Mobil Evan berjalan menembus padatnya kota Jakarta terus bergerak menuju Jawa Barat. Evan membiarkan mobilnya disetir oleh Yusuf. "Kenapa jauh sekali harus ke Jawa Barat," tanya Evan dengan gelisah. Ini akan memakan waktu lama, apa besok dia bisa dengan cepat kembali ke Jakarta. "Saya mencari orang yang benar-benar hati-hati dalam menentukan sesuatu Pak, Bapak pasti tidak akan mudah percaya begitu saja kan dengan saya," tutur Yusuf memberikan alasan. "Aakkkh! kenapa baru sekarang kau datang!" "Maafkan saya Pak." Harusnya Evan tidak menyalahkan pria ini, dialah sendiri yang bersalah. Bukannya mencari tahu malah asyik meratapi nasibnya sendiri. Perkataan Fajar padanya kala itu kembali terngiang-ngiang. "Kau ulangi lagi kesalahan yang sama, jangan pernah menyesalinya!" Evan mena

