Bab 2: Keanu Dunhart

1039 Words
Pria 31 tahun itu menyesap rokok di dalam ruangannya hingga asap yang dihasilkan dari rokok mengepul di udara dengan ruangan tertutup dan gelap hanya menyisakan sedikit celah dari jendela yang mengarah keluar. Embusan napasnya dan bau asap rokok menyebar dalam kegelapan. Sementara mata tajamnya menatap pada sekumpulan foto seorang perempuan yang dikumpulkan selama 2 bulan terakhir. Namanya adalah Keanu Dunhart. Pria berkebangsaan Amerika itu sudah menetap di Indonesia selama beberapa tahun terakhir dan berprofesi sebagai aktor sekaligus model terkenal asal Amerika. Keanu sendiri memang sengaja menetap di Indonesia mengikuti jejak kedua orang tua dan keluarga besarnya. Tak mau tinggal di negara itu sendiri, pria 31 tahun tersebut ikut pindah. Usia 31 tahun sebenarnya sudah matang untuk menikah. Namun, ada banyak keraguan di hatinya untuk menikahi sang kekasih yang sudah ia pacari 2 tahun terakhir. Kedua belah keluarga sudah setuju untuk melanjutkan hubungan mereka ke jenjang yang lebih serius. Namun, Keanu tetap bertahan meski sudah didesak oleh kedua belah pihak. "Dia tidak hamil?" Keanu melirik dua orang pria yang berdiri dengan tegang di seberang mejanya. Salah satu menjawab, "kami tidak tahu, Bos. Selama kami mengikutinya, dia tidak pernah ke rumah sakit atau mengeluh sakit." Asap rokok dibuat melingkar oleh Keanu dengan gerakan melambat yang membuat detak jantung kedua bawahannya berdebar dengan kencang. "Kalian yakin tidak ada kesalahan?" tanyanya dengan suara dingin. "Tidak, Bos. Kami sangat yakin tidak ada kesalahan." Salah satu pria lainnya menjawab dengan tegas. Mereka sudah memata-matai wanita yang diperintahkan oleh atasan mereka selama 2 bulan terakhir dan tidak ada kejadian yang mencurigakan. "Kalau begitu, tarik semua anak buah dan berhenti mengawasi wanita itu," titahnya, yang langsung mendapat persetujuan. Kedua bawahan Keanu melangkah keluar dan menutup ruang kerja pria 31 tahun itu dari luar. Sementara Keanu sendiri yang ditinggalkan, menarik salah satu foto di mana ada sosok seorang perempuan sedang bersandar pada dinding kaca kafe dengan mata kosong menatap lurus keluar. Gambar yang diambil oleh anak buahnya terlihat sangat profesional. Jika orang lain tidak tahu akan berpikir ini adalah jenis foto candid yang diambil dengan sengaja untuk membuat gambar tampak indah. Namun, ini adalah jenis foto yang diambil secara diam-diam tanpa diketahui oleh pemiliknya. Keanu tahu namanya adalah Jeanne Cleopatra. Wanita ini adalah wanita yang pernah bercinta dengannya sekitar 2 bulan yang lalu saat ia dalam keadaan mabuk. Namun, meski wanita itu meninggalkannya sendiri di kamar hotel, Keanu berhasil meminta anak buahnya untuk menyelidiki tentang wanita itu. Terlebih lagi, Keanu adalah pria pertama untuk wanita itu. Awalnya Keanu terkejut saat bangun dari tempat tidur ia mendapati dirinya di atas ranjang dalam keadaan tanpa busana. Saat membuka selimut, ia menemukan noda darah yang merupakan darah perawan perempuan yang ia tiduri malam itu. Keanu sendiri meski memiliki seorang kekasih, bukan tak berarti ia tidak pernah tidur dengan perempuan lain selain kekasihnya. Saat itu Keanu segera meminta anak buahnya untuk mencari tahu wanita yang baru saja keluar dari kamarnya. Ada beberapa pelayan hotel yang melihat seorang wanita dan menyebutkan ciri-ciri yang sama dengan wanita yang berpapasan dengan anak buah Keanu di lift. Sejak itu Keanu mulai menyelidiki tentang wanita itu. Hasilnya sudah seperti yang dikatakan oleh anak buahnya jika tidak ada hal yang mencurigakan pada wanita bernama Jeanne itu. Suara dering ponsel terdengar membuat pria 31 tahun itu segera mengangkatnya setelah melihat siapa yang memanggilnya. "Kean, kamu di mana? Jemput aku, dong. Aku lagi di restoran, nih. Cepetan, ya." Tanpa menunggu sahutan dari Keanu, orang ditelepon langsung menutup teleponnya. Orang yang tak lain adalah Saras Nugroho, kekasih Keanu. Pria itu menarik napasnya kemudian segera mengambil dompet serta kunci mobilnya dan melangkah keluar dari ruang kerjanya menuju basement yang akan membawanya langsung ke tempat di mana mobilnya berada. Pria itu melajukan kendaraannya langsung menuju ke restoran yang dimaksud oleh Saras. Saat turun dari mobil Keanu merapikan sedikit kemeja hitam yang ia kenakan sebelum ia melangkah memasuki restoran. Suara tabrakan terdengar. "Sorry." Tak sengaja pria itu menabrak seorang wanita yang akan melangkah keluar dari restoran. Wanita itu langsung mengatakan kata maaf sambil mengangkat kepalanya. Tatapan mereka bertemu beberapa detik sebelum akhirnya Keanu menatap wanita itu dari ujung kaki sampai ujung kepala dan membuat wanita itu merasa risih. "Maaf, saya terburu-buru." Wanita itu kemudian melangkah pergi keluar dari restoran meninggalkan Keanu yang langsung memutar tubuhnya menghadap keluar menatap punggung wanita yang baru saja menabraknya. "Jeanne Cleopatra." Keanu menekan 2 kata dalam penyebutan nama wanita yang selama ini sedang ia selidiki. "Keanu!" Pria itu tersentak dan memutar kembali tubuhnya untuk menghadap ke arah di mana Saras tengah melambaikan tangannya penuh semangat. Tak tahan bertengkar dengan Saras karena keterlambatannya, ia melangkah menuju meja di mana Saras berada. "Tadi aku makan dengan teman-temanku. Mereka langsung pulang makanya aku minta jemput sama kamu. Soalnya mereka tidak bisa antar aku dulu." Saras langsung mengatakan lebih awal tanpa ditanya oleh Keanu. "Tidak masalah. Pekerjaanku juga sudah selesai," sahut Keanu. Mendengar itu Saras tersenyum manis kemudian memegang tangan Keanu yang langsung ia kecup punggungnya dengan mesra. "Kalau begitu, kamu temani aku shopping. Bagaimana?" Manik mata Saras berbinar menatap Keanu penuh harap, membuat pria itu menganggukkan kepalanya setuju untuk menemani Saras berbelanja. Keduanya kemudian melangkah keluar setelah membayar hidangan yang disantap oleh Saras bersama teman-temannya. Di sisi lain, Jeanne masuk ke dalam mobil yang terparkir di depan restoran tempatnya membuat janji dengan klien. "Nona, tadi Tuan Thomas menghubungi saya saat Nona sedang meeting." Wanita itu baru saja mendudukkan dirinya di kursi belakang ketika suara Bianca yang duduk di samping sopir terdengar. Wanita itu mendongak dan menganggukkan kepalanya. Kemudian, dia mengeluarkan ponsel pribadinya dan mulai menghubungi Thomas yang saat ini ternyata sedang berada di Hawaii. "Ada apa?" tanyanya ketika telepon diangkat. "Aku dan istriku tercinta akan pulang beberapa hari mendatang. Ada yang ingin kamu titipkan, Jean?" Seperti biasa, Jeanne bisa mendengar suara ceria Thomas di seberang telepon. "Titip pasir Lanikai," sahut Jeanne datar. "Hanya itu? Oke." Thomas langsung mematikan sambungan telepon membuat Jeanne mengerut keningnya kemudian menggelengkan kepala tidak habis pikir dengan tingkah laku Kakak angkatnya itu. Jeanne kemudian memasukkan kembali gawai di dalam tasnya dan mulai mengeluarkan iPad untuk melakukan pekerjaannya sembari menunggu mereka tiba di kantor. Beginilah aktivitas yang dilakukan Jeanne sehari-hari. Bekerja, bekerja, dan bekerja. Hanya sesekali ia menghabiskan waktu dengan berkumpul bersama teman-temannya. Selebihnya, Jeanne tidak banyak tempat untuk dikunjungi selain kantor, undangan pesta, ataupun di cafe dan restoran.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD