75. Memori Buruk Elsa-Liam

2154 Words

“Leherku juga, boleh Kakak ciumi, tapi gak boleh digigit.” “Kakak boleh belai wajahku, tapi tidak boleh menamparnya.” “Kakak kalau sudah keras langsung masuk saja, tidak usah pakai jari. Tidak boleh menjilatiku juga di bawah sana.” “Kakak juga tidak boleh menarik rambutku. Harus lembut pokoknya.” “Tidak boleh membuatku hamil juga~” Adam terpekur. Menatap gadisnya nanar. Sungguh, saat ini dia sungguh ingin m-mbunuh Liam. Ingin mencabik-cabik manusia b-adab itu. “Hm? Kenapa gak jawab?” tangan Elsa lembut membelai lengan kokoh Adam. Adam mengangkat kepalanya, menahan air mata yang hendak jatuh. “Kakak, aku baik-baik saja.” “Selama ada Kakak, aku pasti akan baik-baik saja.” Adam menyeka sebutir air matanya yang jatuh. Turun untuk mencium bibir Elsa. Pemuda itu tanpa kata mengecupi t

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD