Seluruh orang yang berada di depan IGD akhirnya bisa bernapas lega setelah dokter mengatakan bahwa Raihan bisa dipindahkan ke kamar inap. Kondisi Raihan sudah stabil setelah tadi sempat kehilangan detak jantung.
Anya langsung memeluk Arga sambil tak berhenti mengucap syukur. Tubuhnya masih keringat dingin, sisa dari melihat perjuangan tenaga medis melakukan CPR untuk mengembalikan detak jantung kakak kelasnya tadi.
“Anya takut, Bang,” lirihnya.
“Sudah ya, Raihan sekarang kondisinya kan membaik.” Arga mengusap rambut Anya penuh sayang. Jika saja dirinya tadi terlambat datang bersama polisi, mungkin Raihan hanya akan tinggal nama. Raihan dilarikan ke rumah sakit, sedangkan Rangga dan orang-orangnya ditangani polisi. Arga juga dikabari pihak kepolisian bahwa Rangga punya indikasi psikop
