Sial! "Keterlaluan kamu Mas! Aku akan membalasmu! Hanya aku yang pantas menjadi istrimu!" pekik Nadine seraya memegangi perutnya. Dia naik ke dalam taksi yang sudah dipesan sedari tadi. Memutuskan untuk menginap di hotel hanya untuk malam ini. Besok aku akan ke rumah Om Wijaya, semua harus tau tentang kehamilanku! Sesampainya di hotel yang tak jauh dari vila Nathan, dia keluar dari dalam taksi memesan satu kamar. Naik ke lantai dua, menuju kamar no 102. Br*ngsek! amuknya sembari menjatuhkan diri ke atas tempat tidur. Sekretaris sialan! Aku akan membuatmu menyesal karena udah merebut Mas Nathanku! Nadine terus menggerutu mengambil ponsel yang tadi dilempar ke atas tempat tidur. Melihat satu pesan yang belum dibaca oleh Wijaya. Tak dapat menahan emosinya lagi, dia menghubungi Wija