Kisah Lutfi dan Sabrina

1545 Words

(POV Lutfi) Flashback enam tahun yang lalu. "Fi, aku hamil," bisik Sabrina waktu kami janjian di warung kopi, untung saja di sini tak ada siapa-siapa, pemiliknya pun sedang di dalam tak mungkin bisa mendengarkan. Jelas saja aku menganga, masa baru satu kali melakukan langsung jadi? fikirku. "Gimana ini, Fi? kalau ayahku tahu habislah aku." Sabrina nampak sedih. Awalnya aku dan Sabrina berpacaran secara sehat. Namun, karena ia sering nyamperin ke rumah dengan pakaian agak terbuka, sejak itulah aku tergoda. Ayahku bekerja di sebuah pabrik penggilingan batu, sedangkan ibu sehari-hari ngurus sawah, pulang jam satu siang. Laila kuliah, dan adikku yang tengah sudah menikah. Kalau kata orang Sunda aku itu dirunghal, alias dilangkahi karena adikku Lusi nikah duluan. Karena di rumah tak ada

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD