Genta benar-benar dibuat ketar-ketir dengan kondisi anaknya. Setelah mengalami mimpi buruknya semalam, Riksa malah kondisinya ngedrop. Demamnya naik turun, padahal sudah dipastikan berkali-kali kalau tidak ada masalah dengan operasinya kapan hari. Pagi sekali kedua orang tua Rhea sudah datang ke sana menjenguk cucunya. Tahu apa yang terjadi pada Riksa, tak urung mereka juga khawatir dengan kondisi mentalnya. Bocah itu duduk anteng di pangkuan opanya. Di dahinya masih tertempel plester penurun panas. Genta beberapa kali menghela nafas panjang. Isi kepalanya terlalu penuh dengan masalah yang harus dipikirkan. Belum lagi nanti setelah ini ada dua jadwal operasi yang harus ditangani. “Apa perlu membawanya ke psikolog? Khawatir nanti dia akan lebih sering mimpi buruk. Riksa juga terlalu pend

