Bab 1

1386 Words
Cuaca dingin sudah terasa beberapa hari lalu sekarang salju pertama mulai turun malam ini terlihat benda putih itu jatuh melewati kaca jendela dari luar. Lampu-lampu jalan dan perumahan juga gedung masih menyala meskipun malam sudah larut namun pemandangan itu terlihat indah di malam hari. Suara jari yang beradu dengan papan keyboard terus saling bersahutan mengisi ruang yang sepi itu sampai seseorang membuka pintu dan berkata "Anda belum pulang?" Jemari yang mengetik itu berhenti secara kompak dan kepala yang serius dengan layar pc itu terangkat untuk melihat siapa yang berbicara. Setelah tau orang yang berbicara tadi siapa Aaron menghela nafas pelan. "Ini sudah pukul sepuluh malam seharusnya saya yang berkata kenapa kamu tidak pulang dan malah datang kemari?" Kemudian Aaron kembali mengetikkan sesuatu dengan cepat. "Saya tau beberapa hari ini anda selalu pulang larut malam saya tidak tau kenapa tapi anda tidak bisa menyiksa diri dengan perkerjaan tanpa istirahat jadi saya datang membawakan kopi untuk anda berhubung cuaca hari ini juga dingin, setelah ini saya sarankan anda harus segera pulang dan istirahat karena jika anda sakit siapa yang memimpin di sini" Skyla meletakkan cangkir kopi di meja Aaron. Aaron mengurut keningnya "Apa kau mencoba merayuku?" Kini ia menatap Skyla. Gadis itu tertawa geli "Aduh anda ini rupanya punya percaya diri tinggi sekali saya baru kali ini mendengar nya" Skyla tersenyum tipis "Saya sudah membuatkan kopi jadi jangan lupa di minum anda tenang saja saya tidak menaburkan racun kok, serius!" dia mengangkat dua jarinya ke udara membentuk V. "Kalau begitu selamat begadang lagi ya pak oh ya jangan sampai sakit saya tidak mau karna hal itu gaji bulanan saya berkurang" Skyla masih tertawa geli hingga dia keluar dari ruangan Aaron tapi tak lama ia kembali lagi dengan sebagian badannya melonggok masuk. "Satu lagi pak saya mau bilang kalo bisa kata-kata apakah saya merayu anda itu tidak akan pernah terjadi lagian saya begini juga karna keiritan bicara anda kan?" Skyla mengerlingkan sebelah matanya namun karna tidak bisa alhasil dia malah terlihat seperti orang kelilipan. Aaron memalingkan wajahnya dan berdecih pelan "Lebih baik kau cepat pulang atau saya akan memotong gaji kamu" "Tanpa anda minta, sir!" sahut Skyla beberapa detik sampai pintu benar-benar tertutup. Sekali lagi Aaron menghela nafas, sudah beberapa minggu ini gadis itu bersikap berbeda namun itu jika hanya ada mereka berdua. Aaron hanya tidak suka gadis yang banyak bicara seperti wanita yang sering mendekatinya. Aaron melihat kopi yang Skyla bawa lalu mengambil dan meminumnya sedikit, rasanya tetap sama 'hambar' bukan kopinya yang hambar tapi karena memang dari dulu ia tak bisa merasakan bagaimana rasa makanan yang sebenarnya kecuali Darah. Entah sampai kapan hal ini akan terjadi pada dirinya. Aaron melihat arloji di tangan kanannya yang menunjukkan pukul sepuluh lewat dua puluh. Memang cukup larut untuk bekerja tapi mau bagaimana lagi karena ini satu-satunya cara agar ia tak terus menerus merasa bersalah akan sesuatu yang tidak pasti. Tepat pukul sebelas Aaron mematikan pc nya dan bersiap pulang saat sebelum ponsel di saku jasnya bergetar. Terpampang nama kakek Jion di layar utama. Aaron menggeser icon hijau dan menyapa. "Ada apa kakek menghubungi ku malam-malam?" Tanya Aaron langsung. Terdengar suara benda jatuh dari seberang "astaga kau menjatuhkan vas kesayangan ku" seru Jion selanjutnya terdengar suara orang minta maaf berkali-kali. "Ada apa kakek menghubungi ku?" Tanya Aaron sekali lagi. "Kau masih di kantor?" Jion balik bertanya setelah menyuruh orang membersihkan vas bunganya yang pecah. Aaron mengambil beberapa map di meja lalu ia melangkah keluar menuju lift "Aku baru akan pulang. Katakan inti kenapa kakek menelfon" "Aku merasa ingin memukulmu dasar bocah! tidak bisakah kau berbasa basi dengan kakek mu yang tua ini?" Omel Jion. Memang sangat tua untuk ukuran vampir yang berusia lebih dari seribu tahun. "Terlalu larut untuk menanggapi leluconmu kek" Aaron melangkah kembali keluar dari lift "Jika tidak ada yang penting akan kumatikan" "Haish baiklah-baiklah" Jion mengalah mengatakan tujuannya. Dan pada akhirnya di sinilah Aaron sekarang berdiri di antara keluarga nya sebelum ia duduk di salah satu kursi. "Seperti yang kita tahu bahwa aku dan papa kalian tidak bisa bertambah tua dan ini pastinya memunculkan keanehan pada mereka yang melihatnya terlebih pada manusia yang sering kita temui" Ucap Jion buka suara. "Besok aku dan kedua orang tua kalian akan memberitakan kematian kami" lanjutnya. "Wait!" Sahut Hailey "Apa kalian serius!" "Ini hanya pura-pura kalian masih bisa bertemu dengan kami hanya saja jika di luar anggaplah kami tidak saling mengenal kecuali jika hanya ada bagian dari kaum kita saja yang tahu, selain itu kami akan pergi ke lain negara untuk beberapa saat" "Maksud kakek kalian akan meninggalkan kami begitu saja?" sahut Aland. "Seriously?" ucap Aland lagi "Apa tidak ada cara selain kalian harus pergi?" Jion tertawa "Kami akan kembali kalian tenang saja tapi saat itu terjadi kita harus sudah membuat orang-orang percaya jika kita sudah mati dan itu akan memudahkan kami bergabung kembali ke masyarakat nantinya" "Apa aku dan kakak akan melakukan seperti yang kalian lakukan suatu hari nanti?" tanya Hailey. "Kita tidak tahu, kalian bertiga memiliki darah campuran yang belum pernah terjadi di kalangan vampire sebelumnya" jawab Fathir menepuk lengan Aaron yang duduk di samping nya. Ralat. Hanya Aaron lah di dana yang memiliki darah campuran sedangkan kedua adiknya vampir murni. Jion menatap Aaron "Mulai sekarang kau yang memimpin Ainsley Enterprise Semua orang tau kau adalah cucuku jadi tanggung jawab itu ku serahkan padamu dan Aland tapi untuk saat ini Aland harus Fokus dengan sekolahnya terlebih dulu" "Tapi aku kan hanya ambil sekolah malam. Apa tidak bisa aku ikut dengan kalian?" sahut Hailey. Join terkekeh pelan lalu wajah humor itu berubah serius. "TIDAK" Jawabnya. Hailey cemberut tidak senang. "Kalau begutu persiapkan kejutan pada semua orang buat mereka percaya jika aku dan kedua orang tua kalian telah mati dengan begitu kami akan lebih cepat untuk kembali" Jion tersenyum menyakinkan ketiga cucunya. _______ Esoknya berita langsung memenuhi semua media televisi yang menayangkan sebuah kecelakaan tragis keluarga Ainsley dan menewaskan owner Ainsley Enterprise juga anak dan cucunya. Karena yang mereka semua tau Nina sudah mati dan yang mirip nina ini adalah putri bungsunya. Terlihat mobil BMW hitam hancur di tepi jalan, banyaknya orang melihat di tempat kejadian meliput dan menanyai saksi mata di tempat sebelum kejadian terjadi. Dan yang terpenting dua keluarga Ainsley kini tengah melakukan proses kremasi. Aaron dan Aland yang berpakaian serba hitam itu berdiri seakan dia berdoa. Sedangkan Hailey ikut mendarama dengan pura pura menangis. Di lain sisi ada Skyla dia juga datang bersama Abigail-mamanya. Keduanya menunduk memanjatkan doa. Lepas prosesi itu kembali dengan menaruh debu kedalam guci dan menyimpannya di tempat khusus salah satunya menanam guci itu di samping nina. Karena yang abigail tau Nina sahabatnya sudah meninggal. Skyla menepuk bahu Aaron dan Aland pelan. "Kalian harus sabar mereka pasti bahagia di surga" katanya, Dalam hati Aland ingin tertawa bagaimana jika gadis itu tau semua ini hanya pura-pura pasti akan menyenangkan tapi karna peraturan kaumnya Aland lebih menahan tawa itu dalam hatinya melanjutkan sandiwara ini. "Pak saya turut berduka atas kepergian keluarga anda" Aaron menatap Skyla sekilas tanpa mengucapkan sepatah katapun, Skyla memaklumi mungkin bosnya ini sangat terpukul dengan kepergian tiga keluarga nya sekaligus. Semua orang pulang satu persatu hingga meninggalkan Aaron, Aland, Hailey dan Skyla. Aaron mendekati nisan Nina, mengusap dan membersihkannya sebelum meletakkan bunga mawar kesukaan mamanya meskipun pada nyatanya semua ini adalah kebohongan untuk memanupulasi pikiran orang orang. Hati Skyla sesaat tersentuh dengan yang Aaron lakukan begitupun tatapan Skyla yang tak lepas dari Aaron di saat itu pula Aland justru memperhatikan Skyla. "Kamu menyukai kakakku?" celetuk Aland. Skyla tidak menjawab dan Aland bisa menyimpulkan satu hal. Gadis ini menyukai kakaknya Hal ini sudah biasa dari dulu Aaron memang lebih di sukai banyak orang karna karakter yang berwibawa meskipun dirinya mencoba hal yang sama itu tidak pernah berhasil membuat orang-orang menyukainya padahal Aland sudah berusaha mencoba bersifat baik tapi tetap saja Aaron yang memenangkannya jadi tidak heran jika wanita bernama Skyla ini juga menyukai kakaknya, beberapa kali Aland mendapati jika Skyla sering memperhatikan Aaron di beberapa kesempatan yang berbeda seperti saat ulang tahun perusahaan, ulang tahunnya dan di pemakaman hari ini atau mungkin jika di luar sana Skyla lebih sering memperhatikan Aaron bukannya dia adalah asistennya?. Tapi kenapa kali ini terasa aneh Aland menyentuh dadanya. Ada apa dengannya? Seharusnya ia bersikap biasa saja bukan? Beberapa kilasan tentang masa lalu kembali menghampirinya. Rasa yang ia coba tahan di dalam hatinya. Ini tidak benar! Tiba-tiba hujan turun di sertai panas. Aland mengumpat dalan hati, terlebih sunblok yang ia pakai akan luntur kena air. Aland menoleh ke arah Aaron lalu Skyla dan Hailey yang sudah duduk di dalam mobil. Perasaan nya tidak tenang. Aaron yang menyadari hal itu mengode Aland dan Aland pun jatuh tak sadarkan diri. __________ Jangan lupa tinggalin komentar ya. Salam sayang dari SILAN ❤❤
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD