10. Permintaan

1825 Words
Raiyen Qin: "Cih.. sebenarnya anak ibu Lilia atau Aku! Ayoo Lilia!" Ucap Raiyen menarik Lilia masuk mobil. Zresssss" suara Air mengalir dari bawah jembatan Velivora. Lilia LuzQiana: Mengeluar kan Kepalanya dari jendela mobil" Wahh.. apa kau lihat itu cahaya bulan sangat indah jika di pandang dari bawah Air, wah Lihat! Kunang kunang! Cantikk, Hahaha." Ucap nya memandang Danau sembari melambai lambai. Raiyen Qin: "Kesenangan mu sungguh sederhana dan tak bernilai!" Ucap nya yang tampak acuh. Lilia LuzQiana: Mengatai" Hei!.. kau orang bodoh! bagaimana tau keindahan ini?" Ucap nya masih melambai kan tangannya. Raiyen Qin: Melirik!" Hehehe.. apa kau sedang melambai pada Arwah? Lilia LuzQiana: Acuh" Arwah? jangan coba menakut nakuti ku! Aku sama sekali tak takut tuh!" Ucap Lilia penuh percaya diri. Raiyen Qin: Menakut nakuti Lilia" Apa kau Tau Lilia? Ku dengar di jembatan Velivora ini ada sepasang suami istri yang meninggal, mereka mencari anak perempuan nya yang selamat makanya arwah mereka masih gentayangan! Lilia LuzQiana: "Apa kau serius? Hehehe.. mana mungkin! ya kan Raiyen?" Ucap nya yang sedikit ketakutan. Raiyen Qin: Wajah ketakutan" Li.. Lilia di samping mu!" Ucap nya menunjuk Lilia. Lilia LuzQiana: Gugup" Uwaaahhh!! A.. ada Apa Di samping ku?" Ucap panik Lilia Langsung jatuh ke pelukan Raiyen. Raiyen Qin: Deg!! Deg!" Lepaskan kau meluk begitu kencang ba.. bagaimana aku bisa menyetir mobil dengan benar!" Ucap Raiyen yang tersipu malu. Lilia LuzQiana: "Ahhh! Maaf maaf aku Tak sengaja!" Ucap Lilia Yang tampak panik. Raiyen Qin: Melirik Lilia" Lucu sekali!, Ekhemm.. Huuuuu bagaimana ini kesucian ku sudah ternodai A.. aku akan mengadukan ini kepada kelurga mu ayah ibu ku dan Guru!" Rengekan Raiyen yang penuh dengan drama. Lilia LizQiana: "A.. aku? Melecehkan mu? Jangan Suuzon! Cepatt hentikan!" Ucap nya langsung menutup mulut Raiyen. Di depan Kediaman Keluarga Luz. Lilia LuzQiana: " Raiyen Terimakasih karena menyelamatkan ku dan untuk hari ini!" Ucap Lilia sembari tersenyum manis. Raiyen Qin: Terharu" Sudah lah tak perlu berterimakasih, kemarin aku hanya lewat Toilet tiba tiba terdengar suara, ku kira Anjing, ternyata itu kau jadi ku selamatkan!" Ucap nya yang tersipu malu. Lilia LuzQiana: Menatap Curiga" bukan kah saat itu malam dan jam belajar sudah berakhir bagaimana bisa kamu masih ada di sekolahan? Tu.. tunggu tadi kau bilang itu suara Anjing? Kemari kau biar ku pukul!" Ucap nya memukuli d**a Raiyen. Raiyen Qin: Diam tenang di pukuli Lilia" Apa kau sudah puas boleh kah aku pergi?" Ucap Santai Raiyen sembari memasukan kedua tangan nya di saku celana. Lilia LuzQiana: Terengah engah" Hah.. hah.. kau itu batu atau manusia! mengapa pukulan ku tak bisa membuat mu sakit!" Ucap Lilia yang kelelahan. Raiyen Qin: "Cih.. apa menurut mu tangan kecil mu itu bisa melukai ku? Sudah lah! bukan kah ini hari ulang tahun ku, dimana hadiah untuk ku?" Ucap nya sembari menodong kan tangan nya. Lilia LuzQiana: Menggaruk garuk hening nya" Heumm.. itu! begini saja aku memberi mu 2 Permintaan kau bisa meminta apa pun dari ku bagaimana? Raiyen Qin: "Hanya 2? Pelit sekali! Boleh kah Tambah 1 lagi?" Berusaha mendapat keuntungan. Lilia LuzQiana: "No.. no.. no! 2 atau tidak sama sekali!" Ucap nya yang tidak mau rugi. Raiyen Qin: "Cih.. Hadiah macam apa ini? Yasudah lah, aku akan kalah jika bernego dengan mu! aku mau menggunakan 1 permintaan besok!" Ucap Serius Raiyen. Lilia LuzQiana: "Tentu saja siapa suruh kau berani bernego dengan ku! Eh? Kau langsung mau menggunakan 1 permintaannya? Cih.. Boros Sekali!" Ucap nya mengolok ngolok. Raiyen Qin: Menatap Lilia" Cih kau seperti pedagang Sayur! Akhir pekan ini, Aku ingin pergi jalan jalan, besok kau harus menemaniku!" Ucap Tegas Raiyen. Lilia LuzQiana: Egois" Heh? Mengapa aku harus menemani mu? Aku tidak mau!" Menolak keras ajakan Raiyen. Raiyen Qin: "Kalau begitu! Paman!! Bibi!! Kake buyutt! Lihat Cucu mu Lilia melecehkan ku! Dia tidak mau bertanggung jawab! Bahkan tidak memberiku kado."Teriakan Raiyen Sembari memegang pager Rumah Lilia. Lilia LuzQiana: "Uwahhhh! Bisa mampus aku! Diam bocah nakal! Iya aku mau! shutttt.. kau gila? Jika Ibu ku tau apa yang akan terjadi?" Ucap Lilia langsung menutup mulut Raiyen. Raiyen Qin: "Tak apa! Kita akan langsung di nikahkan, lalu kau bisa bertanggung jawab terhadap ku!" Ucap Raiyen mengeluarkan Wajah Imut nya. Lilia LuzQiana: "Nyenyeyenye! Siapa yang mau menikah dengan orang Drama seperti mu! Cuih! Aku tidak akan datang besok!" Ucap Acuh Lilia. Raiyen Qin: Menyeringai" Apa kau ingin melanggar kata kata mu manis? Aku akan menjemput mu jam 8 pagi! Sampai bertemu besok!" Melambaikan tangan berjalan pergi menaiki mobil. Lilia LuzQiana: Kesal" Manis? Cih.. bodoh nya aku memberi 2 permintan untuk nya! Dan aku harus bertanggung jawab apa? Seharus nya ku beri saja malaikat maut!" Ucap Lilia berjalan masuk dengan wajah ingin membunuh Vivia Luz: Memeluk" Sayang kau sudah pulang? Kemarin kau menginap di mana ibu tak tahu kau mempunyai teman?" Ucap ibu Lilia langsung Memeluk erat. Lilia LuzQiana: "Eh? Tak mungkin kan aku memberi tau ibu aku menginap di rumah Raiyen? Dan kejadian tadi! Ahh! Ibu tak boleh tau!" Pikirannya mengingat saat tergelincir di kamar Raiyen. Vivia Luz: "Sayang mengapa melamun? Dan kenapa wajah mu merah? Apa kau sakit?" Ucap Ibu Lilia yang melihat Lilia terus Melamun dan wajah semerah Ceri. Loveta Luz: "Ibu wajah merah bukan berarti sakit! Kaka sedang memikir kan pacar nya! Kemarin siang pacar nya kaka datang dan bertanya apa kaka sudah pulang dia sangat tampan!" Ucap Loveta ceplas ceplos. Luziang: "Apa benar? Anak ayah sudah besar! Siapa itu? Orang mana? Anak siapa? bibit dan bobot mana?" Ucap Ayah Lilia yang tampak sangat heboh. Vivia Luz: "Huhu.. Lili sudah besar! Sekarang