Erni masih ingat jelas ekspresi Miura ketika bicara dengannya, bagaimana gadis itu mencoba menyembunyikan sebanyak mungkin darinya, bagaimana sebisa mungkin gadis itu merasa butuh melarikan diri dari pertanyaannya. Sayangnya Miura mungkin tidak tahu, atau bahkan tidak sadar? Bahwa sikapnya yang seperti itu justru menunjukkan apa yang sebenarnya gadis itu rasakan dan risaukan. “Lo nginep di rumah Aya, Ra? Di rumah Aya yang ditempatin sama Mass Rizal juga?” Miura menundukan wajahnya, menelan saliva susah payah. “Gue nggak ada pilihan. Malam itu…” Miura tidak bisa melanjutkan ucapannya, atau lebih tepatnya gadis itu sebenarnya tidak mau melanjutkan kalau bisa. “Fine, oke. Malam itu lo terdesak, dan lo nggak punya banyak pilihan meski nyatanya lo masih punya gue sama Vio sebenernya. Dan set

