Jangan Pergi, Ma!

2313 Words

Sejak kepulangannya sore tadi, Selva selalu menemani Kirana di kamar. Bahkan, gadis itu meminta Mbok Yah untuk membawakan makan malamnya ke kamar Satya. Meskipun papanya sudah melarang. "Masakan siapa, Mbok? Mbok Yah atau Bibi?" Selva menatap mangkuk yang baru saja di letakkan Mbok Yah di atas meja. Mereka sedang duduk di sofa malas model covarrubias yang terletak di dekat jendela. "Ya masakan si Mbok, tho, Non. Coba diincip dulu?" Selva beralih duduk di lantai, menyendok kuah dari kaldu ayam kampung dengan taburan daun seledri dan koya, lalu menyeruputnya."Em …." Gadis itu mengangguk-angguk. "Enak, kan?" Gadis itu mengacungkan jempolnya. "Memangnya kenapa kalau masakan Bibi Melisa?" tanya Kirana heran. Wanita itu turut berpindah ke lantai. "Nggak enak, Ma. Kadang nggak ada rasanya,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD