TARIK ULUR BERBAHAYA

319 Words
BAB 42 – TARIK ULUR YANG BERBAHAYA Angin laut berembus lembut di dek kapal pesiar mewah itu. Cahaya matahari pagi menyinari wajah Lovania, membuat kulitnya tampak bersinar keemasan. Dia tampak tenang, tetapi dalam hatinya, ia menyadari bahwa Marco adalah pria yang harus diwaspadai. Lovania menyesap kopinya dengan anggun. Tatapannya lurus ke arah lautan, tetapi dia bisa merasakan Marco tak pernah mengalihkan pandangannya dari dirinya. Marco: (Dengan nada lembut, tetapi menusuk.) "Kau tampak luar biasa pagi ini, Miss Valley. Atau… haruskah aku memanggilmu dengan sesuatu yang lebih personal?" Lovania mengangkat alisnya, tersenyum tipis, lalu menaruh cangkirnya di atas meja dengan gerakan anggun. Lovania: (Santai, tetapi menusuk balik.) "Panggilanku tidak bisa didapatkan dengan mudah, Marco. Kau harus bekerja lebih keras untuk itu." Marco terkekeh pelan. Dia menyandarkan punggungnya di kursi, menyilangkan kakinya dengan santai. Pria itu memiliki cara duduk yang memancarkan kekuasaan, seolah dunia ada di genggamannya. Marco: (Dengan suara rendah dan penuh keyakinan.) "Oh, sayang… Aku tidak pernah keberatan bekerja keras untuk sesuatu yang benar-benar berharga." Lovania tidak terkejut dengan jawaban itu. Marco selalu memiliki jawaban untuk segalanya. Pria itu berbahaya, tetapi menarik. Dia tahu Marco bukan sekadar pria kaya yang menikmati permainan. Ada sesuatu yang lebih dalam, lebih gelap, sesuatu yang membuatnya semakin penasaran. Lovania menatapnya tajam, lalu berkata dengan suara yang lebih lembut. Lovania: (Dengan nada menggoda.) "Dan bagaimana jika akhirnya yang kau kejar tidak bisa kau miliki, Marco?" Marco tersenyum miring, tatapannya semakin dalam. Marco: (Dengan suara penuh percaya diri.) "Aku tidak pernah gagal mendapatkan apa yang kuinginkan, Lovania. Aku selalu menang." Suasana di antara mereka semakin intens. Angin laut yang bertiup terasa lebih hangat. Ombak yang berdebur terdengar lebih pelan, seolah dunia memberi ruang bagi mereka untuk terus bermain dalam permainan tarik ulur yang berbahaya ini. Lovania tertawa kecil. Dia menikmati permainan ini, tetapi dia juga sadar bahwa Marco bukan pria yang bisa dia kendalikan begitu saja. Namun, bukankah itu justru yang membuat segalanya lebih menarik?
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD