Luka

1279 Words

Zava tidak peduli jika hari ini tidak ada yang mengingat ulang tahunya. Ia cukup bahagia bisa memasak makanan untuk orang-orang yang baik dan tulus padanya. Ia melihat punggung Darren yang saat ini sedang berada didepannya dan sedang melangkahkan kakinya kenuju ruang makan. Jarak dari ruang kerja Darren dan ruang makan cukup jauh. Darren menghentikan langkahnya tiba-tiba membuat Zava nenabrak punggung Darren dan terduduk dilantai. Darren membalik tubuhnya dan segera membantu Zava berdiri. Astaga ini sangat memalukan... Batin Zava. Darren menatap Zava dengan tatapan bingung, apalagi melihat wajah Zava memerah karena malu. "Maafkan aku Darren!" ucap Zava. "Tidak apa-apa, ayo!" Ajak Darren. Zava melangkahkan kakinya disamping Darren. "Apa kau tidak merasa nyaman tinggal dirumah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD