Hari terakhir RUPS, yang berarti Jum’at malam, Isla baru saja keluar dari sebuah salon yang letaknya tak jauh dari rumah sakit berada. “Lho, Bapak kok di sini?” tanya Isla pada Efendi saat mendapati pria paruh baya itu bersandar ke sisi Porsche. “Kata Aden biar make up Non Isla ga luntur,” jawab pria itu seraya tersenyum hangat. “Ya ampun, dekat banget kali, Pak.” “Ayo, Non.” “Pak?” “Kenapa Non?” “Mencolok banget ya saya?” “Iya, Non.” “Jelek ya?” “Saya bisa dipecat kalau bilang Non Isla jelek.” “Serius, Pak.” “Ngga, Non. Cuma orang yang ga bisa lihat yang akan bilang kalau Non ga cantik.” Isla terkekeh. Ia menarik napasnya dalam sebelum melangkah masuk ke dalam mobil mewah yang menjemputnya itu. Gala dinner diadakan di lantai teratas gedung rumah sakit. Lantai y