Prolog

906 Words
"Ki" "Kiara" panggil seorang gadis bernama Salsa pada sahabatnya itu setelah beres menceritakan seluruh kisah yang dirinya alami, namun bukan mendapatkan tanggapan dan solusi yang membangun, Salsa justru terlihat kesal karna telah diabaikan oleh sahabatnya itu. "Kiara Aleesya!" panggil Salsa lagi dengan menyebutkan nama lengkap sahabatnya itu plus menaikan nada bicaranya sambil mengayunkan bahu sahabatnya itu. "Eh, Iya apa?" tanya sang empunya setelah tersadar dari lamunannya. "Gue minta tanggapan lo, apa yang lo tangkep dari cerita gue barusan" seru Salsa dengan nada ketus nya. "Hmm, apa ya. Tadi kamu cerita apa?" tanya balik Kiara sambil gelagapan, meminta Salsa tuk bercerita ulang. Salsa menghembuskan nafasnya lelah "Astafirullah, Ki. Lo kenapa si akhir-akhir ini, gak biasanya lo banyak ngelamun kaya gini. Kalo emang ada masalah cerita sama gue Ki, jangan diem aja" seru Salsa yang terlanjur kesal pada sahabatnya itu. Kiara merungkut, ia menundukan kepalanya "maaf" ucapnya. "Gue gak butuh lo minta maaf, Ki. Coba jelasin masalah apa yang buat lo kaya gini" cecar Salsa. "Aku ga ap-" "Jangan bilang begitu, pasti ada apa-apa kan" seru Salsa setelah memotong ucapan Kiara. Salsa yang tahu temannya sedang menyimpan sesuatu rahasia darinya pun lantas memegang bahu Kiara, mengelusnya lembut hingga membuat Kiara menaikan kepalanya lalu menatap Salsa. "Bisa kita bahasnya di rooftop aja?" kata Kiara, mengajak nya pergi kesuatu tempat. "Yowes, lets go!" seru Salsa kegirangan, kapan lagi seorang Kiara Aleesya sang murid emas di SMA Persatuan (Pesat) yang terkenal sangat rajin, bahkan terkesan ambis. Kiara mencekal lengan Salsa, membuat gadis itu menoleh kearahnya "bentar lagi pelajaran bu Susi, nanti aja bel istirahat kedua kita kesana" Dan begitulah cara Kiara mematahkan kesenangan Salsa "baik ibu" seru Salsa. "Yaudah yuk ke kelas" Ajak Kiara dan Salsa hanya mengangguk lalu menurutinya. "Begini ya rasanya punya sahabat yang kelakuan nya berbanding balik sama diri sendiri" gerutu Salsa. Kiara yang mendengar suara Salsa lantas menoleh lalu bertanya "Kamu ngomong apa Sal?" "Nggak ngomong apa-apa kok, yaudah lanjut jalannya putri" seru Salsa mempersilahkan dan Kiara hanya mengangguk lalu melanjutkan langkahnya kembali. *** Bel istirahat kedua sudah berkumandang, kini Kiara dan Salsa sudah berada di rooftop sekolahnya. "Jadi apa yang mau lo ceritain?" tembak Salsa, tak ingin memulai sesi curhat dengan basa-basi. Kiara menghembuskan nafasnya lelah lalu berjalan menuju pembatas atap dan menatap pemandangan sekitar, masi belum bersuara. "Ki" panggil Salsa lembut, menyentuh lengan Kiara dan mengusapnya. Lagi terdengar hembusan nafas Kiara yang terdengan agak berat dan tak lama kemudian Kiara pun membuka suara "ayah mau nikah lagi" katanya. Salsa terdiam lalu menatap Kiara "serius lo?" Kiara tak menjawabnya langsung, namun hanya menganggukan kepalanya. Kedua nya terdiam, namun tak berselang beberapa menit Kiara menungkulkan kepalanya "aku belum siap, Sal. Ngeliat posisi ibu di isi sama orang lain" kata Kiara terdengar putus asa dan tanpa terasa Kiara meneteskan air matanya yang langsung ia hapus dan kini Kiara menatap Salsa "tapi aku gak bisa bilang gak setuju ke ayah, Sal. Aku gak boleh egois, kata nenek ayah memang sangat butuh pendamping setelsh ibu pergi, buat urusin ayah dan bantu urusin aku" sambung nya. "Ya, aku tahu setelah kepergian ibu ayah terlihat sangat kacau, bahkan berat badannya sampai turun berkilo-kilo karna gila kerja. Aku juga tahu sesibuknya ayah, ia selalu berusaha ekstra buat bahagiain aku, supaya aku gak ngerasa sedih dan keinget ibu terus. Tapi dengan cara menikah lagi apa bener itu jalan yang tepat buat ayah aku, Sal?" ucapnya lagi sambil melayangkan sebuah pertanyaan pada Salsa. Salsa yang tak bisa menjawab pun hanya memeluk Kiara, mengelus-elus punggung Kiara agar sahabatnya itu terasa sedikit tenang. Salsa yang sudah mengenal Kiara selama sepuluh tahun pun lantas sangat tahu betul bertapa hancurnya hati Kiara saat itu ketika penantian keluarganya yang akan menyambut kehadiran anggota keluarga baru, malah berujung mendapatkan kabar duka. Pasalnya ia harus mengikhlaskan ibu beserta adik laki-laki nya yang baru saja di lahirkan harus pergi menghadap ssng pencipta pada saat lima tahun lalu. Yang mana akibat kejadian itu keperibadian Kiara lantas berubah merubah tiga ratus enam puluh derajat, yang mana semulanya memiliki kepribadian yang periang, ramah, murah senyum dan aktif menjadi seorang pendiam dan penyendiri. "Udah, ada gue kok di sini" seru Salsa dan Kiara hanya menganggukan kepalanya, masi dalam keadaan menangis. Dan beberapa menit kemudian tangis Kiara terhenti, ia mencoba melepaskan diri dari Salsa lalu bertanya "Sal, masuk berapa menit lagi?" katanya. Salsa terdiam sebentar, mencerna ucapan sahabatnya itu yang terdengar seperti bahasa planet baginya "Hah?" "Sekarang jam berapa?" tanya Kiara lagi. Salsa mengerjapkan matanya lalu mengejek jam tangannya yang menunjukan pukul satu pas "jam satu" jawab Salsa. "Ke kantin ayo, laper. Mumpung pelajaran pak Sadam belum mulai" ajak Kiara dan Salsa hanya mendelik lalu menganggukan kepalanya, "Seka dulu air matanya, nanti orang kira gue abis apa-apain lo lagi Ki" seru Salsa memperingati. Kiara mengangguk lalu menuruti ucapan Salsa. "Sal, maaf ya udah buat baju kamu basah" kata Kiara. Kini gantian Salsa yang mengangguk "asal bayarin tj ya" ia menunjukan sebuah permintaan. "Gak mau naik bis sekolah aja apa biar gratis Sal" tawar Kiara. "Gak mau, padet" tolak Salsa lalu tertawa dan berjalan mebdahului Kiara. . . . Hai Hai Hai, kenalkan aku Atika anak baru dalam sekte per-dreame-an. Salam kenal, semoaga kalian suka hehe. jangan lupa di vote, komen atau gak chat aku juga boleh hehe kan siapa tau kita bisa jadi bestie wkwk Follow akun ig aku juga dong @rsatik7 nanti aku follback, balik lagi siapa tau kita bisa jadi besti wkwk Jangan lupa ya, kan ada pribahasa tak kenal maka tak sayang tau. Sekian♡
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD