Bab 3 - Si Cerdik, Keshav

1394 Words
Keshav tampak berpikir sejenak sebelum akhirnya menjawab, "Nalini, ada beberapa hal yang mungkin perlu kamu lakukan untuk beradaptasi dengan dunia ini. Pertama, kamu perlu memahami budaya dan adat istiadat di kerajaan Lotus. Meskipun kamu merasuki tubuh Nalini, kamu harus berperilaku dan bertindak seperti dia. Itu berarti kamu harus belajar tentang bagaimana cara berbicara, berpakaian, dan berinteraksi dengan orang lain di kerajaan ini." "Kedua, kamu perlu belajar tentang sejarah dan politik kerajaan. Mengetahui tentang konflik dan aliansi antara kerajaan dan bangsawan bisa membantu kamu membuat keputusan yang tepat dan menghindari masalah." "Ketiga, kamu perlu memahami peranmu sebagai Nalini. Sebagai istri dari kelima pangeran, kamu memiliki tanggung jawab dan tugas tertentu. Kamu perlu memahami apa itu dan bagaimana cara melakukannya." "Terakhir, dan yang paling penting, kamu perlu belajar bagaimana mengendalikan kekuatanmu. Meskipun kamu adalah roh yang merasuki tubuh Nalini, kamu masih memiliki kekuatanmu sendiri. Kamu perlu belajar bagaimana cara mengendalikan dan menggunakan kekuatan itu dengan tepat." Aku mengangguk, merasa sedikit lebih baik setelah mendengar penjelasan Keshav. "Terima kasih, Keshav. Aku akan mencoba yang terbaik." Keshav tersenyum, "Saya yakin kamu bisa melakukannya, Nalini. Dan ingat, kamu tidak sendirian. Aku akan selalu ada untuk membantumu." Aku tersenyum, merasa beruntung memiliki teman seperti Keshav. "Terima kasih, Keshav. Aku merasa lebih baik sekarang." "Keshav, aku tahu kamu seorang dewa yang adil dan penuh kasih sayang, aku juga tahu kamu itu paling mengerti apa itu cinta. Keshav, aku mencintai pangeran putra mahkota Vidyadhara. Keshav, jujur saja saya tidak mau menikahi kelima pangeran itu. Keshav, aku ingin membatalkan perjodohan ku dengan pangeran ketiga Aryanta, apa kamu bisa membantu ku dengan kekuatan dewa mu itu dewa cinta Keshav?" pinta ku dengan tulus Keshav tampak terkejut mendengar permintaanku, dia terdiam sejenak sebelum akhirnya menjawab, "Nalini, meskipun aku adalah titisan dewa, aku tidak bisa mengubah takdir orang lain. Aku tidak bisa membatalkan perjodohanmu dengan Pangeran Aryanta." Aku merasa sedikit kecewa, tetapi aku mengerti. "Baiklah, Keshav. Aku mengerti." Namun, Keshav kemudian menambahkan, "Tapi, Nalini, meskipun aku tidak bisa membatalkan perjodohanmu, aku bisa membantumu mencapai apa yang kamu inginkan. Aku bisa membantumu menarik hati Pangeran Vidyadhara." Aku merasa sedikit harapan muncul kembali. "Benarkah, Keshav? Apa kamu bisa melakukannya?" Keshav mengangguk, "Ya, Nalini. Aku bisa membantumu. Tapi, kamu harus berjanji bahwa kamu akan melakukan yang terbaik dan tidak akan menyerah." Aku mengangguk tegas, "Ya, Keshav. Aku berjanji. Aku akan melakukan yang terbaik." Keshav tersenyum, "Baiklah, Nalini. Mari kita mulai." Aku merasa bersemangat, siap untuk memulai perjalanan baru ini. Meskipun ada banyak rintangan yang mungkin aku hadapi, aku tahu bahwa aku tidak sendirian. Aku memiliki Keshav di sisiku, dan itu membuatku merasa kuat dan berani. "Terima kasih, Keshav. Mari kita mulai." "Tapi Keshav aku tidak mau menikahi para kelima pangeran, aku hanya ingin menikah dengan pangeran Vidyadhara seorang, aku sangat mencintai nya Keshav. Tolong lah Keshav..." pinta ku dengan tulus sambil memelas Keshav tampak sedikit bingung, tetapi kemudian dia tersenyum lembut. "Nalini, aku mengerti perasaanmu. Cinta itu memang begitu, tidak bisa dipaksakan dan tidak bisa diatur. Aku tahu kamu mencintai Pangeran Vidyadhara dan hanya ingin menikah dengannya. Tapi, seperti yang sudah aku katakan sebelumnya, meskipun aku adalah titisan dewa, aku tidak bisa mengubah takdir orang lain." Aku merasa sedikit kecewa, tetapi aku tahu Keshav benar. "Aku mengerti, Keshav. Aku akan berusaha sebaik mungkin untuk menarik hati Pangeran Vidyadhara." Keshav tersenyum, "Itulah semangatnya, Nalini. Aku yakin kamu bisa melakukannya. Dan ingat, aku akan selalu ada untuk membantumu." Aku merasa sedikit lebih baik mendengar kata-kata Keshav. "Terima kasih, Keshav. Aku merasa lebih baik sekarang." Keshav mengangguk, "Sama-sama, Nalini. Jangan khawatir, kita akan menghadapi ini bersama-sama. Aku yakin kita bisa melaluinya." Aku tersenyum, merasa beruntung memiliki teman seperti Keshav. "Ya, Keshav. Aku tahu kita bisa melaluinya. Terima kasih." Kami berdua kemudian tertawa bersama, merasa lega bahwa masing-masing dari kami tidak sendirian dalam situasi ini. Meski kami berdua berada dalam posisi yang sulit, setidaknya kami memiliki satu sama lain. Dan itu membuat segalanya terasa sedikit lebih baik. "Tapi Nalini kamu punya sedikit harapan kok, meskipun karena aku seorang dewa aku tidak bisa mengubah takdir mahluk semesta ini, tapi kamu bisa mengubah takdir mu sendiri Nalini." ujar Keshav Aku merasa sedikit harapan muncul kembali mendengar kata-kata Keshav. "Benarkah, Keshav? Apa maksudmu?" Keshav tersenyum, "Nalini, meskipun aku tidak bisa mengubah takdirmu, itu tidak berarti kamu tidak bisa mengubahnya. Kamu memiliki kekuatan sendiri, dan kamu bisa menggunakan kekuatan itu untuk mencapai apa yang kamu inginkan." Aku merasa terkejut, tetapi juga bersemangat. "Jadi, apa yang harus aku lakukan, Keshav?" Keshav tampak berpikir sejenak sebelum akhirnya menjawab, "Pertama, kamu harus percaya pada dirimu sendiri. Percaya bahwa kamu bisa melakukan apa yang kamu inginkan. Kedua, kamu harus berusaha sebaik mungkin. Jangan pernah menyerah, terus berusaha hingga kamu mencapai apa yang kamu inginkan. Dan ketiga, jangan lupa untuk selalu berdoa dan meminta bantuan dari kekuatanmu." Aku mengangguk, merasa lebih bersemangat. "Baiklah, Keshav. Aku akan melakukan yang terbaik. Terima kasih atas dukungan mu." Keshav tersenyum, "Sama-sama, Nalini. Aku yakin kamu bisa melakukannya. Dan ingat, aku akan selalu ada untuk membantumu." Aku tersenyum, merasa beruntung memiliki teman seperti Keshav. "Ya, Keshav. Aku tahu kita bisa melalui ini bersama. Terima kasih." Kami berdua kemudian tertawa bersama, merasa lega bahwa masing-masing dari kami tidak sendirian dalam situasi ini. Meski kami berdua berada dalam posisi yang sulit, setidaknya kami memiliki satu sama lain. Dan itu membuat segalanya terasa sedikit lebih baik. Setelah berpikir sejenak akhirnya aku bisa memutuskan sesuatu didalam hidup ku. Aku meraih tangan Keshav dan memegang nya, "Keshav, seperti yang kau bilang. Aku ingin mengubah takdir ku, tolong bantu aku ya." Keshav tampak terkejut sejenak, tetapi kemudian dia mengangguk dan meraih tangan ku, "Tentu, Nalini. Aku akan membantumu sebisa mungkin." Aku merasa lega mendengar kata-kata Keshav. "Terima kasih, Keshav. Aku merasa lebih baik sekarang." Keshav tersenyum, "Sama-sama, Nalini. Mari kita mulai perjalanan ini bersama." Aku merasa bersemangat, siap untuk memulai perjalanan baru ini. Meskipun ada banyak rintangan yang mungkin aku hadapi, aku tahu bahwa aku tidak sendirian. Aku memiliki Keshav di sisiku, dan itu membuatku merasa kuat dan berani. "Keshav, apa langkah pertama yang harus aku lakukan?" tanyaku, merasa bersemangat. Keshav tampak berpikir sejenak sebelum akhirnya menjawab, "Langkah pertama adalah memahami dirimu sendiri, Nalini. Kamu perlu tahu apa yang kamu inginkan dan apa yang kamu butuhkan. Kamu perlu tahu apa yang membuatmu bahagia dan apa yang membuatmu sedih. Kamu perlu tahu apa yang kamu cintai dan apa yang kamu benci. Dengan memahami dirimu sendiri, kamu bisa membuat keputusan yang lebih baik dan lebih bijaksana." Aku mengangguk, merasa mengerti. "Baiklah, Keshav. Aku akan mencoba memahami diri ku lebih baik." Keshav tersenyum, "Itulah semangatnya, Nalini. Aku yakin kamu bisa melakukannya. Dan ingat, aku akan selalu ada untuk membantumu." Aku tersenyum, merasa beruntung memiliki teman seperti Keshav. "Terima kasih, Keshav. Aku merasa lebih baik sekarang." Kami berdua kemudian tertawa bersama, merasa lega bahwa masing-masing dari kami tidak sendirian dalam situasi ini. Meski kami berdua berada dalam posisi yang sulit, setidaknya kami memiliki satu sama lain. Dan itu membuat segalanya terasa sedikit lebih baik. Setelah itu, aku mulai berusaha memahami diri ku lebih baik. Aku mulai memahami apa yang aku inginkan dan apa yang aku butuhkan. Aku mulai memahami apa yang membuatku bahagia dan apa yang membuatku sedih. Aku mulai memahami apa yang aku cintai dan apa yang aku benci. Dan dengan setiap hari yang berlalu, aku merasa semakin mengerti diri ku. Dan setiap kali aku merasa bingung atau ragu, aku selalu meminta bantuan Keshav. Dan setiap kali itu, Keshav selalu ada untuk membantuku. Dia selalu ada untuk mendukungku dan membantuku. Dan dengan setiap hari yang berlalu, aku merasa semakin kuat dan semakin berani. Aku merasa semakin siap untuk menghadapi apa pun yang mungkin datang. Dan meski masih ada banyak rintangan yang harus aku hadapi, aku tahu bahwa aku tidak sendirian. Aku memiliki Keshav di sisiku, dan itu membuatku merasa kuat dan berani. "Terima kasih, Keshav. Aku merasa lebih baik sekarang," ujarku, merasa beruntung memiliki teman seperti Keshav. Keshav tersenyum, "Sama-sama, Nalini. Aku yakin kita bisa melalui ini bersama." Dan dengan itu, kami berdua melanjutkan perjalanan kami, siap untuk menghadapi apa pun yang mungkin datang. Dan meski kami berdua berada dalam posisi yang sulit, setidaknya kami memiliki satu sama lain. Dan itu membuat segalanya terasa sedikit lebih baik. Begitulah cerita kami berlanjut, penuh dengan tantangan dan rintangan, tetapi juga penuh dengan harapan dan keberanian. Dan meski kami tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, kami tahu bahwa selama kami bersama, kami bisa menghadapi apa pun.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD