Tepat jam dua belas malam mobil Reza terparkir di garasi rumah utama. Ia yakin, Vera sudah di alam bawah sadar sehingga ia tak perlu menghadapi banyak drama sebelum tidur. Reza melenggang masuk membuka pintu. Beberapa lampu ruang bawah dimatikan. Tanpa rasa curiga ia berjalan menaiki tangga. Hingga saat hendak masuk kamar sebuah suara terdengar. "Tunggu!" ujar Vera. Ia menarik suaminya ke dalam kamar. Lalu mendorong Reza hingga tersungkur ke lantai. "Dari mana saja kamu hah?!" teriaknya seraya memukul-mukul acak tubuh Reza. "Vera, tenanglah, Vera!" "Kenapa baru pulang? Kamu sudah menemui Arumi, hah?" Reza menahan tangan Vera sekuat tenaga. Ia bangun lalu menarik Vera ke atas ranjang. Tanpa ba bi bu Reza membungkam mulut Vera dengan ciuman. "Lepas! Aku gak mau kamu melakukan ini set

