Elsa malah semakin mengkerut. Para pejalan kaki sampai melirik, memang terlihat seperti adegan pembully-an sih. “Maaf,” ujar Elsa menunduk. Aldi mendekat, merangkul pundak Elsa. “Sudahlah. Apa Elsa salah? Pasti Kak Adam yang ngasih.” Liam malah semakin cemburu. Oscar menarik napas dalam, terlihat lelah. Lyodra dengan polosnya berkata, “Oh! Kak Adam kan kuliah di Swiss. Pasti Kak Adam yang bantuin kamu ngurus perjalanan kita.” Stefan sampai gedek sama pacarnya. Tak menyangka pacarnya bisa se tidak peka itu. Stefan mencium pipi pacarnya sebelum mengajak pergi. Oscar juga begitu, menggelengkan kepala sebelum mengajak kekasihnya lanjut berjalan. Liam jijik melihat Elsa dari atas sampai bawah. “Katakan padaku, apa yang kamu tukar demi barang-barang branded itu?” “Maaf,” bilang Elsa lagi