sudah punya pacar lalu menikah! Ibu dan Ayah akan kesepian nanti! Uwaaaa.. Ngga mau ngga mau!" Rengekannya Yang sangat menggelegar. Lilia LuzQiana: "Cukup! Ibu hentikan Rengekan itu! Dan ayah aku tak mempunyai pacar! Dan kau bocah kecil jangan suka berbicara omong kosong! Sudah lah aku lelah ingin tidur!" Teriakan Lilia yang membuat ketiga orang itu terdiam. Luziang: "Gara gara drama mu ni Lilia nggak mau bilang! Huh! Kira kira pacar Lilia seperti apa?" Vivia Luz: "Dia sudah bilang ngga punya pacar! Jadi aku bisa menjodoh kannya dengan putra nya From Qin, Ahayy" Luziang: "Jadi drama tadi itu! Aissss.. dasar wanita!" Ucap nya dengan nada mengolok olok. "Ada apa dengan wanita?" Kau wanita! Itu masalah nya!" Lalu? Dasar pria! Tak pernah memahami wanita! Malam ini tidak ada kelon!" Eh? Sayang jangan gitu dong! Maaf ya maaf!" Percakapan Antar suami istri gajelas. Loveta Luz: "Aisss.. entah kenapa aku mau muntah mendengar percakapan meteka! Ihhh Gelay!" Ucap Loveta sembari menutup Kedua telinganya. Kediaman Keluarga Qin di tengah malam yang di sinari Bulan purnama yang sangat indah. Raiyen Qin: "Wajah seimut ini bisa menjadi Wanita cantik dan sekasar itu? Hihihi aku sangat senang bisa bertemh dengan mu lagi Lili!" Ucap Raiyen sembari memandangi Foto Lilia saat berusia 5 tahun. Tring!.. Tring! Suara pesan dari Headphone Raiyen. "Hei bocah! Aku tak mau pergi besok, tapi karna kau memaksa aku akan pergi! Tapi Rasahan saja! aku akan menghabiskan semua harta mu besok! Hehehe!" Pesan dari Lilia seperti seorang Rentenir yang sedang menagih utang pak Raiyen. Raiyen Qin: "Hahah.. siapa yang kau sebut bocah? habiskan saja jika perut mu bisa menampung nya! Aku yakin sebelum harta ku habis kau sudah menjadi badut!" Pesan yang di kirimkan Raiyen untuk Lilia. Lilia LuzQiana: "Badut? Idih! Lihat saja besok! Siapa pemenangnya! HE HE HE HE WAHAHAHHAHA." Tertawaan Lilia yang sangat bergema. Loveta Luz: "Eh apa Itu? Kunti? Kunti! Ada kunti! Dari kamar kaka, bagaimana jika kaka di makan? Uwahhhhh kakak!" Ucap nya Yang mendengar tertawaan Lilia. Keesokan Pagi nya di kamar Lilia. Buk.. bak.. tuk.. Kedubrak!! Suara yang sangat ribut dari kamar Lilia. Loveta Luz: "Ehh? Bagaimana ini jika kaka benar benar di masuki bibi kunti itu!" Ucap Love yang berada di depan kamar Lilia. Brak.. brak..dubrakkk!! Akhhhhhhhh, tiba tiba terdenger suara Teriakan Lilia. Loveta Luz: "Apa? Apa? Bagaimana ini ayah dan ibu sedang pergi! Masuk engga ya? Seperti nya ngga usah kelihatannya kaka sedang bertarung! Tapi masuk saja lah! Uwahhhh." Ucap Loveta langsung mendorong pintu kamar Lilia. Loveta Luz: "Bibi kunti! Cepat keluar dari tubuh kaka ku! Ka.. kalau tidak! Langsung makan saja!" Ucap nya sembari menutup Kedua matanya. Lilia LuzQiana: "Apa maksud mu bibi kunti? Cepat bantu kaka berdiri!" Ucap Lilia yang terpapar di lantai. Loveta Luz: "Uwahhhhh! Apa yang sedang terjadi, berantakan sekali! Apa yang kaka lakukan di lantai seperti cicak jatuh saja!" Ucap loveta yang sangat kaget. 3 menit kemudian setelah Lilia menjelaskan apa yang terjadi. Lilia LuzQiana: "Ya! Jadi begitu kaka sedang dandab untuk pergi dengan teman!" Ucap Acuh Lilia. Loveta Luz: "Hmpp.. hahaha kaka ingin berkencan dengan wajah seperti boneka mampang yang ingin ngelenong itu? Hahaha yang ada cowo itu lari kebirit b***t nanti!" Tertawaan Nya yang melihat wajah kaka nya Sangat Cemong. Lilia LuzQiana: "Mau bagaimana lagi! Aku tak pandai merias! Ini sudah sebisa ku loh ya, cepat bantu aku merias! 1 jam lagi Ia sampai." Loveta Luz: "Iya iya, Eh tapi kaka benar benar berpacaran dengan pria Itu ya?" Ucap kepo sang Adik. Lilia LuzQiana: "Siapa? Maksud mu Raiyen? Tidak! Dia hanya teman! Tak lebih!" Ucap nya menolak keras. Loveta Luz: "Teman ya? Tapi apa kaka tau saat dia tau kaka belum pulang Wajah nya sangat khawatir berat!" Lilia LuzQiana: "Jadi dia berbohong ya? Dia benar benar mencari ku? Apa? Akhhhhh.. mana mungkin bocah kaya dia menyukai ku! Sudah lah nanti aku akan berterima kasih lagi!" Pikirannya yang mendengar kebenaran Saat Raiyen menyelamatkan Nya. Loveta Luz: "Uwaaaa.. Aku dimana aku siapa apa kau kaka ku? Cantik sekali!" Ucap Heboh Loveta dengan drama konyol nya. Lilia LuzQiana: "Aku memang sudah cantik dari lahir! Heh! Apaann nih Biasa aja! Cuman beda Agak rapih doang." Ucap Lilia yang sama sekali ngga paham dunia permakeupan. Loveta Luz: "Anak Desa gini ni! Yaudah Ayo aku akan mengantar mu keluar dan mengalihkan Bibi Ani." Lilia LuzQiana: "Akhhh.. Adik ku! Aku mencintai mu! nanti ku bawakan oleh oleh! Tapi RAHASIA KAN dari ibu dan Ayah kau mengerti?" Ucap Lilia dengan wajah menyeramkannnya. Tap.. tap.. tap Suara Langkah kaki Lilia dan Loveta menuruni tangga." Kaka seperti nya sudah aman!" Aisss.. untuk apa kau menutup wajah ku dengan tangan mu! Kau itu pendek!" Ini ni yang bikin aku males bantu kaka!" Jangan teriak! nanti bibi dengar!" Ucap Lilia dan Loveta yang sangat menggelegar. Bibi Ani: "Duh.. duh duh boleh bibi tau kalian sedang Apa? Dan kenapa kalo bibi dengar?" Tiba tiba Dateng menghampiri Loveta dan Lilia yang sangat berisik. Lilia LuzQiana: "Jadi begitu Bibi, jangan beri tahu ayah dan ibu ya. Lilia pergi juga terpaksa." Ucap Lilia memohon dengan wajah Melas nya. Loveta Luz: "Apa nya yang terpaksa mana ada Antara wanita dan pria hanya teman! Alesan!" Ucap Loveta tampak kesal karena perdebatan di tangga. Bibi Ani: "Hahahaha.. Iya iya bibi ngga akan mengadu tapi jika Tuan dan nyoya bertanya bibi akan jawab." Loveta Luz: "Hahahha.. sama aja dong aku akan membuat Ibu bertanya nanti sama bibi Ani! Rasakan Wleee." Lilia LuzQiana: "Katakan Saja! toh jika Ayah dan ibu tau mereka akan senang! Sudah lah aku duluan seperti nya Dia sudah Datang!" Ucap Lilia langsung keluar sembari berlari.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD