Tale 111

1064 Words

Garlanda sendiri yang meminta untuk keluar. Garlanda juga yang ketakutan ketika hendak keluar. Suster Ayla sampai menarik tangannya. "Kenapa, Garland?" tanya wanita itu. Garlanda menghentikan langkahnya. "A-aku ingin keluar. Tapi aku ... takut. Apa tidak apa-apa kita keluar? Bagaimana jika nanti kamu dimarahi?" "Aku nggak peduli. Nggak apa-apa aku kena teguran, asal kamu nggak penasaran lagi, dan mau lebih kooperatif dalam menjalankan pengobatan. Aku akan melakukan segala hal, asal kamu sembuh, Garland." Suster Ayla mengatakannya dengan tulus, sepenuh hati. Membuat hati Garlanda bergetar. Rasanya sesak. Ia terharu. Tak pernah sekali pun dalam hidupnya, ia bertemu dengan seseorang yang rela berkorban untuknya seperti ini. Bahkan keluarganya sendiri pun tak seperti itu. Garlanda menyes

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD