Bab 13 : Pagi Yang Kejam

1226 Words

Pagi itu datang dengan kejam. Yena terbangun, bukan karena alarm atau cahaya, tetapi karena rasa sakit yang tajam dan tumpul, melilit perut bagian bawahnya hingga ke s**********n. Ia mengerang pelan, mencoba bergerak, tapi sebuah lengan kekar melingkari pinggangnya, menahan tubuhnya erat-erat. Ia masih bugil. Kamar Hao dipenuhi bau pengap cat minyak yang bercampur dengan aroma yang lebih asing: keringat, parfum, dan... p**u. Bau manis dan asin yang membuat perut Yena bergolak. Mata Yena terbuka perlahan. Dinding kamar Hao yang dipenuhi coretan sketsa dan lukisan abstrak terasa seperti penjara yang baru dicat. Ia melihat lengan yang melingkarinya—berotot, dengan urat-urat menonjol. Lalu ia melihat ke bawah, ke sprei kusut. Ada bercak merah kecoklatan yang jelas di antara lipatan sprei p

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD