Ternyata salah satu pemuda kurang kerjaan itu tak semabuk temannya yang lain. Saat ia membantu temannya yang berguling di tanah, logikanya kembali normal. Pemuda itu menoleh ke belakang, mendapati Zhen dan Isla yang berlari dengan menautkan jemari.
“WOY! BERHENTI GUE BILANG!”
Keduanya terus saja berlari. Mereka bukan orang bodoh yang akan menuruti perintah seorang pemabuk! Isla menoleh ke belakang, jelas terlihat jika pria yang mengejar mereka mengeluarkan belati dari saku jaket usangnya. Kedua mata Isla membelalak ngeri.
“Mas, dia pegang pisau!”
“FOKUS ISLA! LARI! LIHAT KE DEPAN!” Zhen terpaksa meninggikan oktaf suaranya agar Isla tak hanyut dalam kepanikan.
Satu tikungan lagi menuju batas dengan jalan utama, terdengar suara benda yang terjatuh tepat di samping kaki Zhen. Ternya
