BLURB

305 Words
Dean Zaviston—menatap wanita yang berdiri di depannya dengan senyuman manis. Wanita itu memegang sebuah buku catatan kecil yang sengaja dibawa olehnya dan tersenyum sinis pada Dean yang hanya menatap wanita dengan tenang. “Aku mau beli helicopter.” “Boleh.” “Aku mau beli pesawat.” “Boleh.” “Aku mau beli lamborghini tiga dan semuanya keluaran terbaru.” “Boleh.” “Aku ingin membeli tas-tas branded yang harganya ribuan dollar.” “Boleh.” “Aku ingin membeli pakaian yang mahal.” “Boleh.” Wanita itu melemparkan buku catatan kecilnya di depan wajah Dean, dia sangat kesal melihat Dean yang tampak santai saja dan tidak terbebani sama sekali dengan apa yang diminta olehnya. Pria itu selalu bilang boleh, boleh, boleh, dan boleh. Apakah Dean tidak takut jatuh miskin? “Kenapa kau tidak marah? Dan mengatakan kalau pernikahan ini tidak usah dilanjut saja?!” Tanya Celine Elvastore. Wanita yang berusaha untuk membatalkan perjodohannya dengan Dean dan tidak mau menikah dengan pria itu. Dean yang mendengar ucapan Celine tertawa kecil dan berdiri dari tempat duduknya. “Kau berharap apa? Kau berharap aku bilang tidak dan pernikahan ini batal?” tanya Dean pelan. Celine mengangguk. Inilah yang diharapkan olehnya. Dia masih ingin bebas dan tidak mau menikah. “Ya. Aku ingin pernikahan ini batal.” Dean tertawa pelan, merasa lucu dengan apa yang dikatakan oleh Celine. “Jangan terlalu berharap lebih Celine. Aku laki-laki kaya. Aku bisa membeli semua yang kau minta itu. Jadi … pernikahan ini tetap akan dilaksanakan.” Ucap Dean berlalu pergi dari hadapan Celine. Celine yang mendengar itu mengepalkan tangannya. “LAKI-LAKI TIDAK PUNYA PERASAAN!” teriak Celine yang masih dapat didengar oleh Dean. Dean tersenyum geli. Dia semakin merasa tertarik pada Celine. “Pernikahan ini tetap terjadi sayang.” Gumamnya dan masuk ke dalam mobil. ***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD