Ghost Story

1723 Words

"Jadi berangkat ke Afrika, James?" tanyaku pada James. Kami sedang makan malam. Nasi goreng sayur kesukaan Awan. "Iya. Aku berangkat besok." James meneruskan mengunyah makanan di mulutnya sementara Awan langsung berhenti menyendoki nasi di piringnya. "You can't go to any where, Papa!" protesnya lalu turun dari kursi dan mendekati Papanya dan memasang wajah melas. Matanya berkaca-kaca dan bersiap untuk meledakkan tangisnya. Sejak masih bayi, Awan memang sangat dekat dengan James. Meskipun ia bukan ayah biologisnya tetapi pria yang kini berusia 40 tahun itu mencintai Awan melebihi ayah kandungnya sendiri. Saat itu, ketika usia kehamilanku memasuki empat minggu dan tetangga menemukanku pingsan di halaman rumah, barulah aku tahu kalau ada jabang bayi di rahimku. "Selamat Key. Kamu sedang h

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD