Pov Ningrum "David! Mau ngapain? Jangan gitu aku deg-degan," ucapku karena tubuh David begitu dekat dengan tubuhku. Wajahnya mengarah ke wajahku membuat jantung ini berdegup tak beraturan. "Panggil aku, Sayang! Abang! Mas! Atau Ayah kaya Tiara. Masa Davad David!" jawabnya seraya mengarahkan wajahnya lebih dekat. "Ih David! Belum siap akuh!" Nanti juga akan mengalir dengan sendirinya panggilan Sayang itu," kilahku. "Sayang," panggilnya lirih. Kali ini David berani mengecup bibirku. "Davidddd!! Setopppp! Aku mau pipis," ucapku seraya berlari ke kamar mandi. Bukan apa, tapi jantung ini tak dapat kukendalikan. "Rum keluar dong! Lama amat di dalam. Ngapain sih?" tanya David. "Iya, ini udah." Aku keluar dengan bibir bergetar. "Sini," ucap David menepuk ranjang menyuruhku untuk duduk

