BAB 1 : INSIDEN PAGI

1234 Words
SELAMAT MEMBACA  **** Seorang perempuan cantik dengan gaun selutut terlihat jalan tergesa - gesa sambil terus melirik jam yang melingkar cantik di tangannya.  Mulutnya tak henti - hentinya merutuki kesialan yang menghampirinya pagi ini. Mulai dari bangun kesiangan, telpon tiba- tiba bertemu seseorang yang penting, hingga pakaian yang dia kenakan, semua tak luput dari u*****n yang terus di lontar kan. Dita, perempuan itu benar - benar nerutuki kesialannya. Tempat yang dia tuju sudah terlihat hanya butuh menyebrang jalan dan berjalan sedikit. Karena terlalu terburu - buru, Dita tidak melihat ada mobil yang melaju dengan kencang dari sebelah kanan nya. Tinnnnnnnnnnnn .... "Akkkhhhhhhhh " Brakkkkkkkkk .... Dita duduk berjongkok melindungi wajahnya, namun hingga dentuman terjadi beberapa detik tubuhnya tidak merasakan apapun juga.  Hingga dia memberanikan diri nya untuk melihat apa yang terjadi. ******* Kring... Kring... "Haloo ... " "Anjir Bos, jangan bilang lo masih tidur?" Rehan mengerjapkan matanya, mendengar suara yang begitu melengking dari seberang sana. "Boss, lo nggak lupa kan kita ada janji sama pak Johan 15 menit lagi ..." Rehan melihat jam berapa sekarang, kenapa matahari sudah tinggi. Sial, dia kesingan ... "15 menit lagi aku sampai di kantor. Tolong kamu urus dulu masalah pak Johan ... " Rehan segera mematikan sambungan telpon nya dengan Erik, teman sekaligus asisten pribadinya. Tanpa mandi, Rehan bergegas untuk pergi ke kantor. Jangan sampai dia terlambat karena ini client penting, proyek nya bernilai milyaran rupiah.  Dengan kecepatan penuh Rehan menginjak gas mobilnya, tapi tiba - tiba ada seseorang yang nyebrang tanpa melihat kiri dan kanan reflek Rehan banting stir kekanan dan menabrak pembatas jalan. "b*****t, b*****h cari mati dia." Rehan segera keluar dari mobil, dia harus membuat perhitungan dengan orang yang hampir membuatnya celaka. Rehan segera turun dari mobil dan melihat seorang perempuan duduk melingkuk di tengah jalan. "Kamu kalau jalan punya mata tidak, kamu tau tidak kamu hampir mencelakakan saya."  Perempuan yang tadi tertunduk tiba - tiba saja mengangkat wajah nya perlahan. "Cantikk," guman Rehan dalam hati, ohh sial, sadar Rehan bukan waktunya terpesona, dia hampir mencelakakan kamu.   "Ehh Mas, harusnya yang marah itu saya bukannya Mas nya, Mas tau nggak ini jalan umum bukan sircuit balap. Bisa pelan dikit kan, hampir aja saya mati di tabrak situ." Rehan tersadar dari lamunan nya ketika mendengar perempuan tadi justru marah - marah dengan dia.  Heii, jadi siapa yang salah. Siapa yang nyebrang tidak lihat kiri kanan, Rehan semakin marah  dia tidak memperdulihan tatapan orang - orang di sekitar nya yang melihat aksi adu urat mereka . Tidak ada yang menolong karena memang tidak ada yang terluka. Hanya saya mobil Rehan ringsek bagian depannya, selain itu tidak ada yang perlu di khawatirkan. Ohh sial, dia lupa Pak Johan, dia sudah sangat terlambat dan pastinya uang nya melayang. Rehan tidak peduli jika kontraknya batal, yang jelas dia harus membuat perhitungan dengan perempuan ini dulu.  "Mata kamu yang di mana? Tau aturan nyebrang kan? Kamu pikir ini jalan punya nenek moyang kamu, kamu harus tanggung jawab. Mobil saya rusak, saya rugi banyak ini." "Loh lohh nggak salah situ minta tanggung jawab ke saya, yang ada saya yang minta tanggung jawab ke situ saya jadi terlambat masuk kerja dan saya pasti rugi." Dita, perempuan itu tidak mau mengalah, tiba - tiba jiwa pemberontaknya muncul. "Kamu pikir cuma kamu yang buru - buru, saya juga buru -buru. Dan saya sudah rugi milyaran rupiah   dan kamu juga harus mengganti rugi kerusakan mobil saya kalau tidak saya kan bawa ini ke jalur hukum ...." Kring ... kring ... “KENAPA?" Rehan berteriak, bersiap memarahi siapa saja yang dengan tidak tau diri nya menelpon pada kondisi seperti ini.   "Bosss, dimana lo .... " "Jemput aku di pertigaan, depan taman  dekat kantor, CEPAT ...." Rehan memutuskan sambungan telpon nya dan bersiap memarahi perempuan tadi tapi ternyata perempuan tadi sudah pergi, menyelinap di balik kerumunan orang- orang yang menyaksiakan  keributan tersebut . " Sialll.... "   ***** Setelah insiden dimana Dita hampir mati tertabrak mobil tadi, dia segera pergi ke restoran karena sudah ada janji dengan seseorang. "Mbak kemana aja sih, itu sudah di tunggu di ruangan Mbak." Seorang pelayan menghampiri Dita ketika melihat bos nya datang. Dita pun hanya mengangguk kemudian segera masuk keruangannya . Tok tok ... "Maaf Nyonya, jika lama menunggu... " Seorang perempuan paruh baya yang masih sangat cantik, meski usianya sudah tidak tidak muda lagi. Melihat tamunya berdiri, Dita segera datang menghampiri sang tamu kemudian bersalaman. "Tidak apa, saya faham. Pasti macet kan." Perempuan yang dipanggil nyonya tadi pun tersenyum maklum. "Saya Ayu, saya pemilik restoran ini. Silahkan duduk Nyonya ... " "Saya Ana, jangan panggil Nyonya. Panggil saja Tante.  " "Kalau boleh saya tau, ada apa Tante Ana ingin bertemu saya?" sebenarnya Dita sedikit bingung saat mendengar telpon dari salah satu pegawainya jika ada orang yang inging bertemu dengannya pagi-pagi padahal seingatnya dia tidak memiliki janji apapun dengan seseorang. “Tidak menyangka rostaran sebesar ini dimiliki anak muda seperti kamu, Tante pikir pemiliknya pasti sudah tua dengan selera yang unik, maaf sebelumnya Nak Ayu tante hanya takjub dengan desain dan keunikan tempat ini, tante harap kamu tidak tersinggung." "Tidak apa Tan. Sudah banyak yang bilang kalau tempat ini aneh, apalagi untuk anak muda ... " "Tapi Tante suka masakan di restoran ini, rasanya benar - benar enak ..." "Tante bisa aja, jadi kalau boleh tau ada keperluan apa Tante ingin bertemu saya?" "Ohh astaga sampai lupa, malah ngobrol ngalor ngidul. Begini Nak Ayu, dua hari lagi dirumah Tante akan ada arisan teman - teman Tante. Kebetulan bibik di rumah yang biasa masak itu cuti sampai minggu depan dan tau sendiri lidah ibu-ibu sangat peka terhadap rasa masakan. Begitu kemarin Tante mencicipi makanan di tempat ini tante rasa makanan nya akan cocok di lidah teman - teman arisan Tante, kalau bisa Tante ingin memesan makanan yang enak - enak dari sini." "Bisa Tan, ingin pesan berapa banyak?" "Sekitar 300 orang, Tante pesan 10 menu ya, untuk jenis nya Tante terserah kamu ... " "Baik Tan, Tante tulis disini alamat Tante dan tanggal tepat nya acara nanti biar kami antar kesana pesanan nya Tan. " "Untuk pembayarannya langsung cash atau gimana ini?" "Kalau Tante mau uang muka dulu silahkan, atau Tante mau lunas juga silahkan. Bayar nya ke bagian pembayaran di depan Tan, tapi maaf restoran kami hanya menerima pembayaran uang cash." "Duh kalau cash kebetulan Tante tidak membawa uang cukup ini, ya sudah kalau nggak nanti sore atau besok Tante bawakan uang nya ya." "Begitu juga bisa Tan, terserah gimana enak nya aja. Acara nya juga masih lusa kan." "Ya sudah kalau begitu Tante pamit ya Ayu, senang bisa bertemu kamu." "Oiya silahkan Tante, senang bisa bertemu Tante juga." Setelah tamunya pergi Dita duduk termenung memikirkan kejadian yang baru saja di alaminya . Firasatnya mengatakan bahwa dia akan terkena masalah, Jujur dia takut jika laki - laki tadi sungguh -sungguh dengan ucapannya. Jika di lihat dari mobil dan penampilannya terlihat jelas jika laki - laki tadi bukan orang biasa. Dita berdoa agar dia tidak akan bertemu dengan orang tadi lagi, atau minimal dia tidak akan mendapatkan masalah yang serius. Sebagai perantau di tempat orang, Dita selalu menghindari berbagai masalah sebisa mungkin, dia tidak ingin mengecewakan kepercayaan yang di berikan orang tuanya kepadanya.  Beda cerita jika dia berada di rumah nya sendiri atau dia akan berubah menjadi sosok yang lain. Airindita Ambalika, orang biasa memanggilnya Dita atau Ayu perempuan cantik, berwajah ayu, bertubuh mungil tapi jangan pernah tertipu dengan wajahnya, karena pribadi dan perangainya sangat bertolak belakang. Berpenampilan sedikit urakan dan bertingkah tidak feminim, pemilik restoran bernama" RORO AYU " setidak nya itulah yang orang tau tentang dirinya. Namun di balik itu semua, orang -orang bahkan tidak ada yang tau siapa nama aslinya, terlalu banyak kamuflasenya hingga hidupnya penuh dengan teka- teki. *****BERSAMBUNG **** WNG, 6 SEPTEMBER 2020  SALAM E_PRASETYO
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD