“Za!! Zahya!!” Aku baru keluar dari kamar mandi dan mendengar teriakkan Kak Scarla. Buru-buru aku berjalan ke pintu dan membukanya. “Apa, Kak?” Kak Scarla menatapku dari ujung rambut hingga ujung kaki. Lalu dia menatapku wajahku. “Di bawah ada temenmu.” “Temen?” tanyaku bingung. Selama ini jarang sekali bahkan hampir tak pernah ada temanku yang ke mari. Teman sekampusku juga tak tahu tempat tinggalku. “Iya. Kakak lupa namanya, tapi dia akrab sama Avram.” Aku mencoba mengingat siapa temanku yang dekat dengan kak Avram. “Oh, Rafif?” tanyaku setelah beberapa saat mencoba mengingat. “Iya kayaknya, udah deh cepet ke bawah.” “Ya, Kak.” Aku berbalik untuk merapikan rambutku. Aku melihat jam di nakas yang baru menunjukkan pukul tujuh pagi. Membuatku seketika bingung untuk apa Rafif menemui