2. Feisya : Si Pelakor, Duri dalam Daging

676 Words
Satu tahun sebelumnya “Mas Eril, sini deh, kita kedatangan tamu loh.” Gendis menarik tangan Eril untuk mengikutinya ke ruang tamu. Eril sedang bermain bersama Eza dan Zahra, putra putri kembarnya yang berumur enam tahun. “Apaan?” tanya Eril, keningnya berkerut karena merasa tidak punya janji dengan siapapun akhir pekan ini. Biasanya dia akan manfaatkan akhir pekan untuk bermain bersama kedua anaknya. “Kan kemarin itu Mas Eril bilang butuh asisten untuk bantu segala keperluan Mas Eril, nah ini ada adik temanku yang profesional untuk hal ini. Dia pernah bekerja jadi asisten artis terkenal tuh Mas, nah kan pasti sudah paham dengan pekerjaannya.” jawab Gendis dengan riang. “Ooh itu, sebenarnya gak yang urgent banget sih dek, Joko masih bisa bantu aku.” “Tapi aku kasian sama Mas Eril dan Joko. Joko kan juga jadi supir, kerjaan dia banyak. Maaf ya Mas, aku gak bisa bantuin banyak.” Gendis melihat ke arah Eril dengan tatapan penuh penyesalan. “Gak papa dek, lagian kamu kan harus fokus ke anak-anak. Usaha kateringmu malah sedang berkembang banget kan? Aku malah senang karena kamu punya kesibukan yang bisa menghasilkan.” jawab Eril, mengelus punggung Gendis penuh sayang. “Nah itu dia. Fei, maaf ya lama, ini narik Mas Eril dari anak-anak susah euy. Biasa deh akhir pekan, Mas Eril jadi d******i anak-anak.” Fei, gadis yang tadi dipanggil Gendis, sedang melihat foto-foto yang dipajang di dinding yang ada di ruang tamu itu. Sebuah gambaran dari keluarga yang harmonis. Suami yang tampan dan tampak family able, seorang istri yang cantik, sabar dan juga pengusaha katering. Bukankah itu sebuah gambaran keluarga harmonis yang diidamkan banyak orang? “Ah tidak apa-apa Mbak Gendis, aku tadi melihat foto-foto ini. Sebuah keluarga yang harmonis sekali.” Fei membalik tubuhnya, berikan senyum manis pada tuan rumah. Rambutnya yang berwarna kecoklatan, kontras dengan kulit tubuhnya yang putih mulus. Sedetik, Eril terpesona pada kecantikan gadis yang dia yakin belum genap berumur tiga puluh tahun. Tapi goncangan di tubuhnya, mampu menyadarkan dirinya untuk kembali teringat ada Gendis, istrinya. “Hai, saya Eril,” Eril membalas uluran tangan Feisya, ada getaran listrik menjalari keduanya, “kata Gendis, kamu berminat untuk jadi manajerku ya?” “Hai Mas Eril, iya benar.” jawab Feisya dengan suara merdu. Tadi dia juga merasakan getaran listrik itu, tapi dia harus tahu diri, dia datang ke sini atas referensi sang kakak yang merupakan teman Gendis. Bukanlah tujuannya menjadi pelakor. “Kamu punya pengalaman untuk itu?” tanya Eril lagi, nadanya antusias. Jika gadis cantik dan molek di depannya ini benar- benar manjadi manajernya, dia sungguh senang. Setidaknya harinya tidak akan jadi monoton lagi seperti saat bersama Joko. “Iya Mas Eril, benar. Saya pernah menjadi manajer artis…” kemudian Fei sebutkan beberapa nama pesohor yang cukup terkenal. Baik Gendis dan Eril sama-sama kagum dengan portofolio yang dimiliki Feisya. Tapi sayang, keduanya tidak menanyakan apa alasan Feisya berhenti dari menjadi manajer arti-artis yang dia sebut tadi. “Kalau begitu Fei bisa mulai kerja kapan? Karena ada beberapa penawaran off air yang aku belum sempat cek, duuh maaf ya Mas Eril, aku kewalahan mengurusi katering.” tutur Gendis, sambil katupkan dua tangan di depan d**a, sebagai tanda penyesalan. Eril membalas dengan berikan pelukan dan kecupan lembut di kening Gendis, hal ini membuat Fei merasa hatinya bergejolak melihat kemanisan dan kemesraan yang ditunjukkan pasangan ini. Andai saja aku bisa mendapatkan suami seperti Mas Eril ini, pasti aku bahagia. Mas Eril keliatan sayang banget ke Mbak Gendis. Atau aku euum… aku goda saja Mas Eril? Bisa gak ya lelaki setia seperti Mas Eril aku goda? Gendis surukkan wajahnya ke d**a Eril, meraskan kenyamanan juga ingin menghidu harum tubuh khas suaminya. Posisi Gendis membelakangi Fei, hingga ibu muda ini tidak bisa melihat senyum maut menggoda yang diberikan Fei pada Eril, yang sayangnya disambut oleh lelaki tampan ini. Bak gayung bersambut, seorang perempuan cantik penggoda yang bahkan mempunyai rencana jahat ingin menggoda lelaki beristri, di hari pertamanya bekerja! Akan jadi seperti apa rumah tangga Gendis dan Eril setelah munculnya seorang gadis cantik yang menjadi duri dalam daging?
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD