“ayo..”
Pak Indra berjalan terlebih dahulu, sedangkan aku berada di dua langkah di belakangnya, melirik ke arah kanan dan kiri berharap tak ada staf kebun atau staf kantor yang melihat Pak Indra mengantarkanku. Aku sendiri sebenarnya bukan tipikal orang akan merepotkan orang lain seperti ini. Jika saja aku bisa menolak maka aku pasti akan melakukannya.
Aku lebih suka melakukan semuanya sendiri sehingga akhirnya tidak bergantung orang lain. Perpisahan dengan Alfian membuatku belajar bahwa aku harus bisa melakukan semuanya sendiri dan menjadi wanita yang mandiri.
Lorong yang membatasi ruangan satu dengan ruangan lain kali ini terasa begitu mencekam dan panjang. Sesekali aku memperlambat langkah kakiku saat mendapati jarak di antara kami mulai mendekat. Jika saja sekarang tidak habis san
