melihat ke arah yoli yang sedang melipat tangannya di d**a berucap. " Semoga harimu menyenangkan sayang. Ucap will menunjuk sebentar, dan mobil segera perlahan berjalan ke arah di mana markas will berada. Beberapa saat kemudian, mobil telah sampai di markas kesatuan militer, banyak di antara mereka para prajurit sedang mempersiapkan berupa pesawat induk, dan sibuk dengan aktivitas mereka di malam hari. Will langsung begitu saja masuk ke dalam markas menemui para anggota pasukan yang ditugaskan untuk misi penghancuran bolina. Will kini berada di ruangan khusus bersama ke-11 perajurit, Mereka bernyanyi bersama layaknya sudah terbiasa dengan 1 misi yang membuat mereka menghilangkan kepanikan. Will berada di ruang ganti bersama prajurit lainnya yang mereka semua sedang bercengkrama, bercanda dan saling support, hingga mereka semua hampir selesai mempersiapkan senjata - senjata dan perlengkapan yang berada di tubuh mereka. Hei Will ! Lihat bokongmu ! Apakah kau mengusapnya disaat kau menari-nari di ranjang ? Ha ha ha ! Ha ha ha ! Ha ha ha ! Canda k mengejek Will, dan semua para anggota tertawa, Will pun ikut tertawa, dan dia menjawab. Aku sangat suka sekali saat menari - nari sambil mengusap b****g p*****r di malam hari, apalagi sampai dikejar-kejar para Bodyguard. Ha ha ha ! Ha ha ha ! Ha ha ha ! jawab will menyindir k, para prajurit tertawa, dan itu adalah suatu pukulan keras bagi k, karena di saat malam k pernah diketahui oleh Will dan keempat temannya menyewa wanita malam, namun k menolak membayar, dan akhirnya dikejar-kejar oleh para penjaga di tempat hiburan itu. Hahaha bisa saja kau will ! ucap k sambil menyarungkan pistol di kakinya. Mereka semua masih tertawa, dan masih teringat akan kejadian itu, namun pandangan mereka dikejutkan oleh seseorang yang membuka pintu seketika dengan tergesa-gesa, yang tak lain adalah Captain Carter, dengan pandangan yang sangat tegas dia berucap. Sudah waktunya ! Baik kapten ! Siap kapten ! Kapten carter segera pergi meninggalkan ruangan, dan para prajurit tahu jika mereka harus segera bersiap dan menuju ke kapal induk untuk menjalankan misi. tak berapa lama, satu persatu mereka berjalan berbaris dan serempak menuju keluar ruangan, sambil menyuarakan semangat para tentara bernyanyi dengan serempak, hingga sampai menuju ke landasan pesawat induk. Terlihat kapten carter sudah menunggu di dekat pesawat, ia memberi semangat kepada mereka, dia bersama para asistennya mendata satu-persatu dengan menyebut nama mereka dengan pangkal huruf. Kini semua prajurit sudah duduk di dalam pesawat, dengan persiapan senjata yang sangat canggih, pesawat pun mulai meluncur naik di ketinggian, Mereka pun sudah tahu jarak antara markas dan Bolina, terhitung memakan waktu satu jam perjalanan. Di tengah - tengah obrolan masing - masing para prajurit, will tiba - tiba menjadi teringat akan keluarganya, ia tidak lupa kalau will membawa foto yang berada di sakunya, dan perlahan ia meraih foto kecil di saku depan, ia memandangi foto tersebut dan tersenyum, teringat akan istri dan anaknya, dan dia sangat yakin bahwa dia akan selamat. 1 jam berlalu mereka diperingatkan dengan tanda sirine yang berada di dalam pesawat, dan pintu belakang badan pesawat pun sudah mulai terbuka, segera mereka satu persatu mempersiapkan diri untuk lompat dari pesawat menuju ke pesisir danau yang luas. Satu persatu para prajurit dengan semangat melompat dari ketinggian, bersama tas parasut dan senjata yang sudah mereka bahwa, tampak suasana sangat gelap, air pun belum terlihat, dan bolina sendiri pun berada di tengah-tengah daratan yang mirip sebuah pulau yang cukup besar dikelilingi danau. Satu persatu para prajurit sudah mulai masuk ke dalam sungai, dan mereka berusaha melepaskan parasut yang melekat di tubuh, dan berenang menuju ke tepian, para prajurit khusus berusaha berenang ke tepi daratan, dan Wil pun sama, mereka bersama - sama berenang untuk menuju ke tepian, dan tak berapa lama mereka telah sampai berada di bibir pulau, dan saling menunggu dirasa semua cukup lengkap, terhitung banyaknya 11 prajurit yang yang akan menghancurkan bolina. Sekiranya mereka semua terjaga dan bersiap, lalu perlahan dengan tingkat pelatihan mereka yang cukup ekstrem mereka mulai memasuki pulau berjalan dari semak-semak dan pohon-pohon yang berada di sekitar.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD