41. Citrus Tea

2200 Words

Hingga mentari berubah terik, Liam baru memanggil teman-temannya, mengajak untuk menyudahi main. Keempat pasangan muda-mudi itu berteduh di belakang gedung, memandang hamparan rumput luas. Beberapa pengunjung yang sedang bermain tampak kecil dilihat dari kejauhan. Elsa yang kepanasan dikipasi oleh Aldi. Pemuda itu sambil cengar-cengir mengipaskan topi yang ia pakai. “Mukamu s-nge banget, Di,” gurai Stefan. Tubuh Elsa menegang. Aldi ... menafsuinya? “Tidah usah hiraukan Stefan,” kata Aldi. “Aku tidak semesum itu. Aku hanya menyukaimu, ehehehe.” Liam memukulkan topinya pada Aldi. “Jangan bucinin Elsa!” “Kenapa memang? Sebelum janur melengkung, semua orang bolehlah deketin Elsa.” Stefan lagi-lagi melipir, “Kayak lu mau nikahin Elsa aja.” Elsa pikir, Aldi akan membelanya, berbohong den

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD