TIDAK ADA JALAN KELUAR

246 Words
BAB 47 – TIDAK ADA JALAN KELUAR Lovania tidak menghindari tatapan Marco. Dia sudah terbiasa berhadapan dengan pria yang mencoba menguasainya, tetapi Marco Maxdev berbeda. Pria ini tidak hanya mencoba menaklukkan—dia menantang. Dan tantangan adalah sesuatu yang tidak pernah Lovania abaikan. Marco bersandar di kursinya, jemarinya memainkan batang gelas anggur dengan santai. Namun, di balik sikapnya yang tampak santai, ada sesuatu yang lebih dalam—intensitas yang tidak bisa diabaikan. Marco: (Dengan nada rendah, dalam, penuh kendali.) "Hati-hati dengan apa yang kau minta, sayang. Aku selalu memastikan permainanku berakhir sesuai keinginanku." Lovania tersenyum tipis. Lovania: (Menyilangkan kakinya dengan anggun.) "Dan kau pikir aku akan membiarkanmu mengendalikan permainan ini sendirian?" Marco terkekeh pelan. Marco: (Menyipitkan mata, suaranya terdengar berbahaya.) "Aku tidak berpikir, Miss Valley. Aku tahu." Lovania tidak mengalihkan tatapannya. Sebagian besar pria akan merasa tidak nyaman dengan kepercayaan diri Marco yang berlebihan. Tapi tidak dengan Lovania. Sebaliknya, itu justru yang membuatnya semakin tertarik. Lovania: (Dengan suara lembut, tetapi tajam.) "Jika kau benar-benar mengenalku, Marco… Kau tahu aku bukan seseorang yang bisa kau taklukkan dengan mudah." Marco menyandarkan lengannya di meja, mencondongkan tubuhnya sedikit lebih dekat. Marco: (Dengan nada dalam, seperti racun yang manis.) "Dan jika kau mengenalku, sayang… Kau tahu aku tidak pernah mundur dari sesuatu yang sulit." Lovania menatap pria itu, mempelajari setiap ekspresi di wajahnya. Ini bukan sekadar permainan biasa. Ini adalah perang kendali. Dan tidak ada di antara mereka yang siap untuk kalah. NOTE:MAKASIH YAAAA, MASIH STAY BACA, DAN SUPPORT AUTHOR
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD