Wekeend bersama

1471 Words
Sinar matahari menerobos masuk kedalam celah jendela kamar sepasang suami istri yang masih tertidur pulas dibawah selimut dengan posisi saling berpelukan, mau Fares ataupun Firna keduanya masih enggan untuk membuka mata. Tangisan seorang bayi yang lumayan nyaring memecah keheningan rumah itu. Fares yang sayup-sayup mendengar suara anaknya menangis langsung membuka matanya, memijat pelan batang hidungnya lalu turun dari kasur membiarkan Firna yang masih tertidur lelap kemudian pergi ke kamar sebelah untuk mengambil anaknya yang menangis. "Mamah masih tidur, sini gendong sama Papah dulu." Ucap Fares mengangkat badan kecil Dino, menepuk-nepuk pelan punggung nya seraya diayunkan digendongnya. Bukannya berhenti menangis, tangisan Dino justru semakin kencang hingga wajahnya berubah merah. Fares tidak panik, hal ini sudah biasa terjadi jika anaknya tidak berhenti menangis seperti ini walaupun sudah ditenangkan berarti yang dibutuhkannya adalah s**u. "Na." Panggil Fares lembut membangunkan Firna. Badan kecil itu menggeliat pelan, kelopak matanya mengerjab perlahan. "Baby Dino udah bangun ya." Ucapnya serak melihat Fares yang duduk dipinggiran kasur sambil menggendong anaknya yang masih menangis. Tanpa diinstruksi Firna langsung bangun menyandarkan punggungnya lalu membuka kancing piyama tidurnya siap untuk menyusui anaknya. "Sini." Firna mengambil alih Dino dari gendongan Fares. Tangisan Dino dalam sekejap langsung hilang diganti dengan keheningan. Fares mengusap belakang lehernya canggung, walaupun pemandangan seperti itu sudah sering dilihatnya tapi entah kenapa tetap terasa sangat canggung dan berat untuk dilihat. Usia Firna memang baru tujuh belas tahun tapi postur tubuh nya tidak sesuai dengan usianya, hal itu terjadi karna hormon nya yang berbeda terlebih lagi Firna memiliki darah blasteran Indonesia-Rusia Jadi postur tubuhnya sedikit berbeda dengan remaja seusianya. "Gua mandi dulu." Ucap Fares bangun lalu pergi ke kamar mandi, enggan berlama-lama diam disana dengan kecanggungan yang membawa pikiran nya melayang kemana-mana. "Kakak ke cafe hari ini?" Fares yang sudah memegang kenop pintu kamar mandi berhenti. "Ngga." "Gimana kalo kita jalan-jalan hari ini." Ajak Firna. "Tentuin aja mau kemana." Balas Fares lalu masuk ke kamar mandi. Firna tersenyum mengelus pipi gembul putranya yang masih anteng menyusu kepada nya. "Enaknya kita kemana ya baby?" Tanya Firna, Dino hanya berkedip memandangi wajah Mamah nya dengan polos. Gemas dengan bayi digendongnya Firna menggigit gemas pipi gembul itu namun tanpa darinya sadari saking gemasnya Firna menggigit nya hingga meninggalkan bekas merah dan membuat Dino menangis kencang tak tertahan. "Kak, kak Fares." Panggil Firna panik saat anaknya tidak mau berhenti menangis walaupun sudah dirinya gendong dan beri ASI. Mendengar teriakan istrinya Fares yang berada di kamar mandi langsung keluar hanya menggunakan handuk yang melilit di pinggang nya, melihat anaknya yang terus menangis digendongan Firna cepat-cepat Fares mengambil alih anaknya dan mengayun-ayunkannya digendongan nya. "Kenapa bisa nangis kejer gini sih, Na." Tanya Fares dengan nada bicara yang masih pelan. Fares mengamati wajah anaknya yang memerah lalu terfokus pada bekas gigitan dipipi sebelah kiri anaknya. Fares menghela nafasnya. "Udah berapa kali gua bilang Na, jangan suka gigit pipi nya. Lo gemes boleh tapi jangan berlebihan kaya gini, dia anak Lo inget!" Ujar Fares kali ini nada bicaranya terdengar tegas dan penuh penekanan. Firna menunduk merasa bersalah karna tindakannya yang bodoh. "Aku gak sengaja." "Udah berapa kali hal kaya gini terjadi?.... Lo harus belajar dewasa dikit jangan terus-terusan kekanakan, Na. Hal kaya gini bisa ngebahayain anak kita." "Maaf." Lirih Firna dengan suara yang bergetar menahan tangisan. Fares mengusap wajahnya kasar, satu tangannya dipakai untuk menggendong anaknya satu tangannya lagi ia gunakan untuk mengusap kepala Firna. "Jangan diulang lagi, ya?" Firna mengangguk pelan. "Bagus." Fares sedikit menunduk untuk mengecup kening Firna, mau bagaimana pun mental Firna sebagai seorang ibu juga harus dijaga jadi Fares harus bisa jadi suami dan ayah yang baik dikondisi seperti ini. ****** "Kita jalan kaki?" Tanya Firna ketika melihat baby Dino sudah berada di dalam stroller yang didorong Fares. "Lebih sehat." "Berarti cuman keliling sini?" Fares mengangguk. "Yaudah deh, ayo." Firna merangkul tangan kiri Fares lalu mereka mulai berjalan keliling perumahan mereka menikmati cuaca yang lumayan cerah. Fares memperhatikan Firna yang tingginya hanya sebatas d**a nya, cewek itu terlihat lucu dengan rambut Cepolan nya. Fares membuka topi yang dipakainya lalu memakaikannya pada Firna. "Panas." Ucapnya lalu tangan kirinya ia lepaskan dari rangkulan Firna berganti merangkul bahu kecil nya. Firna mendongakkan kepalanya tersenyum memandangi wajah tampan Suaminya. Mimpi apa dirinya bisa memiliki Suami yang baik, pengertian serta penyayang seperti Fares. Sekitar lima belas menit hanya berjalan-jalan santai tanpa ada tujuan, Firna bersuara. "Kita ke taman didepan situ yuk, kak." Ajaknya menunjuk taman umum yang sedang ramai orang. Orang-orang yang melihat Fares dan Firna pasti akan langsung berpikir mereka adalah pasangan yang serasi ditambah lagi dengan sosok baby lucu sebagai pelengkap keharmonisan mereka. Tidak peduli orang-orang yang memperhatikan, Fares tetap dengan santai berjalan mendorong stroller menuju bangku taman yang ada didepan pandangannya. "Duduk, jangan kemana-mana. Gua beli minum dulu, kesana." Ucap Fares memberikan stroller nya pada Firna. Sebelum pergi Fares tampak menatap ragu Firna yang menggendong anaknya dari stroller, Fares cepat-cepat berlari menuju penjual minuman keliling membeli satu botol air putih lalu membayarnya dan segera kembali. Dirinya tidak bisa meninggalkan dua orang itu terlalu lama, rasa takut dan khawatir selalu menerornya. Dari jarak empat meter Fares memperhatikan Firna yang nampak sedang mengajak ngobrol bayi nya sambil tertawa gemas, tanpa sadar Fares ikut tersenyum melihatnya. Setelah sampai Fares duduk disamping Firna dan berucap. "Tidurin Dino ke stroller." Printahnya, Firna langsung menurutinya. Fares membukakan satu tutup botol air putih yang dibeli nya lalu memberikannya pada Firna yang sedang bercanda dengan bayi nya yang berada didalam stroller. "Makasih, kak." Firna meminum airnya seperempat dari botol yang berukuran sedang itu lalu memberikan nya kembali kepada Fares, tanpa rasa segan Fares langsung meminum sisa air dibotol bekas Firna tadi hingga habis tidak tersisa. Firna yang melihat hal itu hanya diam dan kembali bercanda dengan anaknya, hal seperti itu sudah biasa terjadi dan sudah tidak aneh lagi untuknya bahkan Fares pernah makan makanan yang sudah dirinya jilat tanpa rasa jijik. "Kak, liat deh baby Dino senyum." Girang Firna tersenyum lepas membuat Fares yang melihatnya ikut tersenyum mengelus kepala Firna yang mengenakan topi dirinya. Senyuman yang mampu menghangatkan hati benar-benar membuat candu bagi Fares, tidak bisa dipungkiri Istrinya itu memang sangat cantik dan manis dengan kepolosan nya yang selalu berhasil terlihat lucu dimata Fares. Saat sedang asik bercanda dengan bayi nya Firna tiba-tiba terdiam sambil memegangi perutnya. "Kak." Panggil Firna pelan. "Kenapa?" "Aku laper." Mendengar ucapan Firna, Fares merutuki dirinya ia lupa jika mereka belum makan apapun dari rumah. "Mau makan apa?" Tanya Fares, Firna berpikir sejenak lalu menunjuk sebuah cafe yang bersebrangan dengan taman tempat mereka duduk. "Aku pengen makan yang manis-manis." "Mau kesana?" Firna mengangguk. Fares berdiri dari duduknya lalu mengulurkan tangannya pada Firna. "Ayo." Firna dengan senang hati langsung menerima uluran tangan Fares, berdiri lalu mendorong stroller bayi nya menyebrang jalan dengan Fares yang merangkul bahunya. Sampai di cafe itu Fares memilih untuk duduk diluar tepatnya di depan jendela cafe menikmati pemandangan jalanan raya, baru setelah itu memesan makanan serta minuman untuk dirinya dan Firna sedangkan Firna ia membuka topi yang dikenakannya lalu melepaskan Cepolannya membiarkan rambutnya tergerai dengan indah. Firna menggendong bayi nya dengan gemas dari stroller lalu menciumnya dengan sayang, Fares yang melihat itu tidak melewatkan kesempatan untuk mengabadikan momen tersebut. Fares segera mengambil ponselnya lalu memfoto Istri dan anaknya yang terlihat menggemaskan itu. Fares tersenyum melihat hasil foto yang diambilnya. "Lucu." Gumam nya pelan lalu kembali menyimpan ponselnya. "Baby Dino lucu banget sih." Gemas Firna menempelkan hidungnya dengan hidung kecil bayinya itu. "Anaknya siapa sih, hm." "Ya anak gua lah." Firna menoleh mendengar sautan Fares. "Aku gak nanya kakak." Ujarnya, lalu kembali mengajak bicara bayi nya tidak peduli dengan wajah masam Fares. Wajah masam Fares berubah menjadi dingin saat seorang waitress datang membawa pesanan mereka dan menaruhnya ke meja. "Makasih." Ucapnya, waitress itu tersenyum ramah lalu pergi. "Baby diem dulu ya, nanti kalo udah dirumah baru mimi." Ucap Firna menidurkan bayi nya ke stroller, bersyukur baby Dino sedang tidak rewel sekarang jadi Firna dan Fares bisa menikmati makanan mereka dengan tenang. ***** "Na." Panggil Fares seraya berjalan menghampiri Firna yang sedang menonton TV dengan stoples wafer dipangkuannya. "Kenapa disini?" Tanya nya ikut duduk disebelah Firna yang anteng menonton padahal sudah jam dua dini hari. "Kakak kok bangun?" Tanya balik Firna. "Kebiasaan, kalo ditanya jawab jangan malah balik nanya." Ujar Fares menyentil pelan kening Istrinya itu, lalu mengusap bekas sentilan nya. "Gatau kenapa aku gak ngantuk, bingung mau ngapain yaudah nonton tv aja disini kalo dikamar aku takut ngeganggu kakak tidur." Jelas Firna menjawab pertanyaan Fares tadi. Fares menghela nafas pelan. "ini udah malem, waktunya tidur bukan nonton tv." Ucap Fares lembut. "Aku tau tapi aku gak ngantuk kak, Gimana?" "Gua kelonin, ayo." Ajak Fares menaruh toples wafer yang ada dipangkuan Firna ke meja lalu mengangkat badan kecil itu dan membawanya ke kamar mereka. Firna dengan spontan langsung mengalungkan tangannya ke leher Fares, menatap suaminya dari bawah dan mendesah pelan seraya menyandarkan kepalanya ke d**a Fares yang terbalut piyama tidurnya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD