Apa Tujuannya?

1018 Words
Jika Archie tidak mencintai Jena, harusnya ia menjaga jarak dengan wanita itu. Bukannya tetap bersikap seperti biasa, seolah tak terjadi apa - apa. Membuat Jena merasa ditarik ulur. Membuat Jena merasa diberi harapan palsu. Athar benar - benar tak suka itu. Athar begitu benci. Ia padahal selalu mengharapkan balasan cinta Jena padanya. Archie yang sudah jelas - jelas mendapatkan cinta Jena, justru menyia - nyiakan itu semua. Athar tidak munafik. Ia memang iri. Dan ia sangat marah pada siapa pun yang menyakiti perasaan wanita yang dicintainya. Meski orang itu adalah kakaknya sendiri. Athar dengan masih kesal berusaha meraba - raba posisi ponselnya di atas nakas. Begitu dapat, langsung ia ambil ponsel itu. Ia menyempatkan untuk membaca siapa gerangan seseorang yang meneleponnya pagi - pagi buta begini. Setelah membaca nama itu, kedua mata Athar langsung terbelalak lebar. Mendadak kesadarannya langsung terkumpul 100 %. Entah hilang ke mana semua rasa mengantuk yang tadi masih sangat mendominasi. Seseorang itu adalah salah seorang bawahannya. Athar menugasinya untuk mengawasi dan mencari tahu segala hal tentang Freya. Semua semata - mata karena ia penasaran dengan tujuan Freya yang sepertinya sengaja mendekati kakaknya. Ia ingin tahu apa tujuan gadis itu. Benar - benar tertarik karena terpesona, atau tertarik karena hal lain? Ah, tidak ... tidak .... Athar bukan menuduh sembarangan atau pun mencurigai seseorang yang belum tentu bersalah. Ia hanya ingin tahu, apa itu salah? Begini, misal Freya benar - benar jatuh cinta pada Archie, itu tidak menjadi masalah untuknya. Cinta tidak pernah salah bukan? Tidak pernah bisa memilih kepada siapa kita akan jatuh cinta. Tapi jika Freya memang benar adalah orang yang baik, pasti ia tidak akan serta merta melakukan pergerakan -- mendekati Archie secara terang - terangan -- padahal jelas - jelas Archie pernah menjadi calon suami saudari kembarnya sendiri. Freya harusnya menunggu beberapa tahu lagi. Raya bahkan baru 40 hari meninggal. Dan saudari kembarnya sudah akan merebut calon suaminya? Ini semua masalah sikap dan adab, bukan? Sebuah hukum tak tertulis. Tapi tidak tahu juga kalau Freya mendapat wasiat dari Raya memang untuk menjadi pengganti dirinya di samping Archie, jika sewaktu - waktu ia pergi. Seperti obrolan Athar dengan Jena kemarin. Siapa tahu Raya memang sudah memiliki firasat bahwa ia akan mati cepat di usia muda. Entah lah apa alasannya. Makanya Athar meminta seseorang untuk mencari tahu, supaya jelas apa sebenarnya alasan Freya mendekati kakaknya. Sehingga ia tidak akan penasaran lagi. "Halo, gimana? Udah dapet info tentang wanita itu?" tanya Athar segera. Masih dengan bergelung di bawah selimut tebal, dalam posisi tengkurap, bertelanjang d**a, dan rambut yang berantakan. "Ya, saya sudah dapat info tentang Nona Freya. Nona Freya saat ini bekerja sebagai teller di bank N. Dia dibesarkan dalam keluarga menengah ke bawah. Nona Freya memiliki gaya hidup mewah yang jauh melebihi kelas ekonominya. Dia dikenal baik di lingkungan pertemanan dan juga lingkungan kerjanya." "Ada informasi lain? Misalnya kenapa dia sekarang ada di Hotel Halim?" "Oh, tentang itu. Jadi saat ini Nona Freya sedang training dan dikarantina, karena ia akan naik jabatan di bank. Yang aneh adalah, teman - temannya menginap di hotel Hexagon, tapi Nona Freya di hotel Halim." Athar