"Dia sudah pergi, Hori?" tanya Sauna mendapati Horizon berada di tepi kolam renang di samping rumah mereka. Horizon yang sempat bersedekap dan melamun memikirkan perkataan Diana, kini membawa tubuhnya menoleh ke arah Sauna. Ekspresi wajahnya berubah 180°. Sebisa Horizon, dia tidak akan memperlihatkan perasaan yang sebenarnya ke Sauna. "Kemarilah, Sayang." Tangan kanannya meminta Sauna datang ke arahnya. Sauna tentu saja mendekat dan ikut menarik tangannya untuk merangkul pinggang Horizon yang masih berbalutkan kemeja kerjanya. Itu sangat berkharisma di mata Sauna. Ya, ketampanan Horizon akan bertambah dua kali lipat jika mengenakan pakaian kerjanya. Apalagi, saat tubuh kekarnya berbalut dengan jas. "Apa sesuatu mengganggumu?" Horizon mengecup kening Sauna. "Tidak, Sayang. Aku hanya b

