BAB 8 – SEBUAH UNDANGAN BERBALUT BAHAYA
Monte Carlo masih berkilauan di bawah langit malam, tetapi di balkon Le Château Noir, dunia seakan hanya milik mereka berdua. Marco Maxdev dan Lovania Valley, dua sosok yang begitu kontras namun sama-sama memancarkan kekuatan yang tak terbantahkan.
Di antara mereka, ada sesuatu yang lebih dari sekadar ketertarikan—sebuah tarik-ulur antara d******i dan kendali, antara keinginan dan batasan yang mereka ciptakan sendiri.
Marco, dengan jas hitamnya yang sempurna, memandang Lovania seperti seorang pria yang tidak terbiasa menunggu. Matanya gelap, penuh intensitas, tetapi bibirnya melengkung dalam senyum kecil yang terlalu terkalkulasi untuk disebut sekadar ekspresi biasa.
Lovania, di sisi lain, tetap anggun dalam ketenangannya. Gaun satin yang membalut tubuhnya bergerak lembut diterpa angin malam, sementara jemari rampingnya masih menggenggam gelas anggur dengan cara yang begitu elegan—seolah waktu tidak memiliki kendali atasnya.
Lalu, Marco mengeluarkan sesuatu dari saku jasnya—sebuah undangan berwarna hitam dengan ukiran emas, tampak eksklusif dan berkelas.
Dia menyelipkannya ke meja kecil di antara mereka, membiarkan Lovania melihatnya, tetapi tidak langsung memberikannya.
Marco: (Suaranya tenang, rendah, tetapi ada ketegasan yang tidak bisa diabaikan)
"Sebuah acara eksklusif di atas kapal pesiar saya, minggu depan di Riviera. Saya menginginkan kehadiran Anda di sana, Miss Valley."
Lovania menatap undangan itu sejenak sebelum mengangkat matanya kembali ke Marco. Dia tidak terburu-buru mengambilnya, tidak menunjukkan ketertarikan yang berlebihan.
Lovania: (Nada suaranya ringan, tetapi ada sentuhan sinis yang begitu halus di dalamnya)
"Menarik. Tetapi apakah ini undangan… atau tantangan, Tuan Maxdev?"
Marco menyeringai kecil, lalu menyesap anggurnya sebelum menjawab.
Marco: (Suaranya semakin dalam, nyaris seperti bisikan yang menggelitik kesadaran Lovania)
"Mungkin keduanya. Saya ingin tahu bagaimana Anda menghadapi dunia saya."
Lovania tertawa kecil, tetapi matanya tetap dingin—sebuah kontras yang berbahaya namun begitu menggoda.
Lovania: (Mengangkat alis sedikit, suaranya tetap stabil dan penuh kendali)
"Dan jika saya tidak tertarik untuk menjadi bagian dari permainan Anda?"
Marco mencondongkan tubuhnya sedikit ke depan, tatapannya menembus mata Lovania dengan intensitas yang sulit dihindari.
Marco: (Suaranya lebih lembut, tetapi setiap kata membawa gravitasi yang kuat)
"Miss Valley, Anda bukan tipe wanita yang tidak tertarik pada permainan seperti ini. Anda hanya ingin melihat apakah saya cukup menarik untuk membuat Anda bermain."
Lovania menatapnya beberapa detik sebelum akhirnya menyesap anggurnya perlahan.
Lovania: (Senyumnya samar, nyaris misterius, tetapi matanya berbicara lebih banyak daripada bibirnya)
"Saya akan mempertimbangkannya."
Marco tidak menunjukkan ekspresi kecewa—sebaliknya, senyumnya justru semakin menguat, seolah Lovania baru saja memberikan jawaban yang paling ia harapkan.
Marco: (Mengangkat gelas anggurnya sedikit, seolah bersulang untuk sesuatu yang belum terjadi)
"Saya akan menunggu, sayang. Tetapi jangan terlalu lama membuat saya menunggu."
Dan malam itu, di bawah langit yang dipenuhi cahaya bintang, sebuah permainan baru telah dimulai—lebih berbahaya, lebih menggoda, dan lebih sulit untuk dihentikan.