mengangguk mengerti. Ia mencoba mensinkronkan keterangan seseorang itu dengan apa yang ia ketahui sendiri. Ya, itu benar. Freya keluar dari hotel Hexagon waktu itu. Kemudian memesan taksi online yang kebetulan driver - nya adalah Athar, dan minta diantar ke hotel Halim. Dan di hotel Halim ada Archie. Lalu Freya yang semula baik - baik saja, tiba - tiba jadi pincang. Athar pun menyeringai karena bayangan dan fantasinya sendiri. Menarik juga. Ia jadi semakin penasaran dengan tujuan Freya sebenarnya. *** Sore itu Athar sengaja memarkir mobilnya di pinggir jalan, di sekitar hotel Hexagon. Ia menunggu di sana sembari minum kopi di warung kaki lima. Athar memutuskan berada di sana, untuk menunggu Freya. Jika wanita itu ingin memesan taksi online lagi, dan Athar ada di dekat lokasi. Pasti ia yang akan dipilih oleh sang calon pelanggan, bukan? Dan Athar memiliki nilai plus yang lain. Ia sudah pernah dipesan oleh Freya sebelumnya, dan Freya memberi bintang 5. Hal itu sudah cukup untuk membuat Freya menaruh kepercayaan khusus kepadanya, dibandingkan taksi online yang lain. Athar memang sengaja melakukannya, supaya ia bisa melakukan pendekatan dengan Freya. Sehingga ia akan tahu apa latar belakang Freya mendekati Archie sebenarnya. Athar sedang menyeruput kopi hitamnya, ketika sebuah orderan tiba - tiba masuk. Pucuk dicinta, ulam pun tiba. Benar - benar sesuai prediksi Athar. Orderan itu atas nama Freya. Ia girang karena dugaannya tidak meleset sama sekali. Athar segera membayar kopinya dengan satu lembar rupiah warna merah. Ia langsung pergi begitu saja, padahal pemilik warung terus memanggilnya untuk mengambil kembalian. "Mas ... Mas ... Uangnya kebanyakan, ini kembaliannya belum!" Pemilik warung itu sampai teriak - teriak, dan aksinya langsung menjadi pusat perhatian warung lain di sekitarnya. Athar membuka pintu jendela mobilnya. "Nggak usah, Pak. Saya buru - buru," jawabnya pelan, karena tak ingin orang lain di sana tahu apa yang ia katakan. Ia juga memberi gestur pada si pemilik warung supaya tetap diam, tidak heboh. Pemilik warung yang sebelumnya sudah akan melakukan selebrasi karena dapat rezeki nomplok, segera mengurungkan niatnya. Yang jelas ia sangat bersyukur karena rezeki nomplok. Padahal biasanya ia sudah jaga warung sehari semalam, belum tentu akan dapat hasil sebanyak ini. Makanya ia senang sekali. Athar melaju menuju pelataran hotel Hexagon, menuju bagian depan lobi, yang khusus untuk lalu lalang mobil penjemputan ataupun pengantaran. Athar membuka pintu mobil, segera keluar untuk membukakan pintu belakang. Sebagai informasi, Athar sengaja tidak memakai kaca mata dan topi seperti saat itu. Tujuannya tentu agar Freya segera mengenalinya. Athar ingin tahu bagaimana reaksi wanita itu setelah tahu bahwa Driver yang ia pesan dua kali, ternyata adalah dirinya. Benar saja, ketika Freya berjalan mendekati mobil, dan ia melihat siapa seseorang yang membukakan pintu untuknya, Freya pun berdiri mematung di tempat. Ia nampak begitu terkejut. Saat pertama kali menggunakan jasa taksi online ini, ia memang sudah curiga. Karena driver - nya sangat mirip dengan Athar, adik Archie. Tapi waktu itu ia lebih memilih untuk menampik kecurigaannya sendiri. Sialnya, ternyata kecurigaannya itu benar. Sial sekali. Freya jadi menyesal karena memesan driver yang sama seperti waktu itu. ***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD