Bab 15

1125 Words

Secepat apapun Arin bergerak masuk kembali ke dalam, tetap saja kalah cepat dengan langkah Fachri, yang menyusulnya. Sehingga ia bisa mencegah pintu untuk tertutup rapat. Dengan bermodalkan sepatu pantofel yang dikenakannya, Fachri berhasil menahan pintu tersebut. "Rin, aku mohon dengarkan dulu apa yang akan aku katakan. Aku mohon padamu jangan lagi lari, karena aku tidak akan melepaskanmu," ucap Fachri. Berusaha membuka pintu, dengan satu kakinya yang terjepit. Arin menggeleng. Menahan pintu dengan punggungnya, agar tidak terbuka. "Aku mohon, Pak. Pergilah! Aku tidak ingin bertemu dengan siapapun!" "Tidak. Aku tidak akan pergi sampai kamu mau berbicara denganku," bujuk Fachri. Meskipun sebenarnya ia bisa masuk dengan mendorong paksa pintu yang ada di hadapannya, tapi ia tidak ingin

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD