Man can Cry

2133 Words

Danisa sengaja keluar kantor sebelum jam istirahat untuk membereskan barangnya di kos. Ia hanya meninggalkan pesan pada anggota timnya, Benny dan Wayan Tirta, untuk segera menelepon bila ada kebutuhan pekerjaan. "Lagi di mana, Sa?" Suara Erik terdengar gusar. Sudah dua hari perempuan itu kerap menghilang dari pandangannya. "Di kos, Rik," jawab Danisa singkat. "Ini kan masih jam kantor." "Aku ada keperluan. Tadi juga sudah pamit sama Kristo. Sudah dulu ya, nanti kalau ada kebutuhan gambar hubungi aku lagi." Tanpa pikir panjang Erik langsung keluar kantor, menyusul Danisa di kosnya. Dua hari sering menghilang tanpa sebab, lalu barusan bilang pamit sama Kristo. Memang sih, Kristo atasannya, tapi di proyek ini Erik-lah pimpinannya. Sudah sewajarnya Danisa lebih dulu berkomunikasi dengan E

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD