Karena aku percaya

1005 Words

Nao menggeleng. Aroma parfum wanita itu pasti menempel di pakaian sang suami karena tidak sengaja mereka bertabrakan atau sejenisnya yang membuat keduanya saling bersentuhan. Tidak ada unsur kesengajaan, semacam ... berpelukan seperti apa yang ia pikirkan. Nao percaya, Orion tidak sejahat itu. Sebelah tangan perempuan itu terangkat, mengusap jejak air mata di pipinya. "Enggak, Nao. Ori enggak mungkin kayak gitu. Andini aja dulu ditolak kok. Mana mungkin Ori mau sama anak kecil kayak Yena?" Perempuan itu mengambil ponselnya, menatap lama pesan yang dikirim sejak sore tadi, hingga beberapa menit yang lalu, belum mendapat balasan. Nao tidak mungkin berpikir macam-macam andai suaminya meluangkan sedikit waktu untuk membalas. Pada kenyataannya tidak demikian. Bahkan pesan terakhir hanya menu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD